Meet me?
Now?
Aku yakin seperti itu. Perlahan aku menghentikan langkahku.
Give me five minutes.
Kode itu yang aku berikan pada dua bodyguard-ku. Seperti biasa, dengan cepat mereka mengangguk padaku.
Tap tap tap
Aku mulai berbalik arah. Berjalan pelan seperti sebelumnya. Kurasakan tangan besar itu merengkuh pinggangku hingga aku tertarik begitu saja saat mencapai belokan. Detik selanjutnya, aku sudah bersandar di dinding dan dia berada tepat di depanku dengan tangannya melingkari pinggangku.
Chest to chest, begitu dekat hingga aku dapat merasakan napas hangatnya sekarang. Itu benar aku mendongak saat menatapnya.
"Clay," ucapku dengan senyum tipis.
"Chrystal," suara dalam dan sexy-nya mulai terdengar.
Aku masih berusaha mengatur napasku. Tidak ingin seperti gadis bodoh atau gugup lebih tepatnya.
"How are you?" ucapku lagi, masih dengan senyumku.
"Good."
Seperti sebelumnya, kalimatnya selalu terdengar ringan.
"What are you doing here?"
Bukannya menjawabku, dia mengeluarkan kalimat yang sama deganku.
"What are you doing here?"
Tidak tahu menjawab apa, tawa kecilku mulai terdengar. Di saat yang sama, kurasakan pelukannya yang semakin erat.
"Dinner," ucapku pelan setelah menghentikan tawa kecilku.
Hanya anggukan yang dia berikan, seperti mengerti dengan jelas.
"With my brother," lanjutku.
Entah kenapa aku mengucapkan kalimatku itu. Mungkin aku tidak ingin dia berpikir aku makan malam bersama seseorang...okay, lupakan!
Sekali lagi dia mengangguk pelan.
"And you..."
"Dinner," jawabnya tanpa jeda, begitu tepat menjawab kata singkatku.
Tentu saja aku ingin bertanya dengan siapa dia dinner. Jika yang bersamanya adalah seorang gadis, pertanyaanku selanjutnya adalah, siapa gadis itu? Dan aku yakin ceritaku dengannya akan berakhir walau belum dimulai jika jawaban yang keluar darinya adalah, istriku atau mungkin gadisku.
"Good."
Setelah beberapa saat menatap wajah terlalu tampannya, hanya kata itu yang keluar dari bibirku yang aku ucapkan dengan senyum tipisku. Entah apa yang terjadi denganku, beberapa kali aku menatap mata abu-abunya, sesekali mengalihkan pandanganku pada bibirnya lalu kembali ke matanya. Di saat yang sama, bibirku membuka lalu menutup kembali. What's next? Mungkin pertanyaan itu yang ingin aku ucapkan walau yang ada aku berbicara hal lain.
"Kakakku," suaraku kembali terdengar, masih dengan senyumku, "dia menungguku."
Tidak ada pergerakan darinya, masih melingkarkan tangannya di pinggangku.
"I think I should..."
Kalimatku terputus, bukan karena dia memotong kalimatku, namun karena gerakan pelannya. Ya, dia melepaskan tangannya dari pinggangku.
"I should go," lanjutku tanpa menghilangkan senyum di bibirku.
"Chrystal."
"Ya," jawabku tanpa jeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Rebel - #hackerseries 2.1
ActionWARNING!! 18+ ONLY Action story with sexy romance. Spin-off of "The Enemy in My Bed" =================================== 1st chuckle. 2nd chuckle. Tawa kecilku masih terdengar. Kulakukan dengan dengan sedikit menggigit bibir bawahku yang aku yakin p...