ㅡ author pov,
doyoung terbangun disiang hari dan mendapati dirinya tertidur diatas sofa lengkap dengan selimut kemudian menatap seseorang yang tengah berkutat dengan peralatan masak didapur.
"saya kemarin ngapain aja?" tanya doyoung sembari memang kepalanya yang pening
yang ditanya malah menatap doyoung sinis, "ya situ pikir aja sendiri, punya otak kan?"
doyoung mau banget marah tapi niatnya diurungkan karena kepalanya pusing banget dan ditambah kemeja yang ia pakai bagian atasnya terbuka, "saya nggak ngapa-ngapain kamu kan?"
yang ditanya malah diem dan ngebuat pihak yang bertanya berfikir keras kenapa orang yang ditanya bisa marah sama dia apa dia ngelakuin hal yang salahㅡ
doyoung inget, oke.
mulai dari doyoung tumbang lalu dibawa ke sofa dan adegan doyoung narik dia ke pelukannya tapi sehabis itu doyoung lupa.
doyoung semakin cemas sama apa yang dia lakuin kemarin malam dalam keadaan mabok, dia nggak ngapa-ngapain kan?
abel nyiapin makan siang dimeja makan dengan tema nasi goreng ala ala dia.
doyoung menatapnya dari kaki hingga kepala lalu pikiran negatif mulai muncul dibenaknya, masalahnya doyoung kalau mabok udah nggak tau kaya apa.
"bel," panggil doyoung tapi sama sekali nggak digubris sama yang empunya nama dan ngebuat doyoung semakin berfikiran liat kemana-mana, "bel, jawab saya dong."
masih dipeanutin.
dan doyoung malah salah fokus sama kaki abel yang jalannya terseok-seok dan ngebuat doyoung semakin berfikiran negatif.
"bel, maafin saya kalo saya ngelakuin hal yang diluar nalar, saya nggak sadar bel sama yang saya lakuin, kemarin." jelas doyoung, "jangan diemin saya gini dong, saya bakalan tanggung jawab sama apa yang saya udah perbuat sama kamuㅡ"
"TANGGUNG JAWAB APAAN?"
doyoung kaget mendengar teriakannya, oke doyoung mengira seseorang yang ada didepannya ini marah besar kepada dirinya.
"ya saya mau tanggung jawab semisalkanㅡ"
yang diajak ngobrol menatap doyoung heran kemudian menatap doyoung dengan melotot, "GILA YA? SIAPA JUGA MAU ANU SAMA SITU? EYKE MILIH-MILIH KALI IH."
"lah terus kenapa kamu diemin saya?" tanya doyoung bingung
"abisan situ banyak bacot."
doyoung diem lalu menatap gadis didepannya ini dengan tatapan datar, "ya itu terus kenapa kaki kamu?"
yang ditunjuk cengengesan, "oh ini? kepentok meja kemaren hehehe, ngantuk."
DOYOUNG MAU MARAH.
"nih ada nasi goreng, mau gak?" tawar abel dan kali ini giliran dia yang dikacangin sama doyoung yang langsung gitu aja duduk ditempat makan
abel mencibir dalam hati lalu ikut duduk dikursi meja makan kemudian menatap doyoung dengan tatapan berbinar-binar, "gimana?"
"gak enak, lainkali ngga usah bikin. ngabisin gas aja." jawab doyoung sarkas lalu tetap melahap makanannya
"YAUDAH SINIIN KALO GA ENAK."
abel hendak mengambil piring doyoung tapi kemudian dihadang dengan kedua tangan doyoung yang menutupi piringnya lalu menatap abel dengan tatapan jangan coba sentuh.
"idih," cibir abel lalu memakan nasi goreng miliknya lalu teringat dengan ngigo doyoung semalam, "oiya om."
"apa?"
"je je je itu siapa?"
doyoung terdiam, denger abel ngomong gitu dia teringat sama kemarin yang hampir ia lakuin sama sejeong masalahnya orang yang terbayang dibenaknya waktu itu bukan orang lain tapi wajah gadis yang ada didepannya ini.
doyoung sendiri nggak tau kenapa tiba-tiba bisa muncul muka bocah ini.
"bukan urusan kamu, kepo aja." jawab doyoung sarkas
"NYANTE DONG, ORANG NANYA DOANG." sewot abel, "lagian situ ngigo nama dia mulu, penting banget ya? pacar om apa?"
"bukan tuh."
"terus apa?"
"TTM saya."
abel kesedak sama nasi gorengnya sendiri lalu buru-buru doyoung ngasih gelas berisi air putih itu ke dia sembari menepuk-nepuk pelan punggungnya
"pelan-pelan kenapa sih, rakus banget makannya?" tanya doyoung heran
"YA MENURUT NGANE? kalo udah ada ttm kenapa ngajak saya jadi pacar, ga sudi ya aku, cweh."
doyoung lanjut melahap nasi gorengnya lalu menatap gadis disampingnya ini, "ya abis saya maunya kamu bukan dia, gimana?"
ㅡ
cilok ba.
KAMU SEDANG MEMBACA
monster
Fanfiction[✔] yang namanya kim doyoung emang nggak bisa ditebak. © deepslatte, 2O18.