Reason #2 : Make Up for Your Dream

1.2K 130 0
                                    

Bangkok, 2010

Lisa memasuki kamar Ten yang terlihat berantakan. Pakaian kotor, buku pelajaran sekolah, dan kertas-kertas berupa berkas perusahaan berserakan dimana-mana. Bahkan Lisa juga menemukan bungkus makanan yang sudah tidak ada isinya. Hanya tempat tidur saja yang terlihat bersih.

Entah apa yang sedang pria itu lakukan akhir-akhir ini. Sudah sebulan ia tidak bertemu dengan Ten. Selain karena rumah mereka yang jauh, mereka juga menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda, membuat keduanya jarang bertemu.

Perlahan, Lisa mengambil kertas terdekat dari kakinya. Berisi mengenai perjanjian bisnis yang kurang Lisa pahami. Walaupun setelah setahun lebih mengenal sosok Ten dan akhirnya ia sedikit paham kalau sejak kecil Ten sudah diajari mengurus perusahaan, tetap saja ia tidak paham dengan klausa perjanjian di kertas itu. Ia pun dengan teliti menggabungkan kertas-kertas yang berserakan tersebut, berusaha agar tidak salah menggabungkan kontrak yang satu dengan kontrak yang lainnya.

"Non Lisa, biar saya saja," ucap salah satu pembantu rumah tangga yang kebetulan akan merapikan kamar Ten.

"Ga papa bi, biar Lisa aja. Hitung-hitung belajar hehe," ucap Lisa kemudian meninggalkan kertas-kerta yang masih bercecer di lantai dan mengambil peralatan kebersihan yang dibawa oleh pembantu rumah tangga tersebut.

"Udah bibi tinggal aja masakin aku sama P'Ten makanan. Aku mau Pad Thai bi hehe," ucap Lisa kemudian.

Ia terpaksa meminta bibi untuk memasak setelah menyadari raut muka bibi yang merasa tidak enak karena tidak membantu Lisa. Pembantu itu tersenyum simpul, kemudian pamit keluar kamar.

Lisa kembali berkutat dengan kertas-kertas kontrak kerja perusahaan Ten, tak lupa menyatukan kertas-kertas tersebut dengan staplers dan meletakkannya di ujung meja belajar Ten yang juga berantakan.

Lisa memutuskan untuk merapikan yang lain sebelum menyentuh meja belajar Ten. Ia mulai memungut pakaian kotor Ten dan memasukinya ke dalam keranjang pakaian kotor dekat lemari pakaian. Tak lupa ia juga memungut sampah makanan dan memasukkannya ke tempat sampah dekat meja televisi.

Setelah itu, ia mulai merapikan buku pelajaran milik Ten dan menaruhnya di rak buku samping meja belajar. Ia sudah sering memasuki kamar Ten, jadi dia sedikit ingat dimana harus meletakkan barang-barang milik Ten.

Ia mulai menyentuh meja belajar Ten, merapikan kertas-kertas ulangan yang tidak tertumpuk dengan benar. Tanpa sengaja, matanya menangkap sebuah amplop dengan logo perusahaan yang membuat terkejut.

YG Entertainment?

Siapa yang tidak tahu perusahaan entertainment ternama di Korea Selatan itu? Perusahaan yang menaungi Big Bang dan 2NE1. Lagu-lagu mereka sering Lisa cover di klub menari.

Bagaimana amplop itu bisa ada di atas meja Ten?

Setelah merapikan meja belajar Ten, dengan ragu Lisa meraih amplop itu. Membaliknya dan menemukan bahwa amplop itu tidak lagi bersegel.

Lisa pun duduk di kursi meja belajar dan mengeluarkan selembar kertas. Ia mulai membacanya.

Congratulation Ten,
You are accepted to become our trainee.
See you soon at our headquarter in South Korea.

'What? P'Ten keterima audisi di YG? Gila keren banget!' Sorak Lisa dalam hati.

Tiba-tiba saja, seseorang membuka pintu kamar dengan kasar dan langsung membantingnya, membuat Lisa terperanjat. Antara meja belajar dan tempat tidur terdapat sekat yang memisahkan, jadi Lisa tidak tahu pasti siapa yang membanting pintu.

[4] us | tenlisa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang