Bab 8 : Salah Satu dari Kami

97 14 0
                                    

💎💎💎💎💎💎💎
Budayakan vote dulu sebelum membaca.
💎💎💎💎💎💎💎

Ketiga rekan Yugo bermalam di rumahnya yang pengap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketiga rekan Yugo bermalam di rumahnya yang pengap. Usai makan malam, mereka mengemas beberapa keperluan. Setelah membobol data base CIA, Gerald menyeringai puas dengan layar laptop di pangkuan, memamerkan profil Lee Lais, pria asli keturunan Indonesia yang aktif di grup kesenian debus. Pria itu bekerja di Washington semenjak tiga tahun ini. Para Gemstoners tidak bisa tidur, terutama Yugo.

Valda memberikan tumpangan mobil kerennya. Kali ini dia menambah kesan lusuh pada Lamborghini agar tidak terkesan mencolok. Perjalanan ditempuh dengan rencana pencarian. Mereka sepakat akan menemui Anak Api di restoran barbeque tempatnya bekerja.

Suasana restoran tampak penuh dengan makanan Asia. Sebagian besar, orang-orang Asia Timurlah yang menjadi pengunjung restoran itu.

"Selamat malam. Apa Anda menginginkan sesuatu?" tanya salah satu pelayan mengeluarkan note dari saku apron hitamnya. Hampir semua pengunjung langsung menoleh padanya setiap lewat gara-gara tindik di bibirnya sangat besar.

Gerald membuka buku menu. Dia tidak pernah makan makanan semahal ini. Restoran elit seperti ini bukan gaya Gerald.

"Mari kita coba, hm... Apa Lidah Liar ini enak?" Telunjuk Gerald mengarah salah satu gambar menu berupa tumisan pedas berbahan lidah sapi.

"Ya. Menu ini paling terkenal di sini." Pelayan mengangguk setuju.

"Baiklah. Aku ambil itu." Gerald tersenyum kecil. Dia pura-pura mengamati menu lain. Yugo dan Valda mengambil menu yang sama.

"Quirin, kamu tidak makan?" tanya Yugo.

"Aku hanya ingin soda," balas Quirin dingin. Quirin memang paling pemilih soal makanan. Dia hanya akan memakan makanan yang mengandung serat dan acapkali ada olahan daging di depannya, Quirin tidak sudi memakan sayur dan buah-buahan yang terkontaminasi daging.

Pelayan mencatat pesanan mereka. Dia berlalu meninggalkan meja dan kembali ke konter.

"Aku tidak merasakan dia ada di sini," gumam Gerald memandang sekeliling restoran.

"Lalu bagaimana selanjutnya?" timbrung Valda, terkesan sepenuhnya dengan ornamen di dinding berupa pahatan wajah khas Bali. Valda ingin menumbuhkan kumis berbentuk daun di bawah hidung pahatan itu

"Kita makan saja," balas Yugo.

Ujung mata Yugo menangkap siluet pria plontos dengan badan gempal. Ada tato dua busur saling bersilangan dengan matahari berpendar. Pria itu duduk menyendiri di salah satu ujung meja. Tampak menikmati isapan nikotin di mulutnya. Cukup jauh jaraknya dengan meja mereka, tetapi tato itu mengganggu Yugo. Sebab di tengah lingkaran matahari, adalah kristal wajik. Yugo sangat mengenali tato itu berdasar kenangan Aquamarine.

PLANET CAHAYA : GEMSTONERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang