•Empat•

14 6 0
                                    

Kelas yang awalnya ribut layaknya pasar ikan kini menjadi kelas yang layaknya panggung kedatangan aktor papan atas. Suara berisik dan teriak-teriak para wanita memenuhi ruang lingkup kelas X1-IPA 4.

'Aaaa Lano ganteng banget!!'

'Masa depan dedeq'

'Gak tahan asw , ganteng-ganteng bener'

Vanya melirik kearah pintu melihat kedatangan Lano, Adrian, dan Dino yang masuk dengan santai. Ia melihat Dino yang asik melambai-lambaikan tangan layaknya pemenang sebuah kejuaraan.

Mira yang melihat kedatangan para arktis dadakan hanya memutar bola matanya malas, Mira menarik pelan rambut Resya yang masih asik membaca novel.

"Apa, Mir?" tanya Resya.

"Gue cuma mau bilang, Lano dateng tuh," Mira menunjuk Lano yang sudah duduk di kursinya sembari menelungkupkan kepala dan menjadikan tas sebagai bantal.

"Faedah lo ngasih tau Resya, apa?" Vanya ikut nimbrung.

"Nggak gue cuma mau bilang, Lano makin hari makin ganteng ya," Mira bertopang dagu menatap Lano dengan pandangan berbinar.

"Gantengan juga Manurios," sanggah Vanya.

"Nggak ah, gantengan Alvaro!"Mira tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Resya. Ia baru saja sadar ternyata sahabatnya ini juga menyukai salah satu aktor barat.

"Ludah tolong dikondisiin kalii, kena hujan lokal nih gue,"kata Vanya menatap sinis Mira, yang ditatap malah cengegesan tak jelas.

Resya memutar bola matanya malas, kedua temannya ini memang pantas dijodohkan. Sama-sama berisik, gak bisa diem dan satu lagi tambahan, kalau ketemu selalu bertengkar.

••••••••••••••••••••

Lano mendudukkan bokongnya dikursi, menelusupkan kepalanya kedua lengan kekarnya dan menjadikan tas sebagai bantal.

"Cieee cieee, si Adrian belum muffon," Dino mengggoda Adrian yang sedari tadi melihat Vanya bercengkrama dengan temannya.

"Berisik ae lu Kucing," Adrian melirik kesal Dino yang selalu saja menggodanya.

"Oh, iya Rian, gue ada ide!"sembur Dino semangat seakan ada lampu dikepalanya yang menunjukkan bahwa ia tengah mendapat ide.

Adrian menatap malas Dino tanpa mau menyahutinya. Sungguh bila menyahuti Dino hanya dapat membuang-buang waktunya, Sedangkan Lano, pria itu tetap asik dengan aktifitasnya.

"Gimana kalau lo jadiin Melody pacar lo aja. Lo tau kan, Lano nggak suka sama si Melody? nah, jadi lo pacaran aja ama si Melody hanya untuk dijadiin pelarian!"bola mata Adrian seakan mau melompat dari tempatnya. Yang benar saja dia harus jadian sama cabe kering! ya, walau hanya pelarian.

Lano terkekeh mendengar perkataan Dino yang blak-blakkan. Mungkin, kalau Orang gila disuruh pacaran sama Melody alias cabe kering pasti menolak mentah-mentah. Cabe kok dijadiin pacar? situ waras?

"Lo aja gih yang jadiin siCabe pacar! gue mah ogah!"kata Adrian.

"Nah, gue ada ide satu lagi! lo pasti suka. Gimana kalau siResya yang lo jadiin pacar?" Adrian menganguk-anggukkan kepala, selanjutnya ia tersenyum miring, "boleh juga."

'uhuk uhuk!'

•••••••••

Gaje? pendek? Sorry🙏
Sorry buat typo dan ke-blak blakan cerita.
Masih Amatir soalnya😅

Aku juga mau ngucapin~
Selamat Natal 25 Desember 2018 bagi yang merayakan dan selamat  tahun baru 1 Januari 2019 bagi semuannyyaaa🎄🎆🎇🎉

God bless you~😇

Resya's little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang