Sepakat Untuk Mufakat

171 31 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hah? Gimana gimana?"

Siang hari kala itu benar-benar sangat terik, rasanya kulit kepala hampir terbakarㅡkarena berada di luarㅡoleh sinar matahari yang amat cetar membahana.

Tapi kondisi seperti itu tak meluluhlantakkan niat kelima pemuda tampan tersebut untuk sekedar kumpul seraya memakan gorengan di pinggir jalan sambil asik berbincang.

Niat awalnya sih kumpul ala-ala anak kekinian yang hobi mampir ke coffeshop, tapi baru saja menempuh jalan seratus meter dari tempat janjian, motor milik salah satu dari mereka ngambek minta direparasi dan berakhir masuk salon; bengkel motor.

Padahal lagak kelima pemuda itu sudah mantap, bahkan sukses menarik perhatian orang-orang sekitar karena mereka sengaja berkumpul di pinggir jalan setelah selesai dengan kegiatan sekolah masing-masing.

Kenapa nggak langsung janjian ke tempat coffeshop-nya aja? Wah tentu nggak bisa, karena mereka sengaja janjian di tempat begini ya berniat riya dan tebar pesona sana-sini.

Ya gimana nggak menarik perhatian kalau visual mereka aja nggak main-main. Taeyong bersama Darell, Yuta, Xavier, dan Lucas itu seperti gula yang selalu bisa mengundang para semut datang. Apalagi mereka dengan gagahnya sudah nangkring di atas motor besar masing-masing.

Makanya nggak heran ada beberapa gadis yang sengaja melintas berkali-kali berniat mendapatkan atensi.

Padahal objek yang diincar juga nggak peduli, duh menyedihkan sekali hidup ini.

Yah walau acara tebar pesonanya gagal karena motor Lucas tiba-tiba mogok dan berakhir mereka menepi di salah satu pedagang gorengan yang ada di dekat Sekolah Dasar, selagi menunggu motor Lucas selesai direparasi dari bengkel seberang.

"Ho, gue sempet liat beberapa kali mereka ribut," ucap Yuta menggebu-gebu, gayanya seakan sedang memberi laporan kepada pimpinan. "Enggak cuma di dalam sekolah aja, di luar aja sempet ribut, tanya aja Lucas, dia pernah nontonin."

"Iya, anjir!" sahut Lucas ikut menggebu-gebu penuh semangat kala ditatap Taeyong. "Udah kayak kehidupan rumah tangga yang suka ada di sinetron, drama abis!"

"He, kehidupan lo juga nggak kalah drama," sela Xavier tak tahan mencibir.

"Apa lo bilang?!" tanya Lucas dengan mata melotot, tak terima.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jelajah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang