× 열다섯 ×

291 38 17
                                    

YanAn menatap datar ponselnya yang tergeletak di atas meja OSIS. Tangan kirinya menopang kepalanya yang terasa berat.

Yuto yang sejak tadi bermain ponsel di sebelah YanAn pun mendengus. Lalu memutuskan untuk menanyai sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih, Nan? Butek aja dari pagi. Persiapan festival buat besok bukannya udah clear semua?"

YanAn hanya mengangguk pelan.

"Terus masalah lo apa?" tanya Yuto lagi.

Dengan berat, YanAn menghembuskan nafasnya. "Gak tau."

Yuto yang mendengarnya mengerutkan dahi. "Kok lo gaje sih? Salah minum obat?"

"Musnah aja sana lo, Yut." dengusnya tanpa beranjak dari posisinya.

Yuto mengedikkan bahunya acuh. Lalu kembali bermain dengan ponselnya yang sempat terabaikan.


To: Si Manis 02

Besok jangan lupa
nonton gue futsal. Oke

Gak usah di suruh
juga gue bakal hadir.
Kan sekolah gue juga
ikutan.

Oh iya. Lupa gue
Yaudah. Sana makan
siang yang banyak biar
pipi lo makin chubby.
Jadi kan gue enak
nguyelnya.

Apaansih.
Situ siapa ya mau
nguyel pipi orang
sembarangan.

Gue?
Gue masa depan lo

Read

Yuto tersenyum lalu kembali mengantongi ponselnya.

Sementara itu di sekolah yang berbeda, seorang pemuda menatap ponselnya dengan alis yang bertaut.

"Apaan sih nih orang. Masa depan masa depan." gerutunya tanpa sadar. Membuat seseorang yang ada di sampingnya menoleh ke arahnya.

"Kenapa, Kin?" tanyanya.

Kino menggeleng. "Enggak. Gak ada apa-apa kok" jawabnya sambil tersenyum kecil.

•••••••••••••••


Seorang pemuda yang baru saja tiba nampak keluar dari mobil hitamnya, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah rumah besar yang nampak telah lama tidak di huni.

Sesaat langkah kakinya terhenti di depan sebuah pintu. Perlahan dia membuka pintu kayu itu dan berjalan ke dalam menuju sebuah ranjang besar dengan seseorang di atasnya.

"Udah bangun?" Ucap pemuda tadi dingin sambil mendudukkan diri di atas ranjang.

"H-hyojong? G-gue dimana?"

Baru saja Changgu mau mencoba bangun dari posisinya, badannya kembali terhentak ke kasur.

"J-jong, siapa yang ngiket gue?? Lepasin gue tolong-"

Yang di panggil Hyojong tersenyum remeh sambil kembali berdiri. Dia memandang Changgu sinis.

"Kalo lo beruntung, YanAn yang bakal dateng buat nglepasin lo. Jadi tenang ya, cantik. Jadi kucing manis penurut sampe YanAn dateng. Kalo lo berani bertingkah, gue jual lo ke gay club!" ancamnya sebelum mengecup kening Changgu, lalu kemvali keluar dari situ meninggalkan Changgu yang bergetar ketakutan.

High School? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang