Aku hanya mengikuti takdir dan menikmati setiap alur nya..
🍃🍃🍃
Hari jum'at pagi di lorong SMA Jayantara sudah terdapat para siswa tengah berjalan menuju kelas nya masing-masing,mungkin sudah terbilang siang karena beberapa menit lagi bel akan berbunyi menandakan di mulai nya jam pelajaran.
Sebelum itu terlihat seorang gadis menggunakan batik almamater dengan rok abu-abu sebatas lutut tengah berjalan tergesa menyusuri lorong. Dia adalah siswi dari kelas X Bahasa 2 yang ruangannya terletak di gedung bawah. Saat melewati kelas X bahasa 1 gadis itu mendapat sapaan jahil dari alex.
"Pagi rinai,jutek aja seger banget gue liat nya apalagi kalo senyum ". Rinai tak menghiraukan sapaan tak bermutu dari alex, merasa di acuhkan alex pun tersenyum kecut.
Rinai terus berjalan lurus bahkan hingga melewati kelas nya,dia juga mengabaikan panggilan dari teman teman nya yang berteriak menanyakan tujuan nya. Rinai berbelok di belokan kelas X Mipa 3 dan menaiki undakan tangga menuju gedung atas lantai dua tepat nya gedung kelas XI . tampak nya dia tengah mencari urutan kelas namun entah kelas siapa yang dia cari.
Setelah menemukan kelas yang ia cari rinai pun memeriksa terlebih dahulu kelas tersebut ternyata sudah ramai oleh para penghuni nya. Karena tidak mungkin untuk rinai langsung memasuki kelas tersebut rinai memanggil seorang pria jangkung yang tengah berada di ambang pintu itu.
" sorry kak boleh minta tolong gak ". Orang yang di panggil kak tadi pun menaikan alisnya seolah mengatakan minta tolong apa ? Rinai yang mengerti langsung menjawab.
" tolong panggilin kak fabian " ucap rinai, tanpa mengatakan apapun kakak kelas nya yang tadi pun masuk kembali ke dalam kelas.
"Lo masuk aja katanya " . rinai membelalak mendengar jawaban dari kakak kelas nya itu.
"Tapi kak --- " sebelum rinai menyelesaikan kalimat nya,kakak kelas itu pun menyela.
" gak papa masuk aja sana " . ungkap nya sambil berlalu keluar dari kelas.
Gila aja gue di suruh nyamperin dia,emang dia siapa berani beraninya nyuruh gue,abang juga bukan kenal aja kagak,aargh kalo bukan karena hape gue gak bakalan mau gue kesini.
Rinai tak habis habis nya menggerutu dalam hati. Dia tampak begitu ragu untuk masuk ke dalam kelas itu namun dengan menekan keberanian nya rinai pun melangkah memasuki ruangan tempat kakak kelas nya itu berada . Menyapukan pandangan nya mencari sosok yang saat ini rasanya ingin sekali ia telan hidup hidup.
Setelah menemukan objek yang di tuju rinai pun menghampiri meja cowok menyebalkan itu.
"Wiidiiih pagi pagi udah di apelin adek kelas aja nih" sembur daniel yang mendapatkan delikan dari bian juga tatapan tajam dari rinai.
" Burung gelatik makan pepaya
Adek cantik namanya siapa " bahkan pantun babas pun tak dihiraukan nya."Krik satu " ujar daniel.
"Krik dua " timpal alam
"Krik krik krik " ledek kedua nya dengan menyemburkan tawa karena merasa puas melihat wajah merengut babas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[WNP] SERENDIPITY
Teen FictionFabian Adriana Dirgantara. "Dia seperti langit,terlalu jauh tuk ku tempuh dan terlalu angkuh untuk ku rengkuh. " ___________ Rinai Shazfa Wiranata "Dia seperti bintang mengisi kekosongan langit yang tampak begitu kelam ". ___________________________...