01

16 1 0
                                    

"Barusan Lo ngomong apa?" Gadis itu bangkit dari duduk sambil menggebrak meja dengan emosi yang meledak-ledak.

Laki-laki itu menahan tawanya "Nggak usah lebay,Dari awal Lo tau kalo Lo itu jelek,Kan? ga ada yang mau sama Lo"

Ucapan nya sukses membuat rambutnya ditarik,Tarikan itu berasal dari gadis itu.Seketika dia meringis tapi itu tidak membuat semangat nya luntur untuk terus menjahili gadis itu.Sejak mereka saling kenal,tidak pernah ada kata damai diantara keduanya.

"AW,SAKIT OGEB"Teriak histeris laki-laki itu begitu menggema saat seorang gadis yang tadi di jahilinya tak kunjung melepaskan tarikan di rabutnya.

Karna kasihan akhirnya gadis itu melepaskan tangannya "Masih mau ngatain gue lagi ha?"

"Masih" setelah mengatakan itu,laki-laki tersebut pergi entah kemana.

"SADAMMMMM"

****

Sekilas deskripsi Sadam Adrian seorang pria yang pesona nya begitu kuat,membuat gadis -gadis yang melihatnya terpesona saat Sadam tersenyum bersamaan lesung pipit dikedua pipinya yang begitu terlihat jelas.Siapa yang tidak terpukau dengan sepasang alis tebalnya ,hidung bagirnya dan sorot mata tajamnya yang membuat daya tarik tersendiri.Wajah yang babyface Dan Penampilannya yang tidak pernah rapi,rambutnya yang panjang dibagian depan yang menutupi seluruh dahinya memberikan kesan tersendiri. dengan tinggi 186 Cm dan poster dengan lekukan yang begitu menggoda dibalik pakaian yang sering ia kenakan membuat gadis-gadis ingin meraba sesuatu di balik kemeja itu yang pastinya ada lekukan otot yang akan membuat tubuh panas.

Namun semua itu tidak ada artinya bagi Shasa key Alexa

****

"Demi Sadam yang selalu jelek! Gue gak akan maafpin Lo!" Teriak Shasa begitu kesal dengan tingkah laku Sadam.

Semua siswa yang berada di kelas tidak heran lagi jika melihat perdebatan Shasa dan Sadam ,sudah menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.

Karna terlalu kesal,gadis itu bahkan menjambak rambut alana untuk melampiaskan kekesalan nya yang belum terbalas karna Sadam sudah pergi.
"aduh! Kenapa sih,Sha?!" Raung Alana jengkel karena kesakitan.

Alih-alih tersadar dengan pertanyaan sahabatnya ,dengan cengiran tanpa dosanya dia melepaskan jambakan itu.

****

Malam cerah tanpa kelabu,satu bintang terang terlihat setia menemani sang bulan sabit di setiap harinya.Tak ada awan pekat,langit benar-benar tersenyum malam ini.

Kedua sudut bibir Shasa mengembang,seolah teringat akan sesuatu .Sahsa terus memandang langit cerah malam ini.

"kenapa sih Sadam kayak benci banget sama gue?" Tanya Shasa pada sang bintang

"padahal gue kan gak pernah buat salah sama dia"

Shasa tertawa pelan,otaknya kembali teringat akan kejadian yang selalu membuat nya kesal karena ulah sadam.

Yah,Shasa sedang memikirkan Sadam.
Sadam yang selalu mengganggu hidupnya.

Lamunan shasa terbuyar karna bunyi notifikasi line dari handphone nya.

SadamAdrian

Woy ngapain Lo dari tadi mandangin langit? Berdoa minta jodoh :v *Tertawa mengejek.

Shasa menghela nafas berat , kenapa sadam bisa menjadi tetangga yang menyebalkan.

Ya,mereka memang tetangga satu komplek.rumah mereka berhadapan,posisi nya balkon kamar Shasa berhadapan dengan balkon kamar sadam.itulah yang membuat keduanya saling mengejek dengan mudah.bahkan dengan jarak jauh pun mereka masih bertengkar bisa dilihat jika mereka sudah di satukan? Apa yang terjadi You know lah:v

Shasa mengabaikan line dari Sadam dan memilih untuk masuk ke kamarnya untuk segera tidur .

Shasa dan Sadam bagaikan kucing dan anjing.Pertengkaran mereka dimulai sejak Sadam jadi tetangga shasa.Ntah apa penyebabnya,intinya mereka membuat prinsip sampai kapan pun kita gak akan pernah akur .

****
Sadam sudah bersiap -siap untuk berangkat kesekolah ,dan dia sedang asyiknya menikmati nasi goreng yang di buatkan mama nya untuk sarapan pagi.

"Sadam,nanti kalau mau pergi tolong antarkan bingkisan ini kerumah Tante Salma ya" pinta sang mama

Dengan semangat Sadam mengangguk ,itu artinya dia harus kerumah Shasa. Ntah apa yang membuat nya senang ,yang pasti dia sudah berniat akan menjahili Shasa dan memancing emosi Shasa.

"Siap mama,kalo gitu Sadam pergi assalamualaikum"

"Waalaikumsallam,kebiasaan gak pernah Salim" gerutu sani,mama sadam.

*****

Sadam mendorong motornya untuk masuk ke halaman rumah Shasa .
Merasa sudah pas memarkirkan motornya ,Sadam sedikit merapikan rambut yang jarang sekali di sisir nya menggunakan jari.

"Hkm, ASSALAMUALAIKUM. TANTE SALMA,TANTE ,TANTE SALMA ,TAN...." Teriak Sadam seperti di hutan.itu sudah kebiasaan Sadam ,jadi orang tua Shasa bisa memaklumi , tapi tidak untuk Shasa .menurut Shasa itu tidak sopan .
Terikan Sadam terhenti karena suara seseorang ."Iya sadam ada apa? Tante di depan kamu lo" potong Salma sambil mengulum senyum karna lucu melihat tingkah laku anak tetangga nya satu ini.

"Eh maaf Tante , gak liat. Ini ada bingkisan dari mana ntah apa isinya sadam gak tau" balas Sadam dengan cengiran tanpa dosanya.

"Wah... makasih ya bilang sama mama"ucap Salma sambil menerima dan melihat bingkisan itu

Belum sempat Sadam ingin bertanya kemana Shasa , Shasa sudah duluan datang menghampiri mereka,tepatnya menghampiri mamanya.

"Ma Shasa pergi dulu ya" ucap Shasa tanpa melihat ke arah Sadam,bukannya dia tidak tahu ada Sadam di sana .hanya saja dia tidak ingin membuat keributan di depan mamanya.

"Sha,mobil kamu mogok tadi malam waktu mama pakai mau ke Indomaret depan.mama lupa telpon bengkel,niatnya sih siang ini.jadi kamu pergi naik taxi aja yah,kan papa udah pergi" ucap Salma

Belum sempat shasa bersuara "Tante,gimana kalau shasa pergi sama Sadam aja,kan satu sekolah dan kebetulan satu kelas juga Tante . hitung-hitung hemat ongkos ya nggak Sha "ucap Sadam sambil manaik turunkan alisnya menatap Shasa.

Shasa ingin protes,lagi-lagi belum sempat dia bersuara "Kalau begitu Shasa pulang pergi ke sekolah bareng kamu aja biar gak repot " ucap Salma sambil tersenyum.

Lagi,belum sempat shasa ingin bersuara "oh ide bagus tu Tante biar Shasa aman sama Sadam." Ucap Sadam sambil menyeringai melihat kekesalan Shasa.

Kali ini Shasa memilih diam,ntahlah sepertinya tidak ada lagi kesempatan dia untuk bersuara di dunia ini.

"Sekarang kalian berangkat gi,udah siang ntar telat Lo" perintah Salma karna melihat anak gadisnya seperti terima-terima saja jika di suru pergi bersama Sadam ,padahal bukan itu arti dari diamnya Shasa.

"Iya Tante ,Sadam sama Shasa pergi dulu"ucap sadam dan di angguki oleh Salma.Lalu Salma meninggalkan mereka berdua .

"Ayo .Shasa." bisik sadam sambil memberi penekanan disetiap kalimatnya.

Tanpa menjawab Shasa sudah lebih dulu menuju ke motor Sadam dan mengambil helm yang bertengger manis di atas jok motor Sadam ,dia tau itu helm Sadam dan helm disana cuma satu, Shasa tidak peduli.

****

Makasih udah baca, thanks for reading .:')

Salam penulis amtirr

Meylndsr


Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang