06

6 1 0
                                    

Seorang gadis dewasa berumur tujuh belas tahun ,sangat manis mengenakan rok selutut berwarna pink ,Headband Melingkar manis di kepala ,rambut panjang bergelombang nya sangat alami berwarna hitam mirip seperti ibunya,siapapun pasti berkata kalau gadis itu lucu,cantik, menggemaskan.

"Woi!"

Teriakan berasal dari pria jahil sepantaran gadis itu.pria itu sedang membawa coklat ,Namanya Sadam Adrian atau sering di panggil kunyuk oleh Shasa .Pria itu berjalan ke arah gadis yang sedang duduk di tanah,padahal roknya sangat cantik dan jadi kecoklatan

Sadam jongkok didepan gadis itu. keningnya sudah berkerut dalam "Lo ngapain sih duduk-duduk di tanah kayak anak kecil aja."

Gadis itu mendongak ,tidak langsung menatap wajah lawan bicaranya ,tapi melihat apa yang di bawa .Coklat itu sangat dia inginkan.karna ingin dia mencoba mengambil coklat itu dari tangan sang empu.belum sempat mengambiknya Sadam langsung menariknya.

"Nggak.boleh !" Sentak Sadam dengan penuh penekanan pada setiap kalimatnya .Terkejut gadis itu dengan pipi chubby memasang ekspresi marah .bibir merahnya mengerucut dan wajahnya sudah menjadi merah.kemarahannya siap meledak.

"Jangan marah ! Gue kan cuman bilang' gak boleh '! Ini baru gue beli di supermarket depan!"

Gadis itu tetap menatap dengan tatapan sengitnya

"Ih gue kan cuma bilang itu ! Kok Lo kesel sih ? Kalo mau beli!"

"PERGIIII! SADAMMM PELITTT!"

Sadam terkejut .Dia langsung memberikan coklatnya kepada gadis itu dan mendekati gadis itu takut-takut.Bisa-bisa mamanya marah lagi kalau dia buat anak tetangganya ini marah.tapi ini bukan salahnya ,kok! Sadam hanya tidak ingin memberikan coklat yang baru saja ia beli.

Mengusap rambut gadis itu dengan gemas dan melihat gadis didepannya ini makan coklat yang diberikannya dengan lahap.

"Lo jangan ngambek dong " bujuk Sadam takut.

"Apaan sih"

"Gue kan udah ngasi coklatnya ke Lo !"

"Lo mau?"yang dibalas dengan anggukan oleh Sadam.

Dan mereka pun makan coklat bersama .membuat keheningan dengan menikmati coklat di tangan mereka.

*****

Kalian tau tentang kisah tom and Jerry ,yang setiap hari bertengkar tapi masih bersama dalam satu rumah?

Ya,mungkin cerita ini merempet ke arah kisah tom and Jerry itu ,tetap berakhir bersama tentunya .

Karna Sadam bukan tipe cowok lucu yang sering muncul di novel remaja , apalagi tipe cowok romantis yang diimpikan para cewek .Sadam cuman-yahh bisa dikatakan begini -cowok yang selalu ingin membuat Shasa kesal.

Dari beberapa orang yang Deket sama Shasa ,Sadam lah yang paling bisa membuat mood Shasa hancur seketika ,Sadam terkadang ingin akur dan berteman dengan Shasa ,namun Shasa nampak terus mengibarkan bendera perang untuk Sadam.menurut shasa "akur gak perlu jadi temen !"

Ntah apa yang dirasakan oleh Sadam dan Shasa.

Namun sejak mereka bertemu tidak pernah sekali adegan akur mereka terasa awet dalam satu hari ,bahkan satu menit mereka sadar dan kembali berargumen.Apa yah ,ibarat Shasa suka makan beng-beng dingin dan Sadam suka makan beng-beng langsung,bagaikan satu di kutub Utara dan satu di hutan amazon.sangat tidak mungkin untuk bersatu.

Anehnya mereka selalu dipertemukan

Waktu dikelas kebiasaan Sadam tetep gak berubah ,dia selalu pergi kerumah Shasa sebelum berangkat kesekolah hanya ingin membuat Shasa kesal sesekali iseng ingin mengajak Shasa pergi bersama.Saat jam istirahat di sekolah Sadam langsung menggangu ritual makan Shasa ,pernah nyaris Sadam menghabiskan lemon tea Shasa secara tandas tak tersisa.

Dan berakhir Shasa membentaknya.

"Lo dan kelakuan gila Lo,buat gue muak! Gue gak suka Lo ganggu gue,gue gak suka sama sikap iseng Lo , please jangan ganggu gue lagi!"

Dulu Shasa yakin Sadam bakal berhenti menggangunya dan pergi menjauh setelah Shasa bentak seperti tadi .persis saat Shasa menolak pernyataan cinta anak kelas sebelah di masa sekolah dasarnya dengan mengatakan " hormon Lo meluber ya, sampe-sampe kelas 4 udah berani pacaran?!"

Oke tambahan,Shasa memang jarang membalas perkataan sadam,tapi sekali membalas tajamm broo.

Tapi Sadam malah nyengir dan duduk di sebelah Shasa .Shasa cepat-cepat menyingkir .saat itu suara jahil sadam menelusup telinga Shasa .

"Abisan dari setiap gue ketemu Lo Lo jutek Mulu sama gue ,kan gue mau ngajakin Lo akur dan jadi temen gue gitu ,.yahh...kalau bisa sih lebih"

Gila

Saat itu Shasa baru sadar ternyata dari dulu sampai sekarang Sadam memang gila .Shasa terdiam.Mata mereka saling menatap .Shasa ingat ,Sadam sering mengajaknya berdamai dengan Shasa dan Shasa selalu membuang muka dan mengabaikan setiap perkataan yang diucapkan Sadam yang hanya sebagai guraunya.

Bibir Shasa membentuk senyuman kecil ketika dia mengingat muka Sadam saat memohon memintanya untuk akur dan berteman,namun Sadam langsung ternyum lebar dan bergumam "Akhirnya , shasayang juga bisa senyum manis ke Sadam!"

Shasa bingung

"Karna shasayang udah senyum tulus ke Sadam .Mulai sekarang kita temenan ya!"tangan Sadam terulur meminta Shasa menjabatnya

Tadinya Shasa enggan menjabat tangan itu ,namun Shasa gak bisa menghindari mata penuh harap sadam.shasa pun dengan berat hati menjabatnya ,Sadam langsung ternyum hangat , sehangat jabatan tangannya.

Itulah awal pertemanan Shasa dan Sadam,dan awal perasaan itu tumbuh di diri Shasa dan Sadam atau mungkin tidak berlangsung lama

Hari berlalu sejak hari itu berganti

Ingin rasanya Sadam mengungkapkan perasaan sesungguhnya pada Shasa

Apa Sadam bisa?

Namun itu semua hanya khayalan belaka

*****

Merasakan teriknya matahari siang ini .Sadam memilih untuk berdiam diri di rooftop ditemani oleh Fredy

"Lo mau akur sama Shasa besok-besok aja deh dam"sela Fredy , sahabatnya."gue masih pengen liat Lo berdua bagaikan tom and Jerry versi dunia nyata"
Sadam hanya melirik malas pada wajah pria didepannya ini

Bukanya menyahuti ,Sadam malah kembali fokus pada fikiran di otaknya dengan mengabaikan Fredy ,cowok jangkung itu hanya bisa menghela nafas panjang melihat respon sahabatnya satu ini.

"Shasa kay Alexa "ucap Sadam tanpa sadar" biar gue yang bisa buat dia tersenyum  dengan cara gue sendiri" sambil melirik ke arah foto yang terpampang jelas di ponselnya .

Sadam Kembali fokus dalam fikiranya.Ntah apa yang di fikirkan ,hanya dia dan tuhan yang tahu."gimana ya kalo gue nanti pacaran Ama Shasa?"

Mungkin nada bicara Sadam terdengar santai dan sangat datar namun bagi Fredy itu suatu hal yang langkah karna sebelumnya Sadam belum pernah serius dalam menjalin sebuah hubungan yang namanya cinta

Fredy yang tahu jika Sadam serius dengan ucapannya sebelum dia sempat percaya dengan apa yang dikatakan temanya itu...

Sadam kembali membuka kedua matanya ,lalu melirik ke arah Fredy membuat Fredy heran apa maksud dari tingkah Sadam dengan senyum mengembang nya yang Fredy tau dari senyuman itu ada arti tersendiri.

Fredy yang menatap Sadam untuk menunggu apa yang ingin dikatakan Sadam dan tidak kunjung mengatakan sesuatu membuat keheningan diantara keduanya.

*****

Gilaa makin absurd aja ni cerita ,aku bener-bener gak nyangka kalau alur cerita ini bakal melenceng dari ekspektasi yang aku bayangin.mau revisi tapi mood aku lagi buruk.Jadi yang mau tetep ikut alur ini Sampai selesai ya lanjut ,kalau mau berhenti yaudah gak papa..

Yang hanya perlu kalian tahu,vote dan komentar kalian sangat berharga bagi seorang penulis amatir yang hoby membaca dan ingin menulis ini.

Intinya thanks for reading 😘

Salam penulis amtirr
. meylndsr









Dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang