13

23.2K 4.2K 507
                                    

“bel, ambilin saya permen yang kemarin.”

“bel, bikinin kopi.”

“bel, pijitin pundak saya. awas ya kenceng-kenceng sampe saya muntah darah, saya tendang keluar kamu.”

“bel, cuci piring sana.”

BEL BEL BEL BEL BEL SAMPE MAMPUS SANA.

“CAPEK OM.” sunggut gua sambil menghentakkan kaki kebawah, “ada kaki kan om? gunain dong, apa gunanya kalo cuma nempel tapi nggak dipake.”

“pembantu pada pulang kampung jadi kamu sekarang jadi pembantu dirumah saya tanpa digaji.” jawabnya

MAU MARAH DAN MELAMPIASKANNYA PADA SESUATU.

“daripada om dirumah, mending kerja sana, kok nggak kerja-kerja semenjak natal? udah dipecat?” tanya gua heran karena emang sehabis natal dia nggak keluar-keluar rumah udah kaya anak perawan diem nangkring dirumah.

“suka suka saya lah, rumah rumah saya kok kamu yang repot?”

gua ngambil bantalan sofa lalu melempar ke arahnya dengan perasaan sebenci-bencinya, “kzl.”

nggak lama bel rumah dipencet dan gua sama si om tatap-tatapan dan hati kecilku berkata kalau sebentar lagiㅡ

“bukain sana, kok malah liatin saya?”

untung ak anak manis yang sabar dan baik hati kalau tidak sudah kuracuni orang ini menggunakan sianida dari kemarin-kemarin ^___^

dengan berat hati gua membuka pintu dan ngeliat sosok yang nggak asing dimata gua tengah berdiri dengan senyuman mengembang.

“lah?”

ㅡ author pov

doyoung menunggu cukup lama disofa karena abel nggak kunjung kembali sehabis membuka pintu dan membuat doyoung penasaran, siapa sih orang yang ada didepan pintu? sampe-sampe bikin anak perempuan itu memakan waktu cukup lama seperti ini?

“ada siapaㅡ” doyoung terbelalak melihat wanita yang ada didepan pintu rumahnya, “mama?”

“halo doyoungku, apakabar?” tanya wanita tua tersebut yang ternyata ibu doyoung.

mari kita sebut dia dengan sebutan emaknya doyoung untuk memudahkan kita memanggilnya oke? okein aja 😃👍

“mama ngapain disini?” tanya doyoung kaget sekaligus cemas

“iseng aja tuh, kenapa? mama nggak boleh mampir? jahat ya kamu sama mama.”

PADAHAL BELOM DOYOUNG JAWAB.

sekarang kita tau kenapa doyoung sangat sabar meladeni modelan seperti abel karena emaknya sebelas duabelas sama abel.

“kalian nggak nawarin mama masuk gitu? teganya kalian.” emaknya doyoung memasang muka sedih lalu masuk ke rumah doyoung tanpa disuruh, “mama duluan, kalian sampe kapan mau berdiri disana? ayo masuk sini, jangan sungkan.”

doyoung sama abel tatap-tatapan dan kemudian suara doyoung terdengar memulai percakapan,

“kamu harus bersikap didepan mama saya, layaknya pacar saya. awas aja kalau nggak, saya pites-pites kamu sampe jadi bubur.” ancamnya lalu masuk duluan ke dalam rumah sedangkan abel masih bergidik ngeri mendengar omongan doyoung barusan.

kalian salah kalau emaknya doyoung datang cuma sendiri, nyatanya bapaknya doyoung juga ikut kesini dan sekarang mereka jadi makan siang berempat dengan nasi goreng ala-ala abel yang alakadarnya tolong dimaklumi.

“kaliam tinggal bareng?” tanya bapaknya doyoung dan abel kebingungan ngejawab sedangkan doyoung asik makan

abel menginjak kaki doyoung kuat yang ngebuat doyoung terlonjak kaget lalu menatap gadis yang menjadi tersangka menginjak kakinya itu dengan tatapan melotot, “apa?!” gumam doyoung tanpa suara

abel melirik ke arah bapaknya doyoung kemudian doyoung langsung paham, “oh dia emang nggak ada rumah.”

ABEL MAU NGEJAMBAK RAMBUT DOYOUNG RASANYA.

KENAPA OTAK DOYOUNG BEGITU KECIL SEHINGGA JAWABAN YANG TERLINTAS DIOTAKNYA CUMA ITU 😭

emaknya doyoung ngangguk terus ketawa nyubit pipi abel gemas, “uuu lucu banget si kamu.”

doyoung kesal lalu menepis tangan emaknya dari pipi abel, “fokus makan aja dulu, gausah pegang-pegang yang lain ntar tangannya kotor.”

abel melotot seakan-akan berkata, emang gua sekotor itu apa? anjg.

doyoung cuma ketawa dalam hati melihat ekpresi abel yang melotot sedangkan mamanya manyun-manyun karena tangannya ditepis sama anaknya sendiri.

“cemburu bilang aja dong?! gausah pake alasan bilang mama fokus makan, bla bla bla. cweh.” cibir emaknya doyoung lalu melanjutkan makannya

bapaknya doyoung tiba-tiba berdehem, “jadi gimana?”

doyoung menatap ayahnya dengan tatapan heran, “apanya jadi gimana?”

“kapan mau nikah? katanya kamu dia calon menantu papa, gimana sih?”

abel keselek makanannya sendiri lalu buru-buru doyoung ngasih gelasnya yang berisi air putih itu, “ebuset.”

“3 tahun lagi? nunggu abel lulus sekolah dulu kali ya ma?” tanyanya pada istrinya dan istrinya cuma ngangguk-ngangguk mantap

“doyoung juga mau lanjutin kuliahnya di amerika kan?”

abel terdiam lalu menatap doyoung yang ada disampingnya dengan tatapan datar yang seolah berkata, kok jadi gini si anjeng.

abel terdiam lalu menatap doyoung yang ada disampingnya dengan tatapan datar yang seolah berkata, kok jadi gini si anjeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
monsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang