Sesampainya dikantin Ayla duduk disalah satu bangku, menunggu Sandra memesan minumnya dan memikirkan apa yang ingin Sandra ceritakan padanya "woi, lama kali" ucap Ayla karna tidak sabar menunggu Sandra.
"Sabar dong rame nih" jawab Sandra sinis.
Ayla membuka hp melihat notif yang masuk,
Mantan Papa?: Ayla,nanti papa jemput
(READ!!)
ternyata papa nya mengirim pesan padanya Ayla hanya melihat dan malas untuk membalasnya.
"Nihh udahh" ucap Sandra sambil menyodorkan minum pada Ayla.
"Lo mau cerita apaan San?" tanya Ayla.
"Kepo lo" Sandra.
"Yaelaa, mending gue tidur tadi dikelas" jawab Ayla sinis.
"Hehe bercanda Ay" membuat Ayla semakin kesel. "Oiyaa Ay ada murid baruu loh dikelas kita besokk" lanjut Sandra agak menggeser kursinya sedikit lebih maju sepertinya cerita Sandra menarik.
"Trus trus?" membelalakkan matanya.
"Ihh lo gaktau kan katanya dia ganteng bangettt. Trus katanya disekolah lamanya ituu dia populer banget, tapi sayangnya dia jutek" ucap Sandra yang awalnya bersemangat ketika mengucapkan kata 'jutek' bibirnya agak dimuncungkan.
"Ciee dede Sandra" ledek Aylaa.
"Apaansih lo"
"Lo tau darimana kalo ada anak baru?" tanya Ayla balik
"Tadi pas gue disuruh antar buku kekantor gue ngeliatt ada anak baru trus guru guru lagi pada kagum gitu sama diaa. Gantengnya gaboong Ay" jawabnya dengan penuhh kekaguman jugaa. " dia perfect deh pokoknyaa" lanjut lagi Sandra sambil tersenyum. Ayla pun tersenyum juga melihat sahabatnya ini sangat gembiraa.
"San?" panggil Ayla.
"Hmm?" menjawab Sandra lirik Ayla sambil melihat lihat hpnya.
"Nanti papa gue jemput gue" jawab Ayla menunduk.
"Serius lo? trus lo jawab apa?" tanya Sandra pada Ayla penasaran.
"Gue gajawab, gue malas nihh ketemu papa pasti dia bakal maksa gue buat tinggal sama dia." ucap Ayla yang bernada sedih.
"Jadi gimana? lo mau balek bareng gue ga nanti? kebetulan gue bawa mobil sendiri." tawar Sandra.
"Lo emang sahabat guee paling baikk San" sambil memeluk Sandra dengan eratt.
"Lo kemana aja baru tau gue baik" jawab Sandra tersenyum.
"Hehe.. "
Kring.. Kringg.. Kringggg..
Bel berbunyi 3 kali tandanya waktunya keluar dari penjaraa maksutnya sekolahh. Ayla dan Sandra berlarian sampai berkali kali mereka menyenggol orang. Mereka tidak peduli itu yang mereka pikirkan adalah gimana caranya keluar dari sekolah ini dengan cepat karena takut ayahnya Ayla yang mendahului mereka dan membawa Ayla kerumah ayahnya.
"Cepetan Ay" sambil menarik tangan Ayla.
Ayla hanya tersenyum dan sangat senang melihat Sandra yang sangat sayang dengannya. Ayla sangat beruntung memiliki sahabat seperti Sandra yang selalu peduli sama keadaan Ayla saat ini.
"Ay, gimana kalo kita mampir dulu ke kopi nalar?" salah satu kafe yang terkenal dijakarta.
"Boleh" jawab Ayla singkat sambil tersenyum.
Ayla dan Sandra memasuki kafe itu dan menduduki salah satu kursi yang ada disana sambil menunggu pelayan yang akan segera datang. "Mau pesen apa mbaak" tanya pelayan yang ada didepan Ayla.
"Lo pesan apa San? gue ikut lo ajadeh" tanya Ayla ke Sandra.
"Gue mocha aja Ay" jawab Sandraa.
"Yaudah mbak, Mochanya 2 "sambil memberikan kotak menu kepada pelayan tadi.
"Selfie yuk Ay. Hehe" tawar Sandra
"Gak" jawab Ayla
"Kenapa?" Sandra.
"Gak nolak" menunjukkan gigi ratanya kepada Sandra
"Apaan sih lo" tawa mereka berdua. "Yaudah deh ayok demi kamu dan aku" lanjut lagi Ayla. Sandra mulai jijik dengan jawaban Ayla sambil ketawa kecil.
Tawa mereka meledak bersamaan setelah melihat hasilnyaa yang sangat lucu dan menggemaskan.
Sesampainya dirumah Ayla membuka pintu mendapati ayahnya yang sudah stay diruang tamu membuat Ayla terkejut. Ayla pun melangkah mundur dengan perlahan.
"Alin maaf Papa tadii gakjemput kamu, Mama kamu dirumah sakit..."
"Mama emang udah lama kan Pa dirumah sakit tapi Papa baru nyadarin sekarang. Cihh, mentang mentang keluarga baru. Yang lama dilupain. Sampah kali"potong Ayla dia mendapati ekspresi ayahnya dan tersentak kaget dengan jawaban Ayla.
"Mulut kamu dijaga ya, sama orang tua yang sopan!!, adek kamu dari tante Shinta lahir. Jadi kamu harus lihat!" jawab papanya dengan senyumnya.
"Itu bukan adek Alin"jawab Ayla tidak suka.
"Alin Papa mohon lihat adek kamu, Papa cuma pingin Mama senang nak" bujuk papanya.
"iyaa! yang Papa pikirinkan cuma wanita itu aja dan wanita itu bukan mama Alin!!. jadi stop buat bujuk Alin ini itu yang berhubungan dengan wanita itu. Alin makin benci sama Papa" bentak Ayla lalu berlari keatas menuju kamarnya.
Ayla menangis tak henti hentii. Papa nya sungguh jahatt. Bahkan dia ingin menganggap tidak mempunyai ayah lagi tetapi dia masih tidak tega. Ayla selalu memikirkan kenapa ayahnya begitu tidak menerima kenyataan.
###
Hai reader...
gimana nih sama ceritanyaa
pasti penasarankan sama Ayla kenapa dia tidak ingin menemui ayahnya?
MAAF KALO ADA PENULISAN YANG KURANG TEPAT.
terus vote dan komennya.
#thanksyou
KAMU SEDANG MEMBACA
You are not alone
Teen FictionBesok ketika kau memesan kopi hitam akan kau rasakan pahit yang dia timpakan padamu. Kau dibuatnya meratap, tetapi kau takkan berhenti menyesap. Lebih baik menyimpan bahagia terpahit dari pada tidak sama sekali. *** Cerita ini bukantentang Ayla atau...