lightween academy

240 13 0
                                    

Bunyi kicauan burung criby seakan menambah suasana pagi ini dengan penuh kehangatan dan kegembiraan.

Masih tetap sama, aku bersembunyi dibalik selimut tebalku. Hingga sesuatu yang basah kurasan di sekitar mukaku.

'knpa kyak ada airnya ya?', ucap batinku yang tak kuhiraukan sama sekali air di mukaku mungkin keringatku sendiri.

Byurrrtt.....
Seketika aku terbangun dan mengusap wajahku yang terguyur oleh air yang akupun tak tau darimana asalnya.
"raina... Gatau apa udah jam berapa? Cepet mandi sana. Inget gak sjh sekarang ada tes masuk sekolah itu?", ucap seaeorang yang aku masih belum sepenuhnya sadar siapa orang itu.

Remang remang kesadaranku sudah mulai terkumpul dan aku melihat biang dari kejadian buruk yang menimpaku.

Siapa lagi klo bukan si putri ikan itu. Ehh maksudku putri mermaid, secara kan dia punya kekuatan air yang hanya dimiliki oleh para mermaid saja.

"huh.. Iya iya.. Banguninnya gak pake guyur bisa gak sih mer" ucapku sembari beranjak dari tempat ridur dan menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual kesayanganku. Yup mandi pastinya, hehe..

*
Pagi ini aku akan melakukan tes besar,  karena tes inilah yang akan menentukan aku dan teman temanku masuk ke sekolah terbesar di negeri ini.

Ya meskipun mustahil sih bisa masuk sekolah itu. Secara kan aku gak punya keahlian khusus yang bisa menarik perhatian guru guru disana.

Padahal aku sudah bilang sama sahabatku aku gak mau ikut tes itu. Tapi mereka berdua memaksaku. Ya siapa lagi kalau bukan merlia dan bintang.

Huh.. Mau gak mau aku harus turutin merek dan mengikuti tes itu.

Flashback on

"Ehh.. Kenapa sih itu rame rame di mading. Lihat yuk kayaknya seru tuh", perkataan bintang seketika membuatku dan merlia menoleh kearah yang dikatakan bintang.

"ada apa ya? Tumben banyak yang baca mading. Biasanya aja main game di kelasnya klo lagi istirahat", ucapku menyindir para siswa disana. Ya walaupun gak ada yang dengar sih kecuali kedua sahabatku ini.

"lihat yuk", sahut merlia

"ayo ayo"

Setalah sampai di depan mading, sulit bagiku dan bintang untuk menerobos kerumunan siswa itu. Lain halnya dengan merlia yang dengan mudah mendapatkan jalan. Yah.. Secara kan merlia putri dari salah satu kerajaan sihir importal di negeri ini.

"dasar tuh bocah, main tinggal aja. Gatau apa kita kesusahan", umpat bintang

Disisi lain saat sudah berada tepat di depan mading merlia bergumam dan berbicara kepada temannya. Namun setelah dilihat tak ada kedua temannya itu ia menepuk jidatnya, tanda bahwa dia lupa akan temannya.

"ehh.. Ra, kayak ada yang dateng tuh dari depan." ucap bintang

Seketika kerumunan itu memberi jalan kepada bocah setengah ikan dan setengah manusia itu.

"hehe.. Sorry ya aku ninggalin kalian" ucap gadis mermaid itu bersalah

"udah tau putri juga, masih aja ninggalin dasar", ucap bintang menyindir si mermaid

"sudah sudah mau liat apa enggak sih", ucapku melerai mereka.

"tau tuh bintang pms kali ya.. Dari tadi ngoceh mulu", ucap merlia

Ketika terdengar langkah sepatu khas merlia yang begitu terdengar di telinga para siswa itu. Tak menunggu perintah dari sang tuan putri yang sok ini. Padahal juga dia baik hati. Kerumunan yang asalnya siswa itu seketika membelah menjadi dua kelompok dan memberikan jalan kepada putri dan temannya itu.

Magic Of RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang