Act XVII. Seulgi dan Irene

735 179 72
                                    

"Lemes banget sih Seul"

"Apaan?"

"Ngayuh sepedanya"

"Lemes gimana? Ini semangat loh"

"Tapi kok pelan? Gak secepat tadi"

"Ya gue juga manusia rene, napas pake paru-paru, ngayuh pake otot, dan semua itu butuh tenaga"

"Capek?"

"Lumayan"

"Makanya jangan bego"

"Ha?"

"Ya iya, tau-tau punya motor, tinggal nyalain mesin dan kita jalan. Eh situ maunya pake sepeda yang harus dikayuh dulu baru bisa gerak. Pinter dikit lah Seul, udah 2019 loh"

"Mba nya juga harus pengertian loh, kan tadi udah dibilang—"

"Lagi hemat?"

"Nah itu"

"Tapi cinta ga boleh hemat-hemat"

"Iya iya"

"..."

"..."

"Tapi makasih"

"Makasih?"

"Iya"

"Untuk apa?"

"Untuk ini, untuk kita yang sederhana. Kencan pake sepeda diantara ributnya kendaraan bermesin yang lalu-lalang"

"Ya.."

"Ini cukup sih Seul"

"Cukup?"

"Iya. Segini aja udah cukup bikin gue bahagia"

....

"Masih jauh?"

"10 menit lagi nyampe"

"Masih jauh."

"Iya rene sabar, ini kaki bukan mesin"

"Mau gantian?"

"Eh apaan? Ga. Tuan puteri tetap di belakang"

"Ya gapapa Seul, gue juga tau bawa sepeda kok"

"Lo bisa tau bawa apa aja, hati gue pun bisa lo bawa kemana-mana. Tapi rene, untuk hari ini biar gue yang bawa. Bawa sepeda ini dan bawa lo juga ke tempat itu"

"Kemana?"

"Ada pokoknya"

"Masih jaman ya main rahasia-rahasiaan"

"Rene, lo hidup dibelahan da—eh dunia mana? Ya tentu main rahasia itu masih ada dan akan tetap ada"

"Iya iya yaudah terserah"

"..."

"..."

"Rene"

"Hm?"

"Tau gak, alasan sebenarnya gue ngajak lo jalan pake sepeda?"

"Kan bener, pasti ada udang dibalik rumah spongebob nih. Apaan?"

"Firasat lo kuat juga ya"

"Iya emang cuma kebodohan lo doang yang kuat"

"Kasar ih, ga suka"

"Iya maaf, terlanjur emosi"

"Cie"

"Gue lompat nih"

"Ya jangan, keenakan aspalnya dong, nangkep malaikat yang jatoh dari surga"

"Lebih tepatnya jatoh dari sepeda"

"Ya sama"

"Kok sama?"

"Ya sama-sama dimulai dari huruf s"

"Astaga Seulgi!"

"Apaan dah?"

"Gue terjun nih"

"Ya jangan dong rene.. Jangan ragu-ragu"

"Oke bye—"

"Jangan berani, gue marah beneran kalo lo jatoh"

"Situ yang nyuruh situ juga yang marah"

"Ya maaf rene, karna kalo soal keselamatan lo, gue gamau main-main. Itu tanggung jawab gue"

...

"Tau gak rene"

"Dih apa lagi? Gak gue gak tau dan gue gamau tau"

"Bodoamat tetap gue lanjutin, jadi tau gak ternyata nama kita huruf depannya beda"

"Kalo soal itu amuba aja tau Seul, gimana sih lo"

"Iya makanya, gue dari S dan nama lo dari I.. Ah dan J juga"

"Iya jenius, makasih untuk penjelasannya"

"Sama-sama rene"

"Hmm"

"Tapi rene, ngomong-ngomong soal sama-sama.. Nantinya kita bakal sama"

"Apanya?"

"Nama kita"

"Heh?"

"Iya rene, karna target gue.. Nantinya nama besar kita bakal sama."

"Haha ohya?"

"Iya.. Gue Kang Seulgi dan kalo semesta berkenan lo bakal jadi Kang Joohyun"

***

Mendengar itu, Irene pun langsung memukul pundak Seulgi. Tapi tenang saja, pukulan itu sama sekali tidak bertenaga. Karna taukah kalian, pada saat itu, Irene.. Iya Irene Bae tak bisa menyembunyikan tawa bahagianya.

Dialog; SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang