Seoul, 2020
"Oke, berarti kita sepakat ya kalau aku jadi CEO, kamu yang jadi Co-CEO," ucap Ten pada Lisa.
"Ih, kenapa ga diem di jabatan lama aku aja sih?" Rengek Lisa. Sepertinya sebuah kesalahan menyarankan Ten untuk mengambil alih posisi CEO di Lechaiya Food Co.
"Iya ga bisa dong! Tadi katanya kamu janji bakal bantuin aku," rengek Ten balik.
Kepala Lisa pusing dengan beban yang akan ia tanggung apabila Ten benar-benar naik menjadi CEO. Apalagi sekarang kekasihnya itu sangat manja padanya. Lisa harus bagaimana sekarang?
"Ah tapi itu tidak penting. Ada yang lebih penting dari itu," ucap Ten sembari mengelus surai Lisa dan membenahi selimut yang menutupi tubuh polos Lisa.
"Apaan memang?"
Ya, terkadang sekesal apapun kita pada orang yang kita cintai, kita akan tetap setia untuk orang itu. Seperti saat ini, walaupun Lisa kesal, ia masih ingin mendengar cerita kekasihnya itu. Jangan lupakan aksinya diam sejak beberapa jam yang lalu. Bisa bahaya kalau tidak dituruti dan kembali diam tidak jelas. Lisa akan lebih pusing lagi menghadapi Ten yang pendiam.
"Hmm papa kakak dan papa Lisa mendesak kakak buat cepet-cepet nikahin kamu Lis," ucap Ten pelan, takut dengan reaksi yang akan Lisa tunjukkan padanya.
"Eh? As in right now?"
"Bukan!!! Gimana ya kakak bilangnya? Pokoknya kedua keluarga tuh kan udah deket buanget, apalagi yang mau ditunda. Tapi kan masalahnya kita masih terikat kontrak dan segala macemnya, masih banyak hal juga kan yang kita berdua ingin capai. Jadinya aku bingung, gimana ngejawab permintaan mereka," ucap Ten.
"Kak, we already talk about this every single time, you remember? Kakak kan udah lamar aku dari jaman kapan tahun, tapi inget kan pembahasan kita?"
Bangkok, 2018
Lisa berjalan menyusuri pekarangan rumah Ten yang pada pohon-pohonnya dihiasi dengan lampu kelap-kelip. Kini dirinya berada di bagian hutan pekarangan rumah. Tidak hanya Chenle yang punya hutan di kawasan huniannya, Ten pun juga punya. Lisa sendiri heran, kenapa banyak sekali anak SM yang sudah kaya raya dari sananya.
Keadaan sunyi dan gelap mengingat jam menunjuk pada pukul 7 malam. Entah ide gila apa lagi yang sedang Ten laksanakan. Syukurlah tidak banyak nyamuk yang mengganggu langkah Lisa.
Sesampainya di ujung, ia menemukan Ten yang sedang menari mengikuti alunan musik yang terdengar dari speaker di atas rumput.
Ten bergerak memutar dan menemukan Lisa yang terlihat cantik walau hanya menggunakan kaos dan celana training, sandal jepit, dan rambut di cepol. Benar-benar khas Lisa sekali. Toh Ten tidak masalah, kekasihnya itu baru saja tiba di Thailand dan dipastikan baru bangun tidur dan langsung berangkat ketika Ten meneleponnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] us | tenlisa ✔
FanfictionEverything that happened between us should be resolved by ourself. #1 on tenlisa | 2021.03.17