||16.1|| Because, I Love You (Ben Drowned x Maid! Reader)

425 57 29
                                    

Creepypasta Oneshot!
Various x Reader
Genre: Angst
Request: -

Because, I Love You.
(Ben Drowned x Reader)

Enjoy!

.
.
.

Ben Drowned Pov

  Aku, hanyalah seorang pemuda biasa. Dengan kehidupan monoton yang selalu kujalani. Apakah aku peduli? Tidak sama sekali. Saat ini, aku tengah melaksanakan suatu misi dari Slender. Aku disuruh menculik seorang gadis bernama [Fullname], ia tinggal dijalan Oak nomor 10.

"Apakah ini rumahnya?" tanyaku pada diriku sendiri. Hm, tanpa basa basi, aku mencoba masuk kedalam sistem komputer milik gadis itu, mengingat ia tinggal sendiri.

  Aku dapat melihat pemandangan kamarnya dari sini. Kamar yang cukup berantakan untuk seorang gadis sepertinya. Tak lama kemudian, aku melihat pintu kamarnya dibuka, gadis bernama [Fullname] itu sudah masuk. Ia memiliki rambut [Hair Colour] dan mata [Eye Colour].

  Ia masuk dengan wajah kelelahannya, yah aku tidak begitu peduli, sih. Dan, saatnya aku memulai aksiku.

[Name] Pov

"Hei! Itu dia, gadis yang membawa Eleannor dan gengnya masuk ruang BK!" teriak salah satu siswi ketika melihat diriku berjalan.

"Yah, dia kan pengkhianat! Gadis sialan itu lebih cocok masuk ke BK daripada Eleannor!"

  Inilah aku, siswi pendiam disekolah menengah atas ini. Aku tidak tahu mengapa aku disebut pengkhianat. Memang, aku bergabung ke geng Eleannor. Karena, ia yang meminta! Dan soal dimana mereka masuk ke BK karena, aku memberi laporan kepada guru, bahwa Eleannor tengah melakukan aksi kekerasan fisik kepada seorang gadis kutu buku bernama Amy.

  Dan, sejujurnya.. Aku merasa takut sekarang. Takut menghadapi apa yang akan terjadi kedepannya. Hah! Aku memang orang yang selalu paranoid!

  Aku melangkahkan kakiku keluar dari gerbang, menjauh dari area sekolah. Aku berjalan kali menuju kerumahku.

  Tidak perlu waktu yang lama untuk berjalan kaki menuju rumahku. Dalam waktu lima belas menit aku telah sampai dirumahku. Aku mengambil kunci rumah, dan masuk kedalam rumah.

  Aku meletakan tasku diatas sofa dan memasuki kamarku. Rasanya aku ingin mati saja. Jujur, kedua tanganku berkeringat dingin.

  Aku membuka pintu kamarku, dan langsung masuk kedalam kamarku yang gelap dan berantakan sebelum berbaring diatas tempat tidur. Rasanya aku ingin tidur saja. Lalu, aku bisa melihat komputerku menyala. Tunggu, kukira aku sudah mematikannya.

  Dengan rasa malas, aku mengangkat tubuhku dari tempat tidurku. Aku berjalan dengan langkah malas, dan duduk didepan komputer, namun ketika aku ingin mematikannya. Layar komputerku menampilkan situs.. Em Cleverbot? Situs apa itu?

"Sial." umpatku tanpa sadar. Ketika aku ingin keluar dari situs itu, bot itu memulai percakapan.

-
Hi..
-

  Aneh rasanya, aku bisa merasakan bulu kudukku berdiri, aku kembali merasa takut. Rasanya ini jauh lebih parah dari rasa takut selalu ku alami. Mungkin aku harus menjawabnya.

-

Halo, juga.

Bagaimana harimu?

Baik? Buruk? Aku tidak tahu.

Hahaha! Kau tahu kau sedang tidak sendirian.

-

  Hah? Apa yang ia maksud? Aku sedang tidak sendirian? Apakah ia sedang bercanda? Candaanmu tidak lucu.

-

Jangan bercanda.

Aku sedang tidak bercanda.

Diam! Kau membuatku takut!

You've met with a terrible fate haven't you?

-

  Itulah kalimat terakhir yang kulihat sebelum layar monitor komputerku pecah. Aku bisa merasakan tusukan beling-beling itu menusuk wajahku. Sangat sakit!

  Penglihatanku menjadi buram, aku bisa melihat sosok lelaki yang mungkin pendek keluar dari monitorku.

"Pergi kau, sialan!"

"You shouldn't have done that."

None Pov

"Sekarang gadis ini adalah pembantu kita." ucap pria jangkung tanpa wajah, sambil memperkenalkan gadis disebelahnya.

"N-namaku, [Fullname]." ucap gadis itu takut. Ia mengucapkannya dengan wajah tertekan.

"Pembantu? Pembantu kita adalah seorang manusia? Aku ingin segera membunuhnya!" teriak pria dengan robekan lebar membentuk senyuman diwajahnya.

"Bukankah akan jauh lebih menyenangkan jika kita memenggal kepalanya?" komentar Dina yang merupakan sang Judge Angels.

  [Name] merasa semakin tertekan. Rasanya ia ingin segera membunuh dirinya, namun sayang. Tubuhnya telah diberi segel, agar ia tidak bisa keluar dari mansion.

"Kamarmu ada diujung. Pekerjaanmu sekarang adalah membuat makan malam." kata Slenderman. [Name] mengangguk lalu memberi hormat, walaupun ia ketakutan.

"Baiklah, segera lakukan tugasmu, jika ingin masih hidup."

"B-baik!"

-

"Semuanya.. Kalian sudah tahu kan dua pembantu kita? [Fullname] dan Eleannor Tyle?" tanya Slenderman kepada para member, bisa dikatakan ini adalah rapat kecil-kecilan.

"Ya.."

  Eleannor Tyle, atau gadis pembully dari sekolah [Name]. Gadis itu direkrut oleh Slenderman untuk dijadikan pembantu, aneh bukan? Apa yang dipikirkan oleh Slenderman?

"Ya, sebelum itu aku penasaran. Mengapa kau merekrut dua pembantu disaat yang sama? Lagipula kita tidak membutuhkan pembantu." tanya pemuda bersurai coklat, Madness.

"Untuk saat ini kalian hanya perlu memperlakukan masing-masing pembantu itu dengan berbeda.. Dan, ingat, perlakukan Eleannor dengan lembut, dan sebaliknya terhadap [Name]." jelas pria tua itu.

"Kau ingin melakukan eksperimen terhadap manusia? Apa kau gila?" tanya Ben dengan geram.

"Sudah kubilang, ini bukan urusan kalian."

"Lakukan saja, apa yang ku perintahkan."

--

745 Words




















To be Continued.

 

𝙘𝙧𝙚𝙚𝙥𝙮𝙥𝙖𝙨𝙩𝙖 𝙤𝙣𝙚𝙨𝙝𝙤𝙩 ,𝚟𝚊𝚛𝚒𝚘𝚞𝚜 . 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛Where stories live. Discover now