Chapter 12

75 36 0
                                    

Apa kamu bakal izinin aku masuk,
Seperti aku memasuki rumahmu.

Selamat membaca~

Ayla duduk dikursi taman sekolah seorang diri, ditemani dengan lagu 'Taylor Swift-Better Than Revenge' dan membiarkan Sandra yang mencari carinya. Ayla mengedarkan matanya sejenak mendapatkan Johan yang datang kearahnya, Ayla merasa jantungnya bergeser sedang berlenggak lenggok ntah lagi ngapain. Johan berjalan sembari tersenyum kepada Ayla. Wajah Johan semakin tertangkap jelas oleh Ayla, membuat Ayla menampakkan 'Blushingnya'.

"Lo dicari mama tadi" Johan yang telah terduduk disamping Ayla, membuka bicara duluan.
"Hahh? mama? maksut lo, tante Rianti?" tanya Ayla yang tersadar Johan sudah berada disampingnya.
"Iyaa tadi mama nelpon gue, nyuruh lo ikut makan malam nanti" jelas Johan, membuat mata Ayla terbelalak. Ayla sangat kaget dengan ucapannya. Apakah ini mimpi? Mama Johan mengajaknya makan malam?. Ayla mencubit lengannya dengan sedikit keras menimbulkan suara 'Aww'. Sedangkan Johan yang menatap kedepan masih menggeleng gelengkan kepalanya. 
"Yaudah ntar jam 7 gue jemput" ucap Johan yang beranjak berdiri lalu meninggalkan Ayla. Ayla hanya mengangguk pelan, masih terbengong. Ayla tidak menyangka mamanya Johan akan mengundangnya makan malam. Sepanjang jalan Ayla tersenyum riang. Ayla melewati koridor kelas yang kini mulai sepi karena bel masuk mungkin sudah berbunyi. Ayla perlahan memasuki kelas karena ia takut dengan keadaan kelas saat hening, dan Ayla mendapati kelas yang masih ramai belum ada guru yang masuk. Ayla berhenti sejenak ketika mendapati Sandra dengan Vanesa yang sedang bergurau. Apa gue gak salah liat?  Hati Ayla seperti sedang teriris. 

Sebenarnya Ayla tidak takut jika Sandra berteman dengan Vanesaa bahkan tertawapun tidak masalah, hanya saja Ayla tidak ingin Vanesa berbuat buruk juga pada Sandra. Ayla mengelus dadanya dan mengambil nafas berat lalu berjalan menuju mejanya. 

Ayla mendadak berhenti didepan meja Vanesa dan Sandra, tetapi tidak ada reaksipun pada Sandra. Ayla yang lagi lagi tersayat melanjutkan perjalanannya menuju kursinya. 
Gue ngerasa aneh ya? batin Ayla.

Beberapa menit kemudian guru fisika datang memasuki kelas. Ayla yang masih menatap hpnya melihat notif masuk tidak memperdulikan guru yang menjelaskan didepan. 

Ingat jam 7 pesan masuk tanpa nama. Ayla melirik Johan yang sedang menatap hpnya juga, Ayla tersenyum kecil melihat pesan itu berniat untuk membalasnya.
Berisik lo, liat tuh rumus didepan Ayla terkekeh kecil melihat Johan yang kini melihat kedepan. Tatapan mereka bertemu sebentar membuat Ayla membuang muka dengan cepat.

Ayla melihat sebelahnya yakni bukanlah Sandra melainkan Melly, Ayla yang dari tadi bertanya ada apa dengan Sandra, Melly pun hanya menjawab kalau Sandra hanya ingin bertukar duduk saja dengan Melly. Tetapi kenapa harus duduk dengan Vanesa? lagi lagi Ayla berbatin.

***
Jam 6 sudah terlewatkan. Ayla yang sedari tadi menunggu kedatangan Johan membuatnya bosan. Ayla berkali kali melihat dirinya didepan kaca besar membuat dirinya tidak pede dengan penampilannya sekarang. Bahkan Ayla juga berkali kali meminta pendapat pada bi Surti. Ayla kini mengenakan Gaun 'ping' yang agak pendek membiarkan kaki mulusnya terlihat, seperti biasa Ayla menggerai rambutnya dan sedikit menutupi lehernya.

 Ayla kini mengenakan Gaun 'ping' yang agak pendek membiarkan kaki mulusnya terlihat, seperti biasa Ayla menggerai rambutnya dan sedikit menutupi lehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit kemudian pintu kamar Ayla terbuka, mendapati bi Surti yang masuk dan menghampiri Ayla.

"Aylaa, Johan udah didepan" ujar bi Surti sambil menampakkan senyum lebarnya.
"Serius ma?" sahut Ayla, tiba tiba saja Ayla merasa gugup.

"Salam buat mama Johan yaa Aylaa" ujar lagi bi Surti yang kini memegangi rambut Ayla. Ayla mengangguk dengan senyuman manisnya.

Ayla menuruni anak tangga satu persatu sambil meremas gaunnya, Ayla benar benar gugup akan berhadapan dengan keluarganya Johan. Ayla membuka pintu rumahnya dan menampakkan dirinya pada Johan. Johan yang tadinya menatap hp dia palingkan kearah Ayla, Johan yang tanpa kedip melihat kecantikan Ayla kali ini sangat berbeda dari biasanya. Ayla masih menunduk tidak yakin dengan penampilannya. Johan yang tersadar kini berjalan kearah Ayla dan menggandeng tangannya seolah ingin menuntun kemobil. Mata Ayla terbuka lebar sambil melihat tangannya yang digandeng oleh Johan, Jantung Ayla benar benar ingin copot. "Kayaknya gue harus nyewa Dokter Spesialis khusus Jantung nih" Batin Ayla setelah memasuki pintu mobil Johan. 

Ayla berjalan memasuki rumah Johan dengan tangan yang masih digandeng oleh Johan. Ayla semakin gugup. Ayla berhenti sejenak, Johan mengikuti langkah Ayla yang terhenti dan menatap Ayla "joh? gue gugup" ujar Ayla terang terangan sambil menunduk. Johan yang sekarang sedang tersenyum melihat tingkah Ayla, kini Johan mempererat genggamannya. Dan menariknya masuk dengan pelan kedalam rumah Johan. 

Ayla tersenyum lebar melihat keluarga Johan yang lumayan banyak, lalu menyalami satu satu.

"Lo bisa Laa" bisik Johan setelah Ayla terduduk dikursi kosong disebelah Johan. Ayla membalasnya dengan tersenyum kecil.

"Ohh ini Aylaa, iya ma?" Tanya seorang laki laki menghadap tante Rianti, yang sedikit berparuh baya, yang terduduk disamping tante Rianti.

"Iyaa pa, Aylaa yang pinter masak ituu" Jawab Rianti mama Johan sambil melirik Johan dan Ayla bergantian.

"Iyaa paa.. kak Ayla masak nasi goreng enakk lohh. Kemarin Darin coba" sahut Darin tidak mau kalah.

Ayla yang mendengarna tersenyum lebar menampakkan rasa terima kasihnya. 

"Saya Roy papanya Johan, kamu tau gak ini acara apa?" tanya Roy papanya Johan.

Ayla hanya menggeleng pelan melihat Johan sejenak.
"Harii ini hari ulang tahun om, jadi om nyuruh Johan untuk bawa orang yang bakal jadi seseorang disisinya" ujar Roy membuat Ayla bingung.

"Maksutnya om?" tanya Ayla penasaran.

"Nanti tanya Johan saja yaa, kita makan duluu" sahut papanya kemudian Ayla kembali tersenyum lalu menganggukkan kepalanya lagi.

Sudah jam setengah sepuluh Ayla perjalanan pulang kerumah. Bagi Ayla baru kali ini merasakan hangatnya keluarga orang lain. Ayla sangat menikmati makan malamnya tadi tanpa ada sedikitpun 'problem'. Ayla pun sempat mengobrol dengan tante Rianti selayaknya sudah kenal lama, bahkan Ayla telah memberi tau bahwa bi Surti menitip salam untuknya. Ayla melihat Johan sekilas sedang fokus menyetir, keheningan didalam mobil membuat Ayla kembali canggung. Ayla terpaksa membuyarkan keheningan itu.

"Joh? maksut papa lo tadi apa?"
"Gakada" jawab Johan cepat. Ayla mengerutkan dan memonyongkan mulutnya menandakan kesal.

"Kenapa?"tanya Johan kembali.
"Gakada" jawab cepat Ayla. Membuat Johan terotomatis melihat Ayla yang masih memonyongkan mulutnya. Johan tertawa tidak keras tetapi terdengar ditelinga Ayla.

"Kok lo ketawa" Ayla tidak terima.
"Suka gue" sahut Johan. Ayla memalingkan pandangannya kearah jendela pintu mobilnya Johan, tidak berniat untuk menatap Johan lagi.

"Johan, makasih ya. Lo udah ajak gue makan malam sama keluarga lo. Gue suka suasana keluarga lo" ujar Ayla ketika mobil Johan terhenti didepan rumah Ayla. Ayla membuka pintu dan pamit untuk masuk kedalam rumahnya. Johan yang mengangguk sekarang ia hanya bisa melihat punggung Ayla yang telah memasuki rumahnya.

$$$
Holla guyss...
Seneng dehh bisa up lagii:D

Maaf yaa kalo kalian gasuka sama ceritanya:).
Endingnya bakalan bagus kok:D

#terima kasih untuk Reader. jgn lupa Voment.




You are not aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang