ㅡ author pov,
lelaki berpakaian hitam itu menarik paksa anak perempuan yang sedari tadi berontak dan berteriak meminta dipulangkan, kim doyoung nama lelaki itu.
doyoung sempat kewalahan mengatasi gerak berontak anak perempuan itu yang terbilang cukup gesit dan lincah.
bener deh ya, seumur-umur doyoung nggak pernah ada yang ngutang terus ngejual anaknya ke dia, doyoung nggak abis fikir aja gitu sama bapaknya yang tega sama anak perempuan sekecil dia.
“saya mau balik!” teriaknya sambil berontak mencoba melepaskan genggaman doyoung dari tangannya, “aku mau balik, om! lepasin!”
amarah doyoung memuncak lalu menarik tangan anak tersebut lebih kasar dari sebelumnya menuju sebuah ruangan gelap yang bernama gudang.
awalnya doyoung nggak mau begini tapi anak ini bener-bener nggak tau diri berteriak pulang, pulang dan pulang.
dia gak sadar ya? dia udah nggak punya tujuan buat pulang sekarang.
doyoung masuk ke gudang sambil menyeret anak itu lalu melempar dia ke pojok hingga punggung anak itu membentur tembok kuat-kuat dan membuat anak itu meringis pelan.
“dih, sakit tau! saya mau pulang! pulang om! pulang!” teriaknya
doyoung semakin dibuat naik pitam olehnya lalu mengambil cambukan yang ia biasa gunakan untuk mencambuk bodyguardnya yang lalai menjalakan tugasnya lalu melayangkan cambukan itu ke arah anak perempuan itu.
CTAK!
“ADAW, SAKIT!” teriaknya lalu mengusap kulit tangannya yang mulai memerah akibat cambukan yang doyoung layangkan tadi, “om kenapasih?! saya mau pulang!”
CTAK! CTAK!
doyoung mulai membabi buta melayangkan cambukan ke arah anak itu dan membuat anak perempuan itu menangis menahan rasa sakitnya.
doyoung berjongkok dihadapan anak perempuan itu lalu menangkup dagunya menggunakan sebelah tangan, “masih berani bilang mau pulang, hm?”
anak itu terisak-isak lalu menatap doyoung dengan tatapan nanar, “m-mau pulangㅡ HIKS, SAKIT! AMPUN!”
doyoung bangkit lalu mencambuknya lagi saat anak perempuan itu berkata ingin pulang kembali lalu berhenti menatap anak itu, “kamu itu bodoh apa tolol sih? ayah kamu udah kabur! kamu mau pulang kemana hah?!”
“emang kamu ada tujuan buat balik sekarang hah?!” teriak doyoung kesal lalu melempar cambukan itu ke sembarang arah lalu keluar gudang sambil membanting pintu.
anak perempuan itu meringkuk dipojokan dinding sambil terisak-isak, “m-mau balik, hiks.”
enggak lama kemudian doyoung balik dengan segelas air ditangannya lalu berjalan mendekati anak itu dan membuat anak itu kembali meringkuk karena ketakutan melihat doyoung
doyoung mengehela nafas, “minum.” suruhnya sambil menyerahkan gelas itu ke arah anak perempuan itu
anak itu menatap doyoung dengan tatapan ketakutan dan doyoung kembali mengehela nafas, “sayaㅡ saya nggak maksud bikin kamu takut sama saya, saya cuma kesal sama manusia bodoh kaya kamu.”
“kenapa orang kaya kamu masih nganggep lelaki itu ayah saat dia udah ngebuang kamu ke saya? kamu nggak punya otak ya?” sarkasnya dan membuat anak itu kembali menenggelamkan kepalanya diantara kedua kakinya lalu terisak kembali.
doyoung nggak maksud bikin anak itu nangis lagi tapi kata-katanya emang cukup kasar buat nenangin seseorang yang lagi terisak kaya gini.
doyoung nggak jago masalah nenangin orang kaya gini, bener deh.
“j-jangan nangis lagi, ini minum.” ujar doyoung kembali mencoba menyerahkan gelas itu namun nyatanya nggak ada pergerakan dari yang diajak bicara.
“minum sebelum saya emosi lagi.” ancam doyoung dan sukses membuat anak itu mengambil gelas itu lalu meminumnya.
setelah gelas itu kosong, doyoung pergi dari gudang itu meninggalkan anak itu yang sedang menatap doyoung dengan heran.
“maunya dia itu apasih?” ucapnya heran sambil masih terisak-isak, “gimana gua nggak mau inget bapak gua coba, kalau sikap dia kaya bapak gua gini, huhuhuhu.”
ㅡ
ah mau coba update sehari sekali ah kaya waktu pertama kali bikin work guanlin yang pacar kontrak, mau? k0men yang banyak doloe donk.jadi kangen sama pacar kontrak guanlin huhuhu work pertama ak:(
KAMU SEDANG MEMBACA
monster
Fanfiction[✔] yang namanya kim doyoung emang nggak bisa ditebak. © deepslatte, 2O18.