"Lima atau enam bulan lalu, aku menonton bluefilm. Ada anak muda yang mendesah dan menikmati saat memasukkan jarinya kedalam analnya sendiri, dan..."
"Dan?"
"Dan aku mencoba, dan sakit. Aku tidak mau seks, kalau kau tetap memaksaku dibawahmu."
●
●
●
Taehyung menjatuhkan rahangnya seketika begitu Jungkook selesai dengan penjelasan singkat mengenai alasan dibalik sikapnya yang bebal ingin memegang peran dominan dalam hubungan mereka. Inti dari semuanya adalah Jungkook yang mendapat trauma akibat kecerobohannya sendiri memasukkan jari-jari kedalam bagian tubuhnya tanpa pengalaman apapun. Bahkan Taehyung yakin Jungkook menelusupkan jemarinya asal-asalan tanpa dibalur pelumas terlebih dahulu sehingga menimbulkan luka lecet atau semacam iritasi ringan pada dinding rektumnya.
Masuk akal sekali, pikir Taehyung.Hembusan napas kasar keluar dari celah bibir tebal Taehyung. Mengulurkan kedua tangan untuk kemudian menangkup belah pipi Jungkook yang agak tembam namun memiliki garis rahang yang terbentuk indah sehingga menjadikannya terlihat manly pada waktu tertentu.
Dengan kesabarannya, Taehyung berupaya menarik wajah Jungkook untuk mendongak supaya manik mata mereka bisa saling bertatapan.
Agak sulit, namun Taehyung tidak patah semangat hingga pemuda Jeon yang semula kekeh menolak melakukan kontak mata, pada akhirnya menyerah dan menatap Taehyung tepat pada hazelnya."Mau ku ajari?" Suara Taehyung terdengar begitu halus mengalun indah memasuki gendang telinga Jungkook. Menjadikan tubuh pemuda itu sedikit menegang membayangkan apa saja yang bisa Taehyung lakukan padanya nantinya. Mengingat betapa hebat dan memabukkannya perlakuan Taehyung padanya ketika mereka berciuman.
Detik itu Jungkook nyaris terlena dan mengangguk dua kali sebelum kemudian tersadarkan beberapa kesakitan yang akan menimpanya jika ia menerima tawaran Taehyung. Menjadikannya mendelik marah dan menggeleng beberapa kali sebelum kemudian mendorong tubuh Taehyung menjauh. "Sudah kubilang aku tidak mau!"
Lagi, hembusan napas kasar terdengar dari bibir Taehyung. Nyaris frustasi. Namun tetap mempertahankan kesabarannya. Tidak ingin membuat Jungkook marah dan semakin menolak tawarannya. Bagaimanapun juga Taehyung adalah anak remaja dengan hormon yang masih meletup letup, tidak munafik, tentu saja segera ingin merasakan sensasinya bercinta dengan Jungkook. Secepatnya kalau bisa. "Kenapa?" Jeda. Taehyung kembali mendekat perlahan. Jemari tangan menyentuh bahu pemuda Jeon. Kemudian bergerak turun merambati sepanjang lengan dan berhenti diatas punggung tangan Jungkook. Menyatukan jari jemari mereka, mengangkat perlahan setinggi wajah keduanya kemudian menarik mendekat pada bibir dan menciumnya berulang kali berupaya memberi kenyamanan supaya Jungkook yakin bahwa ia tidak akan menyakitinya.
"Jungkook ah,""Tidak mau! Tidak akan, sampai kau sadar kalau aku tidak akan dibaw...."
"...ssstt," Nampaknya jari telunjuk Taehyung bergerak lebih cepat menempel didepan bibir Jungkook yang berniat menyuarakan penolakan. "Menangani dirimu sendiri saja kau tidak bisa, Jungkook, bagaimana caramu menanganiku kalau aku benar-benar bersedia dibawahmu?" Bola mata Jungkook melebar sesaat setelah mendengar penuturan Taehyung. Benar sekali, fikirnya. Bagaimana bisa ia tidak memikirkan hal itu sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiresome ㅡ kth+jjk
FanfictionHanya "Tiresome" Bukan "Threesome" ㅡLove hate relationship "Pilih sendiri, hukuman apa yang paling pantas untuk sampah sepertimu. Minum air selokan, atau menjilat closet siswa?" "Dibanding itu, aku lebih memilih menyetubimu 24 jam tanpa henti, Jeo...