"halo kakak, namaku Aster!"
Aku tertegun melihat perempuan yang menyapaku di pintu restoran.
Hari ini ada janji makan malam penting antara aku, ayah, dan calon ibu baruku. Sialnya aku agak terlambat karena beberapa urusan sehingga aku baru bisa datang 30 menit setelah waktu dijanjikan.
Tapi tiba-tiba di dekat pintu restoran, di bawah temaram lampu oranye di tembok bata itu, ada perempuan yang menyapaku. Bukan hanya menyapa tapi bahkan memperkenalkan diri. Awalnya aku hanya acuh saja tapi dia mengekoriku. Aku hendak menegur sampai ayah menyambut kami dengan tangan lebar.
Iya, kami. Karna Ayah juga menyebut nama perempuan itu. Aku tidak tuli saat ia memperkenalkan diri dan juga tidak pelupa untuk lupa nama yang disebutkan.
Aku menoleh ke Aster. Kata Ayah, dia calon adikku. Terpaut 3 tahun dariku.
Aster tersenyum. Ceria dan tulus.
Mungkin disitu awal mula aku suka senyumannya.
------
Hi. Ini side story yang uda lama aku pikirin tapi aku ragu publishnya. Ada beberapa chapter tapi pendek-pendek, kok. Semoga kalian suka :D