1. Teman lama

208 31 3
                                    

*Vote dan Comment yaa😭*

⏮️⏸️⏭️

"tch, pak tua. Apa kau mati?" Tanya Zara

"Bodoh, orang mati mana bisa ngomong"

"Tak ku sangka ,Si cebol itu sudah tambah pintar ya? Dia tau kalau di bar itu punya senjata simpan nan"
"Dia lebih baik daripada 14 tahun yang lalu kan ,Zara?" Lanjutnya

"Tch. Gaven sudah mengambil ahli kereta kuda. Levi sedang menjuju kesana"

"Baik-baik. Aku kan tangani si cebol itu, kau jaga jarak jauh saja Ran, aku mau memberi kejutan untuk cebol itu"

"terserah saja"

×××

"Ah kumohon aku tidak mau mati sekarang! Ibu ku dan adik ku akan mati kelaparan jika aku mati!" Rengek Aline ketika melihat salah satu gadis dari kelompok pengintai membantai teman-temannya

"Tenang lah Aline!" Ucap Edgar dibelakang nya

"Tenang!? Kau gila edgar! Kau lihat kan tadi Liam mati! Dengan keadaan ini kau masih bilang tenang!?" Aline berontak panik

"Ck, bocah! Diam lah dulu. Kau membuat ku tak konsen" ucap Zara

"Jika kau tenang. Ku pastikan kita akan aman"lanjutnya

"Dengar itu Aline, tenangkan dirimu

"Baiklah" gadis itu berusaha menenangkan dirinya

"Nee-chan, kenapa kita bertugas dibelakang? bukankah kau dapat membunuh orang orang itu hanya dengan sekali tebasan?" Tanya Edgar

"Kau mau mati duluan? Silahkan maju kedepan" ucap Zara enteng

"M-maksud ku bukan begitu" Edgar bergidik ngeri

"Lalu apa?"

"Maksudku tidak biasanya kenny Heichou menaruh mu dibelakang"

"Ada sesuatu yang membuat ku dipindah kan dibelakang. Kalian bocah tengik tidak usah ingin tahu" ucap Zara yang sekarang perlahan maju kedepan

Edgar dan Aline sudah terbiasa dengan sikap dingin dan kalimat pedasnya. Mereka tahu dibalik sikap itu Zara adalah orang yang baik dan hangat

"Ck, sialan si banci pirang itu menembak Karen. Edgar! Kau ke Zhen dan kaleen. Suruh ia menembak sisa bocah yang ada di kereta kuda itu"

"Baik!" Edgar melesat ke arah temannya yang ada tepat dibelakang levi dan pasukan

"Aline. Kau tunggu sini, kau masih mau melihat ibu dan adikmu kan?" Zara ikut melesat ke arah gerbang

"Tapi kapten-" percuma Zara sudah keburu pergi

"Akh mati lah aku, dimana tempat persembunyian terdekat ya?" Aline menengok ke arah kanan dan kirinya mencari tempat persembunyian yang aman

"Zara Alverta" Suara Bariton menyeramkan itu terdengar lagi dari belakangnya, gadis itu tak berani menengok ke belakang

"Astaga pria menyeramkan itu lagi" gerutu Aline

"Jatuhkan Senjata mu dan Manuver gear mu!" Ucap suara itu lagi

Aline menjatuhkan satu persatu senjata dan pelurunya

"Sekarang,berlutut lah!" Pinta Si pria itu

"K-kumohon pada anda untuk tidak menembak ku. Jika aku mati disini ibuku dan Adiku akan mati kelaparan. Aku mohon padamu" aline memohon kepada levi sambil tetap pada posisinya

On The 850Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang