Salah Paham (hal 41-47)

2K 45 2
                                    

Liburan selama dua minggu telah usai. Aku harus kembali ke sekolah. Di masing-masing pintu kelas telah terpasang pengumuman mengenai peraturan tempat duduk. Ternyata, aku sendirian alias tidak ada teman sebangku. Aku segera memerhatikan yang lainnya. Angel duduk dengan Mei mei, Queen duduk dengan Pinky, Cherry duduk dengan Sthephanie, Resty duduk dengan Willy, dan Katy duduk dengan Nadya. Waduh, kelima sahabatku ternyata duduk sebangku dengan The Sweet Shinning Girls.
KRIING...!!
Bel berdering dengan nyaring. Aku dan kelima sahabatku masuk ke kelas 3B. Kali ini, kami akan diajarkan Bahasa Indonesia oleh Bu Adelia, wali kelas kami. Bu Adelia adalah guru yang baik, penyabar, penyayang, dan pemaaf. Bu Adelia tidak pernah membentak. Kalau marah, sekedar menasehati. Bu Adelia datang dengan seorang murid baru perempuan. Dia cantik dan tinggi. Kulitnya putih. Wajahnya mulus. Rambutnya panjang bergelombang dan bewarna pirang. Di kelasku, sepertinya tidak ada yang cantiknya melebihi dia.

"Anak-anak, perkenalkan teman baru kalian. Namanya, Annida. Biar lebih akrab, Annida saja yang memperkenalkan diri, yaa!" kata Bu Adelia lembut. Annida mengangguk pelan.
"Nama lengkapku, Annida Danily Avicotrya Yushida. Nama panggilanku, Annida. Aku murid pindahan dari sekolah Smart Children School Internasional. Salam kenal!" kata Annida.
"Annida, sekarang kamu boleh duduk!" kata Bu Adelia lembut.
"Baiklah!" jawabnya manis.

Annida mengarahkan pandangan matanya kepadaku. Dia ingin duduk denganku.
" Annida, silahkan duduk di sebelh Anita, di bangku yang kosong itu!" kata Bu Adelia lembut.
Pelajaran pun dimulai. Kami mendengarkan penjelasan Bu Adelia hingga bel istirahat berbunyi. Aku dan kelima sahabatku mengajak Annida jalan-jalan mengelilingi sekolah. Selain itu, kami beristirahat ke kantin. Tapi, aku agak kesal dengan kelima sahabatku. Perhatian mereka hanya tertuju kepada Annida. Aku tiba-tiba merasa menyesal dengan adanya Annida di sekolah ini. Kelima sahabatku jadi cuek. Aku jadi mulai melihat indahnya persahabatan Nadya dengan gengnya. Haruskah aku masuk ke dalam geng Nadya?
Aku memberanikan diri untuk mendekati Nadya. Tapi, aku takut. Jadi, aku menulis surat untuk Nadya dan gengnya.

From: Anita
To: The Sweet Shinning Girls
Hello, geng yang superdupermanis seperti permen! Nadya, aku mau ikut dan menjadi anggota The Sweet Shinning Girls. Mereka mengajak main Annida terus. Aku jadi merasa kesepian. Tolonhlah, terima aku sebagai anggota dari gengmu.

Aku sangat terpaksa menulis surat. Surat itu digulung dan kusimpan di kolong meja Nadya. Kemudian, aku kembali duduk di bangkuku. Nadya melihat kertas putih yang ada di kolongnya. Dia dan gengnya membaca surat itu. Mereka melirik, lalu menghampiriku.
"Anita, kami akan menerima kamu sebagai anggota kami. Syaratnya, jauhi sahabat-sahabatmu selama kamu menjadi anggota kami!" kata Nadya. Aku mengangguk terpaksa.
"Ayo, ikut aku!" ajak Nadya. Aku hanya bisa menurut dan pasrah.
Nadya membawaku ke tempat yang tidak diketahui sahabatku dan Annida, yaitu perpustakaan.

Keesokan harinya, The Sweet Shinning Girls tidak masuk. Semuanya tidak masuk. Aku bingung. Tapi, aku enggan menyapa Annida yang duduk disampingku.
"Hai!" sapa Annida ramah. Aku tidak menjawab.
Selama perjalanan berlangsung, aku sama sekali tidak bertegur sapa dengan Annida.
Saat istirahat, The Friendship Lovely Girls menghampiriku. Mereka berkata,
"Anita, jangan marah! Aku tahu, kamu marah karena kami bermain terus dengan Annida. Tolong, jangan maraaah...," pinta Cherry. Aku hanya diam dengan kesal.
"Iya, Anita. Jangan marah, dong!" timpal Angel.
"Kalian membuatku merasa terasing dan sendirian. Kalian tahu, aku sudah masuk geng The Sweet Shinning Girls!" kataku sembari pergi.

Kelima sahabatku tampak lesu dan bingung. Mereka terlihat sedih mendengar perkataanku yang terakhir.
Sepulang sekolah, Angel, Queen, Cherry, Resty, dan Katy masih mendekatiku dan memohon agar aku tidak marah lagi. Perasaanku jadi luluh. Kami pun saling memaafkan.
"Kalian janji, yaa, untuk tidak meninggalkan aku lagi!" seruku.
"Iyaaa...! Kami janji!" jawab kelima sahabatku bersamaan.
Aku langsung menulis pesan via SMS kepada Nadya ketua dari The Sweet Shinning Girls.

Aku keluar dari geng kalian.
Aku sudah berbaikan kembali dengan The Friendship Lovely Girls.

Kali ini, Annida bergabung dengan kelompok kami, bersahabat dengan kami. Aku sangat senang. Ternyata, persahabatan itu indah sekali, yaaa!!

SELAMAT MEMBACA!!

Rahasia Mama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang