AISYAH 3

37 6 0
                                    

"A-apa! Gak, gak, Ayah gak adil, Mama juga, ini gak adil, aku mohon Ayah jangan masukkan aku dalam penjara itu!" Celetuk Aisyah kasar.

"Ini sudah menjadi keputusan Ayah, mau tidak mau kamu harus Ayah kirin kesana!" Tegas Rendi.

"Ayah jahat, jahat! Kenapa Ayah seperti ini?" Ucap Aiysah sambil menangis.

"Mungkin Ayah udah gak sayang lagi sama Aisyah!" Ucap Aisyah.

  Aisyah pun masuk ke kamar sambil menangis terisak isak, lalu mengunci kamarnya. 'Kenapa ini tuhan? Apa salah ku? Hanya hal sepele ayah tega sekali' Ucap batin Aisyah. Tak lama kemudian kantuk melamda Aisyah, tak lama kemudian ia tidur dengan keadaan matanya yang sembab.

           ..............................................

"Aisyah bangun sayang, nak.." Ucap Desi.

"Ada apa mah?" Jawab Aisyah tak peduli.

"Sayang kamu mandi ya, Mama bawa roti untuk sarapan kamu ya?"  Ucap Desi sambil menghela napas

"Hm.." Jawab Aisyah acuh.

  Desi pun membuka koper milik Aisyah dan mulai mengambil baju untuk ia kenakan di Pesantren nanti, tak lupa pula ia masukkan hijab yang di beli ia lewat Online Shop.

"Hm.. Mah kenapa ngeluarin koper mah? Akukan gak mau keluar Negri lagi" Tanya Aisyah curiga.

"Hari ini Ayah akan membawa mu ke Pesantren" Ucap Desi.

"Mungkin memang Ayah benci Aii!" Sahut Aisyah.

Ia pun duduk di jendela kamarnya yang terapapar sinar matahari pagi, serta lingkungan sekitaran rumahnya. 'Aku bodoh sudah percaya dengan semuanya, dan aku bodoh sudah menyayangi Ayah' Batin Aiysah yang hanya melamun memikirkan kejadian kemarin.

               ..............................................

"Dek, jaga Mama, maaf gua udah buat lu suka marah marah, dan juga gua titip Mama ya" Ucap Aisyah sendu.

"Mah Aisyah pergi, dari rumah ini dan dari hati Mama" Ucap Aisyah menahan tangis.

"Maafkan mama sayang, mama gak bisa ada buat kamu syang" Jawab Desi sambil menangis.

             ..............................................
 
Setelah melewati perjalanan yang amat cukup curam, dan membuat Aisyah hampir mual akhirnya mereka sampai di Pesantren yang harus menempuh 5 jam lamanya.

AISYAH' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang