Part 28 - You Relapse Again

998 44 11
                                    

* I Just Try My Best *

Selama 4 jam lebih Sheyla menunggu dan menunggu kehadiran orang tua Shawn. Saat ia dan Shawn pergi ke taman beberapa jam yang lalu, kedua orang tua pulang kerumah untuk mengambil beberapa baju Shawn. Tetapi sampai sekarang, orang tua Shawn belum juga sampai. Dan hal itu, otomatis membuat Sheyla merasa khawatir karena kedua orang tua Shawn pasti tidak mengetahui bahwa kondisi putranya kembali down dan harus masuk ke ruang UGD, ruangan laknat itu.

Sheyla duduk, memikirikan segala cara agar bisa menghubungi kedua orang tua Shawn. Kemudian, ia teringat bahwa beberapa jam yang lalu mama Shawn menelpon nya. Dan dengan sigap ia langsung mengeluarkan handphone nya dan segera mencari nomor Ny. Renata yang tak sempat ia simpan. Nomor itu ada, Sheyla menelpon nya dan berharap di angkat oleh Ny. Renata.

Namun sayangnya, panggilan itu tak dijawab oleh mama Shawn walaupun sudah Sheyla lakukan selama beberapa kali. Ia putus harapan, tak tau harus bagaimana lagi menemukan cara untuk menguhubungi kedua orang tua Shawn. Sampai sebuah cara ini muncul didalam otak nya. Satu-satunya cara agar dapat menghubungi orang tua Shawn.

Ia harus pergi ketempat administrasi. Mungkin disana terdapat nomor telepon lain, seperti nomor telepon rumah atau nomor handphone papa Shawn. Lalu, Sheyla berdiri dari tempat ia duduk dan bergegas pergi meninggalkan Shawn sendirian di ruangan laknat itu. Namun, malang nasibnya karena saat ini ia merasakan nyeri di bagian tulang belakangnya. Mengingat bahwa tadi ia tak sempat untuk meminum obatnya. Ralat. Ia lupa untuk meminum obatnya.

Jadi, ia harus berjalan dengan pelan karena jika tidak, rasa nyeri yang ditambah dengan rasa lemas ditubuhnya yang tiba-tiba datang bisa mengamuk dan bisa membuat Sheyla pingsan ditempat.

Sheyla berdiri didepan pintu lift. Menunggu pintu lift itu terbuka dan segera turun untuk menemukan tempat administrasi. Ia tak perlu bingung untuk mencari dimana keberadaan tempat administrasi itu karena sudah diketahui bahwa Sheyla juga sering keluar-masuk rumah sakit ini. Jadi, ia udah hapal seluk-beluk rumah sakit ini sejak ia kecil hingga sekarang.

Pintu lift terbuka, memperlihatkan ada beberapa orang yang sedari-tadi menunggu untuk tiba dilantai ini. Namun, matanya menangkap seseorang yang tak asing baginya. Seseorang itu, kembali mengingatkan dirinya akan masa lalunya. Orang itu, kembali mengingatkan Sheyla kepada hari-hari yang kelam. Dan orang itu, adalah orang yang telah memutuskan hubungan mereka hanya karena ia tak ingin mempunyai seorang pacar yang penyakitan seperti Sheyla.

Orang itu tersenyum kepada Sheyla. Ia keluar dari lift itu tanpa menghapus jejak senyum dari wajahnya dan dengan beraninya, ia menarik tangan Sheyla dan mengajak Sheyla dikursi yang berada tak jauh dari mereka.

"Sheyla? Apa kabar?" sapa orang itu.

"Mmm baik. Lo?"

"Cukup baik setelah gue menyesal putus sama lo"

Sheyla terdiam. Ia menutup rapat bibirnya karena suasana saat ini bisa dikatakan suasana yang menakutkan. Ia hanya tak habis pikir dengan kelakuan 'mantan pacar' nya itu. Bisa-bisanya Jonah mengatakan hal itu setelah selama ini telah membuat Sheyla cukup sakit hati.

"Hei. Kenapa bengong? Gue cuma bercanda kok, lagian gue juga udah dapet pengganti lo, selaww" dengan entengnya Jonah berbicara kepada Sheyla seakan Sheyla adalah cewek murahan.

"Oh, gapapa kok jangan dibawa serius banget. Btw, congrats ya udah dapet pacar baru semoga lebih langgeng dari sebelumnya" jawab Sheyla dengan santai.

Jonah tertawa. Menganggap semua perkataan Sheyla adalah sebuah candaan. Namun, tawa Jonah seketika hilang karena melihat raut wajah Sheyla yang tak enak dilihat.

I Just Try My BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang