"Sudah kubilang, jangan minum terlalu banyak." Taehyung tidak henti meracau malas sembari melangkah cepat keluar dari club dengan membawa Jungkook tergolek lesu diatas gendongan punggungnya.
Sabtu malam, pemuda Kim seperti biasa akan berkunjung di kediaman tuan Jeon sekedar meminta ijin untuk membawa manisnya menikmati malam minggu berkeliling kota Seoul. Satu waktu ketika Nyonya Jeon mengetuk pintu kamar anak bungsunya sembari mengatakan bahwa cepat keluar, Taehyung sudah menunggu dibawah, Jungkook dari dalam kamar keukeuh menolak membuka pintu dan menyahut dengan teriakan tidak sudi pergi dengannya. Akan tetapi begitu wanita anggun itu memutar knop pintu dari luar, setelah berhasil membuka pintu menggunakan kunci cadangan yang tersemat disaku rok span nya, bibir indahnya tak kuasa menahan senyum ketika melihat bungsunya sudah berpakaian rapi dengan jeans belel dipadu kemeja satin warna hitam.
Lalu kedua mata si tsundere Jeon membulat lucu menyadari senyum ganjil terukir dibibir sang ibu, menjadikannya mendelik panik sembari menggelengkan kepala secepat kilat. Aku hanya sedang mencoba baju baruku, bukan ingin pergi dengan si bodoh itu, alibinya. Nyonya Jeon tentu hanya mengangguk, sebelum kemudian menarik paksa lengan Jungkook, membawanya keluar kamar. Atau mungkin tidak bisa disebut memaksa, sebab Jungkook tidak sepenuhnya menolak. Bahkan Jungkook tidak sedikitpun menolak ketika Taehyung menggenggam jari jemari, menariknya keluar dari rumah mewahnya.
Begitu keduanya berada didalam mobil dengan Taehyung yang mengemudi, Jungkook masih berlagak acuh seperti biasa. Enggan menatap wajah Taehyung dan memilih untuk memerhatikan tiang-tiang lampu berjejer ditepi jalan melalui kaca jendela.
Hingga sepersekian detik kemudian sebersit ide gila muncul diotak kotor Taehyung, yaitu ingin membuat Jungkook menjadi penurut dan sedikit lebih liar dari biasanya.Maka setelah berdebat nyaris setengah jam lamanya, Jungkook bersedia menyetujuhi ajakan Taehyung dengan paksaan, untuk menikmati malam panjang disalah satu club yang letaknya agak jauh dari apartemen mereka. Mencari aman, takut-takut jika saja orang tua Jungkook memergoki kegiatan terlarang mereka, hancur sudah mereka ditangan tuan Jeon.
"Ck, kepalamu jangan disana, brengsek!" Sesaat ia menghentikan langkah ketika merasakan kepala Jungkook terjatuh dibahu kirinya, dapat pula dirasa gigitan kecil serta sapuan lidah Jungkook diarea leher yang membuat bulu bulu halusnya meremang seketika. "Sial Jeon, jangan begitu, kau mengganggu jalanku."
Dan Taehyung merasa bodoh sendiri sebab terlampau sembrono membiarkan mulutnya bekerja lebih cepat dari otaknya."Kenapa? Kau terangsang?"
Hazelnya melirik sekilas kearah Jungkook yang terpejam sembari menciumi lehernya. Sengaja menggodanya atau memang terlalu menikmati, Taehyung tidak terlalu mengerti. Yang ia tau hanya Jungkook menjadi semakin bajingan dan liar saat sedang mabuk seperti ini. "Terangsang kepalamu! Kau berat bangsat! Tidak sadar badanmu sebesar gorila?!"
Setelahnya hanya ada suara kekehan parau Jungkook yang terdengar. Menjadikan Taehyung memutar bola mata jengah sembari melanjutkan langkah menuju lokasi parkir kemudian menurunkan Jungkook dan mendorongnya paksa memasuki mobil Taehyung yang terparkir disana.
Kim Taehyung sendiri masih sepenuhnya sadar, karena memang hanya mencicipi seteguk dua teguk sampanye yang dipesan Jungkook.
"Ayo ciuman?" Memutar mata jengah sebagai jawaban, Taehyung memilih acuh dan tetap fokus menatap jalanan dibanding menanggapi racauan brengsek Jungkook yang kini menatapnya dengan sorot memangsa. Duduk dengan kedua kaki bersilang diatas jok mobil dengan posisi agak menyandar pada pintu mobil, benar-benar berlagak seperti mafia. "Sudah lama sekali aku tidak ciuman, sebulan, dua bulan, ahh aku lupa." Jeda, pemuda Jeon mendongak seolah tengah berfikir dan mencoba mengingat sesuatu serta jemari lentik yang mengusap halus bibirnya sendiri. "Atau blowj一"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiresome ㅡ kth+jjk
FanfictionHanya "Tiresome" Bukan "Threesome" ㅡLove hate relationship "Pilih sendiri, hukuman apa yang paling pantas untuk sampah sepertimu. Minum air selokan, atau menjilat closet siswa?" "Dibanding itu, aku lebih memilih menyetubimu 24 jam tanpa henti, Jeo...