Bab2- Kebahagiaan Acha

274 11 0
                                    

Hari ini adalah hari yang ku tunggu tunggu kak Jonathan akan pulang!aku juga sudah menyiapkan gaun yang sudah di buat tampak pas dengan tubuh ku,dengan gambaran kupu-kupu dan manik manik kupu-kupu dan terdapat sedikit renda renda dengan warna putih dan pink yang membuat kesan manis dan feminim.

Apakah seperti gaun untuk anak yang menghadiri pesta ulang tahun temanya yang berusia delapan tahun?kurasa tidak!

Setelah aku merias diri dengan rambut yang di gulung dengan hiasan kupu kupu di sana.

Pesta sudah ramai namun kak Jonathan masih saja belum menampakan dirinya. Aku sudah benar benar rindu!! Hingga pandangan para undang tertuju pada satu pria dengan setelan jas yang sangat pas di tubuhnya.

Dengan sedikit bulu di jengotnya,dengan wajah keras dan tegasnya namun terlihat sangat menawan bahkan sangat tampan. Dia kak Jonathan!!!

Aku menutup mulutku melihat pria yang aku suka sejak sepuluh tahun lalu.

Di tampak lebih tampan! Namun aku merasa asing saat melihat wajahnya,tak ada lagi tatapan hangat yang dulu selalu terpancar di mata kak Jo,apakah dia tidak melihat kehadiranku di sini?

Tante Felly pun mengajakku untuk mendekati kak Jo,aku sedikit takut saat melihat tatapan datar kak Jo pada semua orang. Aku pun mendekat dan tersenyum kikuk kearahnya.

Kak Jo menatapku aneh sambil menatap mamanya menanyakan siapa yang berada di hadapannya. Apakah kau lupa denganku kak?

"Acha" kataku menyebut namaku berharap kak Jo ingat aku,dan benar saja matanya langsung membulat dan tersenyum ke padaku.

Dengan sepontan di langsung memeluk ku dengan erat " kakak rindu" ucap kak Jo di telinga ku aku bisa mendengar nafasnya yang beraturan sekarang tubuh kak Jo pun tidak se kurus dulu.

Tubuhnya semakin terlihat kekar dan aku suka itu. Setelah acara berpelukan yang lama kami segera menuju pesta dansa namun tentu saja aku tidak ikut walau dari tadi Jonathan sudah menyuruhku dan memaksaku untuk ikut.

"Aku tidak bisa dansa" kataku lirih sambil melihat Jonathan dengan tatapan memelas. Akhinya Jonathan melepaskan ku dan dia berdansa dengan salah satu wantia.

Kenapa dia sih!bukan Tante Felly atau adiknya Della!bukankah Sella juga ada di sini!dan kenapa aku seperti ini?seharusnya biarkan dia berdansa dengan siapapun!bukankah itu haknya?apakah aku cemburu di sini?

Ya mungkin aku cemburu,akut Idak bisa menepis rasa ini saat Jonathan dan wanita itu tertawa bersama di atas pesta Dansa. Aku segera berdiri dan mendekati Jonathan.

"Kak Jo aku ini ikut berdansa" kataku sambil mengulurkan tangan,wanita itu melirik ku dengan tajam karena aku telah menghentikan kesenangannya.

"Siapa dia Jo,lihat penampilannya seperti seseorang yang menghadiri pesta ulang tahun temannya,bukan pesta seperti ini" kata wanita membuat mataku memanas.

Aku sempat ingin menangis hingga kak Jo melepas pautan wanita itu lalu memeluk ku. "Apakah memang seperti itu?" Tanyaku dengan lirih.

Kak Jo mengeleng sambil mengelus elus rambut ku. "Tidak kamu sangat cantik hari ini,bahkan mengalahkan semua wanita yang berada di sini" kata kak Jo pelan.

Senyuman terukir di wajahku,ketika aku mendapat pujian itu. Kak Jo pun tersenyum saat melihat aku tak lagi sedih dan mengajak ku berdansa.

Walau sebenarnya aku memang tidak bisa bahkan sering menginjak kaki kak Jo dia tetap saja dengan sabar mengajarkan ku.

Ya dari dulu sifat kak Jo memang seperti itu.

Pagi hari

Pagi ini aku bangun dengan semangat setelah mandi dan memakai baju ke sukaan ku aku langsung ke rumah kak Jo.

"Pagi kak Jo" ucapku saat kak Jo masih di atas ranjangnya,di yang terusik dari tidurnya langsung membuka mata dan melihatku dengan gemas.

"Eh..Acha udah bangun" kata kak Jo dengan suara seraknya. Sebenarnya aku kecewa saat kak Jo sudah tidak ingat lagi pangilan kesayangan kita waktu masih kecil.

Kak Jo yang melihat raut wajah ku yang berubah langsung bingung "Kenapa ca?" Tanya kak Jo dengan lembut.

Aku hanya menatapnya cemerut "Kaka lupa pangilan kita dulu ya" taknyaku sambil memanyunkan bibirku.

"Oh itu!Tentu kak Jo masih ingat Caca sayang,hanya saja kakak kira kamu sudah tidak ingin lagi di panggil seperti itu" aku senang segera aku tersenyum dan mencium kak Jo dengan singkat di pipi.

"Bukanya dulu kamu berjanji untuk membuatkan kakak nasi goreng?mana janjinya?"

Aku sedikit melongo saat lupa akan janjiku dulu,"baiklah mari kita lihat dimana perkembangan Caca sekarang" kata kak Jo menantang,aku segera bangkit dan melipat tangan ku.

"Siapa takut" kak Jo pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sedangkan aku sudah di dapur untuk menyiapkan semua alat alatnya.

"Hufft...aku tidak bisa membuatnya,bagiamana ini saat aku di ajar i bibik pun rasanya masih ambaradul" Gumamku sambil menatap banyaknya bahan bahan di depanku.

Kak Jo sudah turun dengan baju santainya yang menampakan otot gagahnya. Oh tuhan dia benar benar tamapan. "Silahkan di mulai" kata kak Jo sambil tersenyum menatapku.

Sebenarnya Jonathan sudah tau kalau Acha masih saja belum bisa memasak,dia tau itu semua dari Sella karena setiap hari Jonathan selalu bertanya semua yang di lakukan Acha dari Sella walau tak setiap hari namun Jonathan masih tau persis semua yang di lakukan Acha.

Bahkan dari dulu sampai sekarang Acha masih saja suka dengan seponsbob dan Doraemon.

Jonathan tampak terkekeh saat melihat Acha bingung ingin memasak apa sedangkan Acha yang melihat itu hanya mendengus.

Oh jadi kak Jo ingin mengerjai ku!lihat balasanku. Batinku sambil menyengir. Aku segera memasak semuanya bahkan memasukkan banyak cabai agar nanti kak Jo kepedasan.

Sebenarnya kak Jo tidak suka yang pedas pedas dari dulu dan mungkin sampai sekarang masih.

Setelah selesai aku segera membawanya di hadapan kak Jo. "Selesai" kataku menapak kan gigi putihku ke kak Jo.

"Ayo di makan kak" Jonathan yang melihat tampilan nasi goreng itu sebentar tidak berselera namun dia harus menghargai kerja keras Acha dengan nasi goreng yang telah ia buat.

Jonathan pun memakanya dan dengan satu suapan dia langsung kepedasan "Caca ini benar benar pedas" kata Jonathan sambil meminum air putih.

Sedangkan Acha sudah tertawa dengan lebar melihat itu. Sekarang Jonathan tau ternyata Acha mengerjai nya karena dia tau bahwa Jonathan tidak makan pedas.

"Acha!!" Acha pun segera berlari hingga menuju taman rumah Jonathan. Jonathan yang melihat dua selang yang mengeluarkan air itu pun langsung mengambil salah satunya dan menyemprotkan nya ke Acha.

Acha terkejut dengan semprotan itu hingga dia mengambil salah satu semprotan dan menyemprot Jonathan. Di sana mereka sedang bermain air tidak melihat bahwa ada seseorang yang sedang menatap kebahagiaan dua orang itu.

AchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang