"kak, temani ngecek gaun,yuk?" ajak Aster.
Aku menghentikan kegiatanku yang sedang mengurus urusan bisnis. Tersenyum tipis lalu mengangguk.
Menemaninya ke butik untuk fitting.
-----
"mau kemana lagi?" tanyaku setelah Aster selesai berbincang dengan penata busananya. Ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Aku masih tidak paham tentang bagian yang katanya rusak itu. Yang aku paham, Aster terlihat benar-benar cantik tadi.
"hmm, aku pengen makan cake caramel di cafe kak Kun,"
"yakin?"
"yakin!" ucapnya semangat.
"ga takut nanti ngeliat timbangan terus gaunnya ga muat?"
Aster memukul bahuku "ga usah lebay. Ayo buruan,kak. Keburu cafenya rame kalo kesorean," ditariknya tanganku menuju parkiran.
"bayar sendiri ya,"candaku
"iya, iya, buruan ayoo," rengeknya
Untuk urusan kue dia memang tidak sabaran.
-----
"kak Johnny, kakak ada urusan lain lagi gak?" tanya Aster sambil menarik kursinya.
Setelah makan 2 potong kue, ia menerima telepon penting yang membuatnya harus pamit sejenak tadi.
"nggak," aku menyesap minuman dinginku. "mau kemana lagi? Ada yang mau diurus lagi untuk pesta?"
Aster merogoh tasnya lalu mengeluarkan sebuah notes berukuran sedang.
"ada beberapa yang mau dicek lagi nih, untuk pesta nanti apa kita pakai...hm...kak Johnny beneran ga sibuk?" Aster mengangkat wajahnya dari buku. Ujung pulpen ditusuk pelan ke dagunya.
"no babe. Apa lagi?"
Aster membicarakan beberapa hal tentang acara yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat itu. Mulai dari dekorasi, undangan, makanan, hingga photography.
Aku tersenyum tipis.
Dia terlihat bersemangat.