Part 8

81 18 0
                                    

Yoojung duduk di balkon kamar jihoon sambil meminum soju yang telah jihoon sediakan.
Sedangkan jihoon, dia hanya menatap yoojung terkejut, karena yoojung sanggup meminum soju sebanyak itu.

"Yak... Berhentilah kau sudah minum banyak" Kata jihoon menahan tangan yoojung yang ingin menuangkan soju kedalam gelasnya.

"Jangan menahanku, Aku ingin minum soju" Rengek yoojung.

"Apa kau sudah mabuk? " Tanya jihoon.

"Aniyo, aku tidak mabuk, aku hanya ingin minum saja" kata yoojung.

Jihoon hanya mengelengkan kepalanya melihat yoojung.

"Yak.. Berhenti lah, aku mengundang mu kesini bukan untuk minum-minum" kata jihoon sambil mengambil soju yang masih berisi.

"Berika pada ku" Rengek yoojung.

"Ya! Choi yoojung aku bilang tidak boleh" kesal jihoon karena yoojung terus saja ingin mengambil soju itu dari tangan jihoon.

Yoojung pun menyerah lalu duduk kembali dikursinya.

"Apa kau tau, aku sangat penasaran siapa sebenarnya Jeon Somi? Apa dia benar-benar calon istri mu? " Tanya yoojung tiba-tiba.

"Wah dia beruntung sekali bisa menjadi istri mu nanti!"

"Tapi tunggu dulu, aku juga penasaran kenapa waktu itu sejeong menangis ketika keluar dari ruangan mu? "

Jihoon hanya diam menatap yoojung yang kini asik berbicara.

"Yak Park Jihoon, kau memang namja yang menyebalkan, kau juga merepotkan, dan kau juga sangat bodoh.. Tapi... Kau juga begitu tampan" kata yoojung sambil tertawa.

Jihoon pun tertawa ketika mendengar perkataan yoojung itu.

"Park jihoon... " kata yoojung, lalu berdiri dihadapan jihoon.

Yoojung menunduk lalu membisikan  sesuatu kepada jihoon. "Sepertinya suyeon unnie sangat menyukai mu, aku rasa dia akan berusaha membuat kita berdua dekat, jadi aku berharap jangan lagi bertemu dengan unnie ku..."

Yoojung mengantungkan kalimatnya. "Karena aku tidak mau, menjalini hubungan dengan orang yang tidak mencintai ku, aku tidak ingin bila hanya aku saja yang mencintai" kata yoojung.

"Hahaha.. Tapi tidak mungkin juga kan unnie ku memaksa mu untuk bersama ku"

Yoojung berjalan meninggalkan jihoon yang masih terdiam dibalkon kamarnya.

"Yak.. Park jihoon, bagaimana cara membuka pintu ini!! " Teriak yoojung dari kamar jihoon.

Jihoon pun langsung berjalan masuk kedalam kamarnya dan menghampiri yoojung yang sedang berada didepan pintu.

Yoojung berbalik menghadap kearah jihoon, tatapan mereka bertemu.

"Aku yakin, Sekarang aku bisa memperbaiki semuanya lagi, namun dengan orang lain" kata jihoon.

Yoojung menatap jihoon heran. "Apa maksudmu? " tanya yoojung.

Bukannya menjawab, jihoon malah mencium bibir mungil yoojung.

Cukup lama jihoon mengecup bibir yoojung, dia pun mulai mengerakan bibirnya, awalnya yoojung tidak membalas, namun lama kelamaan dia terbuai dengan ciuman jihoon itu.

Cukup lama mereka berciuman, jihoon pun melepaskan ciuman itu. "Aku tidak akan berbuat lebih padamu"

Jihoon pun mengangkat tubuh yoojung lalu membaringkannya ditempat tidur milik jihoon.

Jihoon menatap yoojung yang kini menutup matanya. "Aku berharap, tidak ada lagi orang yang akan mengecewakan ku"

*********

You Changed MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang