Nestapaku atasmu
Aku tidak rasis, kaupun tahu itu. Bahkan, aku tenggelam dalam seringai renyahmu.
Detik lalu, kau berprosa tentang sejuta delusimu yang menakjubkan, aku tahu itu bukan denganku.
Detik lalu, kita bersenda gurau tak kenal arah, memang benar ternyata tak lebih hanya sekadar sebagian kecil dari cerita.
Lalu, detik berikutnya, aku yang galat, kamu yang kelesah, dan keadaan yang tengah rampak--terjawablah kita; berdikari atas orbit masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interpretasi Reminisensi
RandomRampungan kata yang berhasil diproses dalam bentuk sebuah diksi. © NisrinaRhmwti 2018 Menjelang 2019