.
.
.
.
.
.
."Ada apa?" Tanyanya.
"Ahh tak apa" jawab Hanni.
"Kamu terlihat melamun terus dari tadi Han, kau bisa menceritakan masalahmu padaku Han. Ya... Walaupun kita baru berkenalan"
Yaa Hanni sudah terhitung setengah hari berada di sekolah barunya. Tapi begitulah Hanni, dia tak ingin terlalu banyak berteman. Cukup satu asal tak munafik, itu katanya.
"Tidak apa Ji, aku hanya sedikit lelah"
Keduanya pun melanjutkan makan siang mereka, hingga sebuah keramain di pojok kantin mengalihkan fokus Hanni.
"Mereka siapa Ji?" Tanya Hanni.
"Mana?"
"Itu yang duduk disana" Hanni memberitahu dengan arahan matanya.
"Ohh itu, mereka famous sih disini. Banyak degem nya, tapi aku sama sekali gk tertarik sama mereka. Apa coba yg harus di fan-in kyk mereka?"
"Kenapa?"
"Yah gitu, lihat aja deh mereka! Hanya memanfaatkan kekuasaan dan uang orang tuanya. Aku tidak suka"
"Ahh begitu" pikir Hanni
Mungkin sebentar lagi aku akan menyingkirkan mereka Ji, langkahku semakin dekat batin Hanni dengan smirknya.
"Mereka kemari"ujar Hanni. Ia melihat raut wajah Jieun yg kaget dan semakin pucat.
"Hai Ji"ujar salah satu dari empat orang yg mendatangi meja mereka.
"Sepertinya kau ada teman sekarang" ucap lelaki itu sambil melirik Hanni.
"Anak baru?" Tanya nya.
Hanni menganggukan kepala.
"Pantas saja"
"Kenapa?" Ujar Hanni sambil mengontrol emosinya.
" Kau tidak tahu kalu Jieun orang tuanya seorang pelacur dan sekarang pekerjaan itu menurun ke anaknya?"
"Lantas? Apa salahnya? Aku tidak percaya jika Ji melakukan itu" ujar Hanni santai sambil memakan bakso nya yg hampir ia anggurkan.
"Wahhh aku semakin bertanya-tanya apakah kau ank dari pelacur juga, hingga berani mengatakan hal seperti itu" ujar lelaki ber name tag Jungkook.
"Seharusnya aku yg bertanya kenapa kalian melakukan hal ini kepada Jieun, apa salahnya?" Ucap Hanni sedikit menantang.
Sementara Jieun hanya menunduk ketakutan.
"Karena dia hanya seorang yang miskin dan murahan" ujar Taehyung sambil menampar Jieun dengan air teh yg berada di sampingnya.
"Hey!!! Apa yg kalian lakukan!?"
Hanni sudah berdiri ingin menghampiri mereka yg berjalan menjauh. Tapi, Jieun menahannya. Ia terlihat ingin menangis.
Mereka kini sedang menjadi tontonan di kantin.
Hanni pun menarik Jieun ke belakang sekolah.
"Apa kau tidak apa?" Tanya Hanni.
"Yah... Aku tidak apa, hanya sedikit basah"
"Apa kau mau menjelaskan kenapa mereka bertingkah seperti itu padamu Ji?"
"Aku akan menceritakannya. Tapi, tidak sekarang"
"Kenapa?"
"Aku hanya berpikir, kau masih baru untuk mendapatkan masalaah disini. Lebih baik kau menjauhiku Han. Aku tidak ingin orang baik seperti mu mendapat imbasnya"
"Aku tidak pernah berteman dengan siapapun selama ini asal kau tau. Karena aku tidak pernah melihat ketulusan mereka saat bersama denganku. Tapi, tidak dengan mu. Spertinya kau adalah orang yang baik" ucap Hanni tulus.
"Ya.. baiklah, tapi tetap saja aku tidak akan menceritakannya sekarang, kau mungkin akan terkejut nantinya"
"Baiklah aku tidak memaksa" ujar Hanni tersenyum lembut ke arah Jieun.
Awal ini akan menjadi pembukaan dari sebuah peristiwa yang akan datang perlahan kepada mereka.
280119
Jangan lupa votment:*)