ㅡ author pov,
bukan doyoung namanya kalau sehari nggak iseng sama abel dan bikin gadis itu naik pitam setiap harinya.
contohnya kaya hari ini, abel lagi asik ngerjain pr diruang tamu sembari nonton tv dan tiba-tiba doyoung dateng lalu dengan sengaja nyenggol punggung abel yang mengakibatkan tangannya bergoyang dan bukunya pun tercoret.
doyoung nahan tawanya karena ngeliat komuk abel yang menatap doyoung dengan tatapan datarnya, seperti biasa.
“eh maaf, sengaja.” kata doyoung sembari duduk disofa belakang abel nulis prnya.
abel memutar balik badannya lalu melanjutkan tulisannya lagi dan berharap doyoung nggak menggangunya lagi tapi doyoung ya doyoung.
kakinya dengan sengaja nyenggol tangan abel dan lagi-lagi membuat bukunya tercoret.
“WOI AH.” teriak abel kesal lalu mendadak berdiri lalu menendang kaki doyoung kemudian duduk kembali mengerjakan tugasnya
doyoung mengaduh kesakitan tapi ketawanya lebih mendominasi karena doyoung lebih gemas sama komuk abel dibanding rasa sakit akibat tendangan anak itu tadi.
ide jail terlintas lagi dibenak doyoung.
“aduh, sakit banget, kamu gak kira-kira ya mukul saya. kaki saya sampe beneran sakit gini.” bohong doyoung sembari berakting kesakitan
abel menoleh dengan tatapan tak peduli, “pembohong.”
“beneran bodoh, kamu gak denger tadi bunyi krek pas kamu tendang kaki saya? tulang saya copot awas kamu.”
abel buang muka tapi doyoung terus merintih kesakitan dan yang jelas disini doyoung tau kalau anak ini orangnya nggak tegaan dan pasti bakalan ngecek kondisi kakinya dan bener aja.
anak ini langsung noel-noel kaki doyoung layaknya anak kucing yang minta diberi makan sama majikannya.
“boongan ya?” tanyanya dengan raut wajahnya yang berubah jadi sedikit panik dan doyoung ketawa dalam hati kemudian ngangguk dengan cemberut sembari berakting kesakitan.
“aduh, sakit bel. beneran.”
“ih maap, ya terus gimana dong?!” tanyanya panik karena akting doyoung tadi, “abisnya iseng sih!”
“yaudah kalo kamu niat minta maaf, cium saya sini.” kata doyoung sembari menunjuk pipinya dan ngebuat yang disuruh reflek nepuk kencang kaki doyoung
“ADUH, SAKIT.”
doyoung beneran kesakitan karena kali ini abel mukul kakinya nggak pake perasaan sama sekali.
“YA LAGI SITU ANEH-ANEH.”
“yaudah, nggak dimaafin.”
“DIH, NAJIS. NGAMBEKAN.”
doyoung buang muka, “ya bodo.”
“YAUDAH NIH NIH, TUTUP MATA.”
doyoung tersenyum kemenangan lalu menutup matanya dan sedetik kemudian bukannya ciuman yang doyoung dapatkan malah tampolan yang ia dapat.
“makan tuh cium, lebih berasa lagi. mau sebelahnya juga? pake tangan tangan belom nih.”
doyoung menatap anak perempuan disampingnya ini dengan tatapan datar, “yaudah oke.”
kemudian doyoung malah ditampol lagi sama abel dan berakhir mereka ketawa nggak jelas berdua.
ting!
mama
| kalian berdua dirumah kan?
| mama sm papa mau dtg.
| udah tiga taun nich, mama mau nagih janji kalian ke mama y.
seen.doyoung melotot, “JANJI APAAN?”
KAMU SEDANG MEMBACA
monster
Fanfiction[✔] yang namanya kim doyoung emang nggak bisa ditebak. © deepslatte, 2O18.