Dia Gadis Berbeda Juga?

329 50 16
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Katanya jika sudah jatuh cinta kepada seseorang. Apa pun yang dilakukan akan terasa menyenangkan dan juga kehidupan seakan berotasi pada sosok yang dicinta.

Dan sepertinya asumsi itu benar.

Taeyong berani sumpah bahwa melihat Yerin yang tertawa girang di dekatnya benar-benar suatu pemandangan indah. Bahkan kalau perlu, senyum dan tawa gadis itu harus menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

 Bahkan kalau perlu, senyum dan tawa gadis itu harus menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat? Taeyong tidak bohong! Yerin memang seindah itu.

"Udah ah! Capek gue ketawa mulu. Syaiton lu semua!"

Taeyong tersenyum tipis mendengarnya. Yerin memang sereceh itu, melihat Bobby duduk anteng di kursinya saja, Yerin sudah tertawa-tawa tak terkontrol.

"Pst! Pst! Yong!"

"Opo meneh, cuk?!" balas Taeyong menahan amarah karena Hanbin terus mencolek lengannya. Kerjaan Hanbin memang tidak jauh-jauh dari mengusik kehidupan Taeyong, menganggu waktunya saat menikmati pemandangan indah saja.

"Lo langsung pulang?" tanya Hanbin.

"Iyalah! Emang mau ngapain?!" balas Taeyong sewot. "Ah, lo mah ganggu ajㅡRin! Tungguin gue, Rin!"

Taeyong secepat kilat membereskan perlengkapannya kala melihat Yerin sudah keluar kelas lebih dulu.

Oh jelas tak bisa dibiarkan, walau hari ini gadis itu membawa kendaraan sendiri, tapi Taeyong tetap tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berjalan bersama sampai ke parkiran sekolah.

Tapi sial sungguh sial, suara Hanbin kembali terdengar dan sukses membuat Taeyong berdecak detik itu juga.

"Yong, hari ini jadwal kita piket."

"Bodo! Besok gue bayar denda aja nggak usah tebir!"

Taeyong segera bergegas pergi, tapi sialnya Hanbin lebih dulu berlari kencang membuat Taeyong mengernyit tak mengerti. Awalnya tak ingin ambil pusing, tapi kala kerah seragamnya ditarik dari belakang oleh seseorang, Taeyong paham apa yang menyebabkan Hanbin berlari.

Jelajah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang