. 6 .

335 43 17
                                    

JENG JENG JENG!!!!!

I'M COMEBACK GHAAIISSS!!

VOTE YAKK!!!! Apa daya, asupan saya cuma vomment....

Tau kan?! Bintang And Sebarkan!!!!!! ;]

...

Jisoo mengikat barthrobe-nya, rambutnya terkuncir indah. Jadwal pertamanya adalah belanja bulanan, tadi saat ia melihat lemari penyimpanan, lemari pendingin, dan laci untuk perlengkapan mandinya sudah miris.

Pakaiannya simpel, hanya cardigan biru, kaus putih, dan celana berwarna senada. Rumah ini terasa sepi, tidak ada suara apapun.

Begitu kakinya melangkah keluar kamar, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Kesunyian itu membuatnya berpikir, umurku sudah hampir 30 tahun, sama seperti Seok Jin, dia masih mengerti kalau aku ingin menikmati pekerjannku....

Tetapi kenapa aku merasa kalau aku kesepian? Aku sudah terbiasa dengan kesunyian ini. Tapi.... kenapa sekarang tidak? Tatapannya mengendar kemana-mana, pikirannya sibuk bertanya-tanya.

Dengan cepat ia menggeleng, tidak mau ambil pusing. Di ambilnya kunci mobil, lalu melangkah keluar, rencananya untuk belanja bulanan tetap berjalan.

Aku hanya butuh istirahat.

+++

*Jisoo POV*

Acara belanja bulanan itu melenceng, di luar kendaliku, aku menghubungi Jennie. Mengajaknya berbincang hangat di sebuh kedai kopi kesukaanku, ya, aku butuh teman bicara, sangat untuk hari ini.

"Aku terlambat?" tanyanya dengan senyum kecil, aku menggeleng pelan lalu membuang wajah.

"Apa ada yang salah denganmu hari ini, eonnie?" tanyanya lagi begitu mendaratkan pantatnya di kursi hadapanku, aku mengedikkan bahu tidak bersemangat. "Kau.... nampak murung, eonnie...." ia menyipitkan matanya, melihat raut wajahku baik-baik.

Aku menghela panjang, "aku merasa sepi, Jennie. Entah kenapa."

"Karena?"

Aku mengedikkan bahu, "bagaimana rasanya menjadi pengantin baru?" tanyaku padanya kembali, ia tersenyum lebar. Beruntung sekali dia, bisa menikahi pria seperti Namjoon, anak berbakat dengan bahasa Inggris sempurna sepertinya.

Masih dengan senyum khasnya, gadis di hadapanku ini bilang. "Aku suka dengannya, eonnie, dia semakin menyenangkan. Dia selalu menghargai apa yang aku lakukan, sesekali menyempatkan waktunya untuk menghabiskan liburan sebelum bekerja lagi," jelasnya dengan nada bahagia. Apa aku juga pernah melakukan itu? Dengan Seok Jin?

"Eonnie.... apa kau merasa tersinggung? Maafkan aku...." sepertinya ia menangkap sesuatu yang terjadi denganku, "aku.... tidak tahu, Jennie. Aku hanya merasa sepi." Kepalaku tertunduk, mengingat mimpiku tadi.

Indah, tapi menyayat hatiku.

"Ada yang salah dengan ini?" tanyanya memandangku. "Kau ada masalah dengan Seok Jin oppa?"

Wajahku terangkat, "kau mau ikut denganku?"

"Kemana?"

ª

Acara itu di akhiri dengan enggannya untuk ikut dengan Jisoo. Ingin menyiapkan makan malam untuk Namjoon, katanya.

Ia tersenyum miring. "Lucu. Aku sudah tidak merayakan hal-hal sepele seperti itu," katanya untuk diri sendiri.

Drrtt...!!

Ia langsung menempelkan ponselnya di telinga. "Ne?"

"Kau dimana?" tanya pria itu di seberang.

Into You #Jisoopart | Baku |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang