2. nama nya Zara

169 31 8
                                    

*Vote dan Comment yaa 😭*

⏮️▶️⏭️


×××

Mikasa tampak geram luarbiasa pada Zara, terlihat guratan dendam dimata nya, "Apa maksud mu Eren akan mati?"

"yaa kau tahulah definisi mati. tidak bernyawa, tidak hidup, tidak bernafas, tidak-"

srettt... Mikasa menarik kerah kemeja Zara "Ini bukan waktu nya bercanda, Jelaskan padaku kenapa harus Eren? Kenapa Eren harus mati?"

"ck, kau teman nya, bukan kah kalian lebih tau alasan nya" Zara mengunci mata nya pada Mikasa, Bahkan Zara dapet merasakan amarah dan kebencian keluar dari tubuhnya.

"Maksud mu karena Eren adalah seorang Titan?" tanya Armin dengan raut bertanya-tanya.

"Ya apalagi kalau bukan itu. Bocah laki-laki itu tidak mempunyai hal yang membanggakan selain berubah menjadi Titan" Zara terkekeh yang membuat Mikasa mengeratkan genggaman nya pada kerah kemeja Zara.

"kenapa kau tidak setuju?" tanya Zara dengan nada sarkas nya sembari menatap mata Mikasa.

"Oh ayolah, dia ceroboh, sok jagoan, terlalu emosional, dan hanya bisa mengandalkan bentuk Titan nya saja. Coba bayangkan, tanpa bentuk Titan nya, ia sudah mati jauh sebelum ini, akupun tak harus berada disini jika ia sudah mati bertahun-tahun yang lalu" ejek nya dengan santai

"dia tidak mati karena dia kuat, berani dan mempunyai tekat, bukan pembuat onar yang luntang lantung tanpa rumah" Jawab Mikasa dengan mata memicing.

"pfft...hahahaha" Zara malah tertawa, "kau lucu sekali, ya aku pembuat onar, aku juga tinggal sesuka ku dan dimana saja, namun aku bukanlah pengecut yang tidak bisa menyelamtkan teman nya sendiri-"

"kau berengsek!-" Tangan Mikasa yang hendak memukul Zara pun tertahan. Levi menahan nya, ia tak mau membuat keributan lebih lanjut dan lebih sadis tentunya.

"Bawa dia ke penjara bawah tanah. Aku sudah tak tahan melihat wajahnya lagi. Suruh ia berganti baju lusuhnya itu dengan baju apapun yang kau punya. Dan beri dia makanan" pinta Levi

"Moblit!" Suruh hanji. Moblit yang mengerti langsung menarik Zara ke penjara bawah tanah itu

"Ck, aku bisa berjalan dengan kaki ku sendiri"

"Heichou, kenapa kau hentikan?" Mikasa masih merasa kesal dengan sikap Levi tadi.

Setelah Zara menghilang dari pandangan nya barulah Pria itu menjawab, "Kau akan mati jika bertengkar dengan nya, sedangkan kau masih ingin bertemu Eren bukan"

Disaat seperti itu, masuklah salah satu pasukan pengintai yang di utus dari pusat

"Erwin Danchō, Nile Dawk meminta anda untuk kembali ke Mitras sekarang juga" ucap pemuda itu, pandangan langsung menuju pria berambut pirang yang sedang terduduk di kursi ujung ruangan sembari membaca dokumen yang menumpuk itu.

"Dia tahu kalau aku ada disini?"

"Tidak, tapi sepertinya jika anda tidak kembali kesana, anda dan pasukan khusus bisa ketahuan" lanjutnya

"Baiklah. Hanji, ku serahkan semua urusan kepada mu dan Levi. Aku percaya kepada kalian" ucap Erwin langsung keluar dari rumah persembunyian itu dan melaju kencang dengan kuda coklatnya

On The 850Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang