#3

11 2 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Tuhan pasti memihak ku. Jika tidak, inilah yang dinamakan ketidak adilan. Aku sudah melewati pahitnya hidup walaupun masih dalam usia anak-anak. Menyerahkan semua waktu yang seharusnya ku gunakan untuk berbahagia sebagai pelindung keluarga ini.

Mommy dan Jeno adalah hidupku, sedangkan daddy adalah pelindungku. Tak apa jika aku yang menangis darah, yang terpenting mereka bahagia tanpa secuil pun kesedihan untuk mereka.

Sudah 8 bulan mommy koma. Dan di rentan waktu yang sama aku melakukan homescholling. Untung saat itu daddy membujukku agar tetap sekolah.

Karena saat itu aku hampir putus asa.

"Hai anak-anak daddy"

Suara itu berasal dari pintu ruangan. Ada daddy disana dengan senyum kerennya.

"Bagaimana  sekolahmu Jen?" Daddy menghampiri Jeno yang berkutat dengan bukunya. Seolah dia sangat perhatian dengan Jeno.

"Menyenangkan" ujar Jeno singkat sambil menatap daddy sekilas dan setelah itu berkutat lagi dengan bukunya.

Anak itu selalu saja bohong, berpura-pura menjadi seorang yang sangat kuat.

"Tadi disekolah, Jeno di bully lagi yang melakukannya adalah anak bernama Sean" aku yang berbicara kepada daddy.

"Kenapa Jeno tidak melawan? Setahu daddy, Jeno pintar bela diri deh"

Jeno hanya menggeleng.

"Dad, aku ingin bicara denganmu"

Daddy menganggukan kepalanya dan melangkah keluar ruangan. Aku segera menyusulnya.

"Anak bernama Sean itu sepertinya adik dari Park Jimin, yang berarti anak dari seorang Park Chanyeol" kataku to the point.

Daddy  tersenyum lembut.

"Kau sendiri sudah tahu apa yang seharusnya kamu lakukan, maka lakukanlah. Daddy akan membantumu"

Aku diam memandang lantai rumah sakit. Meneguhkan hati, menyakinkan bahwa yang ku lakukan ini benar.

"Aku ingin bersekolah seperti anak-anak yang lainnya"

"Baiklah, daddy akan mengurus kepindahanmu"

"Apakah aku bisa melakukannya dad?"

Daddy menganggukan kepalanya dengan mantap. Seperti sudah tahu akhir dari cerita ini akan bahagia.

"Lusa mommy harus di pindah ke Amerika, keadaannya lumayan memburuk. Disana mommy akan mendapatkan apa yang tidak di dapatkan disini dan menjalani pemeriksaan dan terapinya"

Daddy terlihat hati-hati dalam mengatakannya.

Yah, saat itu hatiku sedikit goyah. Tapi setelah kupikirkan lagi ada baiknya mommy berada di Amerika.

"Baiklah, aku mohon jaga mommy." Mataku sudah berkaca-kaca.

"Selalu" ucap Daddy lirih.

--------------------

Esoknya aku sudah pindah ke sekolah itu, betapa cepatnya daddy mengurus surat kepindahannya. Tidak bisa di pungkiri Daddy adalah orang yang memiliki pengaruh yang besar.

Aku sedikit pusing memikirkan bagaimana aku akan bersosialisasi disana, melihat aku adalah orang yang introvert.

Aku menyentuh pipi ku dan membuat sebuah senyuman disana.

Berkaca sekali lagi apakah penampilanku sudah benar.

Aku mengendarai kendaraanku sendiri, daddy yang membelikannya. Jika dilihat ini pasti mahal, warnanya putih dan sangat elegan. Selera daddy memang bagus.

Kau bisa Hann!!







15019

Happy birthday buat JUYEON THE BOYZ🎊🎊🎊

Sorry for typo:v

Jan lupa votment:*

For Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang