Annoying

28.2K 2.9K 590
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





•°•°•

"Berhenti mengikutiku, brengsek!"

Tanpa menghentikan langkah, Jungkook mendesis geram pada Taehyung yang masih bertahan mengekor dibelakangnya. Bahkan ketika langkah kaki semakin dipercepat, Taehyung tidak juga menjauh. Justru yang ada hentakan sepatu pemuda Kim itu terdengar semakin dekat dibelakangnya.

Spontan, langkah dihentikan. Jungkook berbalik cepat seraya menatap tajam Taehyung yang berdiri dihadapannya. Menampakkan wajah dingin terkesan angkuh seperti biasa. Menjadikan Jungkook mual, serasa ingin mencabik wajah kakak kelasnya hingga robek tanpa sisa.

Merasa tidak ada respon, Jungkook berdecak malas. Seketika sadar, bicara dengan Taehyung itu sama halnya bicara dengan kambing. Tidak akan digubris. Lantas kembali berbalik dan melanjutkan lagkah. Sebisa mungkin mengabaikan langkah jahanam Taehyung beserta siulan menyebalkan dari arah belakang.

Hingga pada akhirnya Jungkook hilang sabar. Berbalik cepat sembari menatap Taehyung tajam. Ransel dilempar asal, membuat pemuda Kim reflek meringis sambil menggumam ahh akibat hantaman pada tulang keringnya.
"Bangsat, Jeon. Apa-apaan?"

"Kau yang apa-apaan, sialan?!"       Jungkook menyalak tidak kalah galak. Gerahamnya menggerit temperamen, bersamaan dengan kesepuluh jemari terkepal erat dimasing-masing sebelah paha.             "Apa otakmu benar-benar keropos? Kau sudah menjadi idiot sungguhan, hah?"

Tidak berniat menjawab, Taehyung balas menguap lebar sembari menggaruk kepala pertanda malas. Mulut bergerak-gerak mengunyah permen karet sambil sesekali meniupnya menjadi gelembung ukuran sedang.


"Ck, kasihan sekali orang tuamu. Membesarkan pecundang, pengagguran, penguntit sepertimu."

Bahkan ucapan teramat kasar Jungkook barusan tidak menjadikan Taehyung naik pitam. Sudah teramat biasa dengan mulut pedas adik kelasnya. Hanya diam dan memerhatikan bagaimana bibir plum itu tidak bosan-bosannya mengumpat dan menyeringai.

"Kenapa diam? Oh, kau mulai kau tuli? atau bisu?"         Lanjutnya masih dengan kalimat sinis.


Lantas Taehyung balas menyeringai. Memutar bola mata jengah sembari membuat gelembung dari permen karet dimulutnya.
"Percaya diri sekali."
Mendengus malas, Taehyung balas menatap Jungkook sinis.            "Fikirmu kau sepenting apa sampai orang sepertiku menguntitmu. Ckck."       
Lanjutnya sembari mengelengkan kepala dengan hina.

Menjadikan dahi Jungkook berkerut bingung. Raut angkuh penuh cemooh yang semula diagung-agungkan mendadak pudar. Seiring dengan terdengarnya kekehan bernada hina dari bibir Taehyung.

"Kempeskan kepalamu sana, supaya tidak terlalu besar."

"Apa maksudmu?"



Dan Jungkook berani sumpah demi kepompong dibelakang rumah yang sebentar lagi berubah menjadi kupu-kupu; bahwa Taehyung itu manusia terbajingan yang pernah ia temui dimuka bukti.
Terbukti ketika pemuda Kim dengan tanpa dosa mengarahkan jari telunjuk pada satu ruangan luas yang dipenuhi anak-anak kelaparan disertai senyum miring yang tidak pudar sedikitpun dari bibirnya.


Tiresome ㅡ kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang