Jelajah Rasa

Terdiam

"Mataku terus tertuju padamu

Saat ku lihat dirimu, tersenyum

Ingin aku menyapa

namun ku terdiam tak ku lakukan."

Taeyong tertawa, tapi walau begitu tak melayangkan protesan kala temannya mengambil sebagian tempat dari bangku panjang yang sengaja Taeyong tarik dari dalam kelas untuk diletakkan di depan kelasnya.

Sengaja memang, dari pada melihat pemandangan kelas yang rasanya membosankan.

"Apakah kau rasakan getaranku pada dirimu, ku hanya duduk terdiam menunggu untuk tahu namamu ...."

Untung sosok temannya ini memiliki suara yang enak didengar. Jadi, Taeyong terima saja kala dia tiba-tiba datang langsung memetik senar gitar yang berada di pangkuannya. Tingkahnya sudah percis seperti pengamen saja.

"Homo lo, Jeff! Jauh-jauh sana!" usir Taeyong pada temannya yang bernama Jeffrey itu kala merasakan tatapan murid yang sedang berlalu lalang terfokus kepada mereka berdua.

Maaf maaf saja, Taeyong tidak mau diisukan sebagai laki-laki penyuka sesama jenis hanya karena posisi mereka yang sudah seperti orang kasmaran.

Taeyong yang duduk di sebelah kiri asik menyedot susu rasa pisangnya, sedangkan Jeffrey yang berada di sebelah kanan sengaja memutar tubuh agar berhadapan dengan wajah sisi kanan Taeyong sambil menyanyikan sebuah lagu diiringi alunan gitar.

Taeyong tidak tahu saja bahwa orang-orang memusatkan fokusnya kepada mereka berdua bukan karena memikirkan spekulasi aneh, tapi karena merasa takjub dan tak bisa menyia-nyiakan pemandangan indah.

Siapa yang mau melewatkan pemandangan gratis kedua cowok ganteng seantero sekolah ini?

Taeyong dan Jeffrey adalah perpaduan yang pas untuk melepas penat setelah lelah dengan mata pelajaran yang rasanya memuakkan.

"Jeff, udahan, anjing!" umpat Taeyong sukses membuat Jeffrey menghentikan kegiatannya, seketika langsung merengut lucu.

Jeffrey tidak tahu saja karena wajah masam penuh dengan aura lucu itu sukses membuat gadis-gadis yang sedang memperhatikannya menahan napas seperkian detik.

Duh, definisi dari cowok ganteng suka nggak tahu diri benar adanya.

"Gue lagi uji coba, Yong." Jeffrey menjawab masih dengan wajah masamnya. "Gue lagi latihan biar nanti nggak gugup pas nyanyi deket dia."

Taeyong terkekeh. "Buat cewek yang kelasnya di atas itu?"

Jeffrey mengangguk lesu. "Cantik banget elah, masih kebayang nih dipikiran gue," balasnya sambil menyugar rambut panjangnya ke belakang.

Beruntung Jeffrey itu cerdik, jadi saat adanya sidak dadakan Komisi Kedisiplinan, rambut panjangnya selamat dari cukuran tak ada adab dari para oknum tak bertanggung jawab yang mengatas namakan kedisiplinan, begitu pikir Jeffrey.

Jeffrey lagi-lagi tidak tahu, saat dia menyugar rambut, gadis-gadis yang berada di sekitar bukan hanya menahan napas lagi, tapi sudah tepar tak berdaya di tempat.

"Tadi gue ganteng nggak pas lagi nyanyi?"

"Begitu lo tanyain gue? Yang bener aja lo!" jawab Taeyong bersungut-sungut. "Kalo lihat kondisi sekarang, seharusnya cewek inceran lo itu luluh."

Senyum Jeffrey langsung merekah membuat Taeyong berdecih.

"Lo belum tau namanya?"

"Nanti gue ajak kenalan setelah nyanyi."