Ketujuh - Ismi Syairin

4 3 0
                                    

Ismi Syairin

"Susah ya nge-tasrif, bingung ini," ungkap Syairin pada teman sebelahnya, Pras.

Pras mengedikkan bahunya, "Ya kalau gak dipahamin betul-betul bakal sulitlah."

Syairin tak acuh dan melanjutkan tugasnya. Pras tersenyum melihat banyak kedutan di dahi Syairin yang sering terlihat kala ia menjawab soal Bahasa Arab itu.

Syairin menatap Pras, "Ana saya, 'kan?" tanya Syairin pada Pras yang dibalas anggukan oleh Pras.

"Kalau anta?"

Pras menjawab, "Seorang laki-laki."

Syairin mengangguk-angguk, tanda mengerti. "Satu lagi. Nahnu apaan?"

Pras tersenyum girang, "Pras dan Syairin, kita." jawabnya diiringi pelototan tak suka Syairin. Gak tahu aja Si Pras bahwa Syairin sengaja menanyakannya.

Interpretasi ReminisensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang