DORR!!
"YENA!!" pekik Hyojong sambil berlari menerjang tubuh seorang gadis yang mulai limbung dan siap terjatuh.
"YENA BANGUN!" panik Hyojong sambil menepuk-nepuk pelan pipi pucat gadis di pangkuannya.
Tapi hasilnya nihil. Gadis itu tak memberikan respon apa-apa selain mengejang.
"Song Yena, gue mohon, bangun...." Dengan gemetar Hyojong mengusap darah di pelipis kanan Yena menggunakan tangannya. Berusaha menghentikan cairan merah kental yang terus saja mengalir dari luka tembak yang baru saja di 'buat' oleh gadis Song itu sendiri menggunakan pistol rakitan yang entah gadis itu dapatkan dari mana.
"J-jongㅡ"
"Diem!" Potong Hyojong cepat tanpa mau repot-repot menoleh ke arah pemanggilnya. Suaranya bergetar. Jelas sekali jika Hyojong sedang menangis sambil memeluk tubuh Yena yang sudah tak bernyawa. Mengabaikan pakaiannya yang berubah warna karena darah segar yang mengotorinya.
"G-gueㅡ"
"GUE BILANG DIEM, NAN!" bentaknya sembari menaruh tubuh Yena perlahan di lantai, lalu bangun dari posisinya. Melangkah lebar untuk menjangkau YanAn dengan tangan yang mengepal erat.
BUAGH!
Sebuah pukulan keras berhasil di layangkan Hyojong tepat di rahang YanAn. Membuat pemuda tinggi itu terlempar ke belakang dan jatuh terduduk.
"BERDIRI LO, BRENGSEK!" Dengan kasar Hyojong menarik kerah YanAn hingga sahabatbya itu berdiri dan kembali melayangkan tinjunya. Sedangkan YanAn sendiri hanya terdiam tanpa berniat untuk membalas serangan sahabatnya itu.
"LO LIAT?! YENA MATI! DAN ITU KARENA LO!" Tak henti-hentinya Hyojong menghujani YanAn dengan tinjunya.
"KENAPA LO GAK TERIMA AJA PERASAAN DIA?! KENAPA?!" pekiknya sembari terus membogem wajah tampan sahabatnya itu.
"KARENA GUE TAU LO SUKA SAMA YENA DARI LAMA!" Hyojong menghentikan kepalan tangannya tepat beberapa senti di depan wajah YanAn. Hatinya mencelos. Tapi hanya beberapa saat hingga cengkeraman tangannya pada kerah YanAn semakin erat.
"TAPI LO LIAT KAN HASILNYA APA SEKARANG?! Dia mati, Nan.... DIA MATI!" Teriak Hyojong sambil menunjuk-nunjuk tubuh Yena yang sudah tak bernyawa.
"Gue gak tau kalo dia bakal bunuh diri... Gue gak tau, Jong.. GUE GAK TAU!"
YanAn menjambak rambutnya frustasi. Dia terduduk lemas, membuat Hyojong mendecih.
"Sekarang apa? Lo mau sok nyesel, iya?! Basi lo Nan! Gaguna!"
Hyojong mengayunkan lututnya yang tepat mengenai wajah YanAn. Pemuda China itu ambruk. Dia benar-benar tak melakukan perlawanan apa-apa. Atau lebih tepatnya, tak mau melawan.
Baru saja Hyojong akan menginjak perut YanAn, badannya tertarik ke belakang. Seseorang menahan tubuhnya.
"Udah Jong. Stop. Kita sahabatan, inget. Lo harus denger penjelasan dari YanAn juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
High School? ✔
Random"Sekolah?? Bukan! Ini neraka!!" -gsw "Jadian sama gue kalo mau tenang sekolah di sini" -jws "Pilih salah satu. Pacaran sama gue atau gue cium" -yn "Jawab iya. Gue ga terima penolakan" -ayt Content: ×. BxB ???? ×. PENTAGON in your area ???? ×. Bahasa...