hampir seharian gua dikurung digudang ini dan hampir seharian juga gua udah kaya mau mati karena kelaperan.
GIMANA YA, TADI DIRUMAH GUA SEBELOM SEPEDA BELOM MAKAN APA-APA HUHUHUHU.
MAKAN ANGIN IYA GUA DARI TADI. 😭
mana disini ada kipas anginnya kenceng banget, yaudah deh inimah gua kalo kata bapak gua makan angin sana kamuㅡ itu yang bapak gua jawab ketika gua nanya, makan apa ni hari ini?
"sedih yaela, nasib gua gini bat dah." kata gua sambil mengusap wajah gua kasar lalu kemudian terdengar suara menjerit dari perut.
"sabar ya cacing, kalian makan angin dulu aja nih, aaaaaa." gua membuka mulut ke arah kipas angin dan mengikuti jalan arah kipas angin itu berputar.
SEBENTAR, KOK GUA NGERASA JADI KAYA ORANG ANEH 😭
"kok gua jadi kaya anak autis, huhu." gumam gua sembari melihat kaki dan tangan gua yang sekarang penuh dengan tanda kemerahan akibat cambukan si om tadi
gua ga abis fikir dah, kok tiba-tiba dia bisa marah kaya gitu padahal gua cuma minta pulang doang.
luka kemerahan ini persis sama kaya luka kemerahan waktu papa marah ke gua dan gua dipukul pakai kemoceng yang bulunya udah dicabutin sampe botak.
dan akhirannya sama seperti yang om lakuin tadi, ngasih gua segelas air.
sampai sekarang pun gua nggak abis fikir sama perkataan si om tadi, gua tau bapak gua emang galak tapi nggak mungkin lah dia ngejual gua?
kesalahan apa yang gua buat sampai dia sebenci ini ke gua dan tega ngejual gua ke om ini?
mau nangis tapi males.
perut gua keroncongan lagi tapi nggak ada tanda-tanda kalau pemilik rumah ini bakalan buka gudang ini, daritadi gua udah ngecoba buka pintu gudang ini tapi nyatanya nihil. dikunci.
daritadi juga gua nyoba cara yang sering muncul ditelevisi kalau orang mau buka pintu tapi kuncinya nggak ada tapi nggak bisa kebuka tuh?! jadi selama ini triknya cuma tipu-tipu belaka aja anjeng.
kzl ak.
CKLEK
pintu gudang kebuka dan menampakkan sosok berbadan besar yang tadi muncul dirumah dan dia menatap gua dengab tatapan dinginnya lalu menghampiri gua dengan membawa nampan yang berisi sepiring makanan.
TAU AJA GUA LAPER.
lalu dia meletakkan nampan itu dihadapan gua, "makan." kemudian ia pergi dari hadapan gua lalu mengunci kembali pintunya
gua ngeliat ke arah piring itu lalu mencium-cium aromanya sekilasㅡ KAN GUA TAKUT DIRACUNIN ANJIR, ABIS DIA SEREM.
tapi kayanya nggak ada yang mencurigakan deh, yaudah lah gua makan aja biar kenyang terus tidur.
SIAPA TAU BESOK GUA BANGUN UDAH DIKAMAR GUA LAGI.
"ebuset, enak amat. sape dah yang masak?" kata gua sambil nyuap sendok nasi terakhir ke mulut lalu meminum air putih yang disediakan.
ga lama kemudian pintu gudang dibuka lagi dan kali ini muncul sosok perempuan dengan pakaian pelayan ala ala maid gitu dah.
dia dateng terus ngambil nampan berisi piring kotor tadi lalu tersenyum ke arah gua, CANTIK BANGET ANJG.
AK MAH APA? CUMA KENTANK REBUS HUHUHU.
dia keluar gudang dan gua masih senantiasa natap dia dengan tatapan cengoㅡ lebih tepatnya pangling sih, coba kalo gua laki, demen kali gua anjir.
bening banget anjeng, ga kaya gua butek butek kleb.
"gila, pelayannya aja secantik itu, gua kalo disini jadi apaan? jadi kang kebon kali gua."
ㅡ
ㅡ author pov
doyoung membuka kunci gudang lalu melihat keadaan anak perempuan tadi, niatnya sih ingin mengecek namun dia tak tega saat ngeliat anak perempuan tersebut tertidur dengan kepala miring kesamping dan sesekali membenarkan posisi kepalanya menjadi tegak.
doyoung menghampiri anak perempuan tersebut lalu berjongkok dihadapannya sesekali memperhatikan wajah anak perempuan itu yang sebenernya mulusㅡ kalau dirawat bener-bener.
sayang aja, ini nggak dirawat jadi doyoung ngeliat banyak pori-pori besar terus komedo hitam disekitar hidungnya dan wajahnya yang tampak kusam seperti pakaian kotor.
anak seusia dia semustinya udah pandai mengurus diri apalagi wajahnya tapi dia apa?
doyoung nggak habis fikir lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan kemudian kepala anak tersebut miring lagi ke samping dan doyoung auto ngasih tangannya sebagai tumpuan kepala anak tersebut.
doyoung merutuki kebodohannya itu dan sekarang malah tangannya yang dipakai sebagai alas tidurnya.
nggak tau diri emang anak ini.
"nyusahin aja," desis doyoung lalu memindahkan kepalanya menjadi tegak lagi dan kemudian mengendong anak tersebut dipunggungnya dan kemudian keluar dari gudang itu menuju ke sebuah kamar yang ada disebelah kamar miliknya.
kemudian merebahkan anak tersebut diatas kasur dengan sprei bernuasa biru laut lalu merapikan kepalanya agar tak salah urat kebesokkannya.
doyoung melakukan peregangan pada badannya lalu mengeluh, "berat banget sih, berasa gendong karung."
doyoung menarik selimutnya lalu menaruhnya diatas tubuh anak tersebut dan membenarkan rambut anak itu kemudian berdecih kembali,
"kok gua berasa jadi bapaknya sekarang."
ㅡ
banyak sider, mlz ni ak.
KAMU SEDANG MEMBACA
monster
Fanfiction[✔] yang namanya kim doyoung emang nggak bisa ditebak. © deepslatte, 2O18.