#flashback On
"Baiklah kalian kedatangan teman baru" ucap salah satu guru di SMP Bintara di Bandung yang berada didepan."perkenalkan nama saya Ayla Airana Avlyn kalian bisa panggil saya Alin"
"Waw,cantiknya"
"Gebetan gue itu"
"Idaman banget"
"Matanya haanzelnut" kini para lelaki mengagumi Alin.
setelah berkenalan Alin dipersilahkan duduk, ketika ingin berjalan kebangkunya Alin tersandung dengan kaki seseorang ntah siapa itu Alin tidak mengetahuinya."Aduhhh" ucap Alin kesal, dan semua orang kini menertawainya.
"Makanya jalan itu pakai mata" ucap salah satu dari mereka. Jalan itu pake kaki goblok ucap Alin dalam hati merasa sangat kesal.
"Sudah sudahh, Alin ayo berdiri" kini guru yang menenangkan mereka. Lalu Alin berdiri sambil menundukkan kepala dan memegangi roknya kemudian duduk dikursinya.Jam istirahat tiba, karena dihari pertamanya tidak menyenangkan maka dari itu Alin memutuskan untuk membaca beberapa buku diperpustakaan agar membuang rasa ketidaknyamanan tadi. Alin mencari cari dimanakah perpustakaannya. Ketika Alin menemui perpustakaannya, Alin berjalan kearah perpustakaan dan dicegat oleh 3 wanita yang berpenampilan menor dan tidak asyik dipandang.
"Hehh, anak baru ikut gue" salah satu dari mereka menarik tangan Alin dan membawa Alin ke rooftop sekolah yang berada dilantai 3. Ketika sudah sampai di rooftop Alin terkagum kagum dengan keindahan dari atas. "Waww,.." ucap Alin kagum sambil berjalan sedikit maju ingin melihat bentuk sekolah ini dari rooftop. Tiba tiba saja ada yang menarik rambut Alin dari belakang. "Aww, sakitt. Kalian apa apaan sih" ucap Alin berusaha melepaskan jambakan itu dari salah satu wanita tadi.
"Nama gue Vanesa, kami bertiga adalah geng three sweet dan gaada yang berani ngelawan kami karena kami yang penguasa sekolah ini" Alin masih mencoba melepaskan jambakan itu. Akhirnya rambutnya terlepas dari tangan Vanesa lebihnya lagi tangan NERAKA.
"Terus mau lo apa?" tanya Alin tidak senang.
"Lo masih ingatkan kalo gue sekelas lo, dan gue mau lo harus ikut permainan gue" Alin baru mengingat kejadian tadi dikelas ketika Alin terjatuh ingin duduk Alin melihat Vanesa disisi kanannya Alin.
"Ohh jadi lo yang sandung kaki gue?" tanya Alin agak sedikit maju.
"Kalo iya kenapa?" jawab Vanesa ikut melangkah maju. Mata mereka saling bertatap dendam.
"Pertama, gue gak peduli lo siapa. Kedua, gue gakmau ikutin permainan lo. Dan ketiga, gue jalan pake kaki bukan pake mata." Alin langsung pergi ketika mengucapkan itu semua. Vanesa yang dari tadi mengoceh kini terdiam dengan ucapan Alin, mungkin karena Alin orang pertama yang menolak permintaan Vanesa dan berani dengannya. Tasya dan Bela selaku anggota three sweet kini menenangkan Vanesa.2 minggu sudah Alin tidak diganggu oleh geng TS (three sweet). Kini Alin merasa lega, karena seminggu setelah sekolah baru Alin selalu dihantui oleh geng TS tetapi perkataan Alin selalu membuat geng TS terpaku dan tidak bisa berkata apa apa.
Jam istirahat berbunyi, Alin memutuskan untuk pergi ke rooftop untuk bersantai sambil membaca buku. Sesampainya di rooftop Alin melihat seorang gadis yanng sedang menangis duduk dibibir rooftop sambil memandang isi lapangan basket sekolah Bintara. Baru ingin Alin mendekatinya tiba tiba saja geng TS datang menjambak wanita malang itu.
"Ternyata lo disini!, gue tadi kan bilang jam istirahat lo harus antar gue makan sama minum!! lo dengar gakksihh!!" ucap Vanesaa lantang, Alin pun memutuskan untuk bersembunyi agar kehadirannya tidak diketahui oleh geng TS. Alin mendengar semua ucapan Vanesaa pada gadis tadi."Maaf kakk," ucap gadis korban TS.
"Apa lo bilang? maaf?, ikut gue" ucap Vanesa kini memimpin mereka. Bela dan Tasya pun menarik korban tadi dari sisi kiri dan kanannya. Alin meninggalkan buku yang ia pegang dan memutuskan untuk mengikuti mereka kemana mereka ingin membawa gadis itu.Ternyata mereka membawa gadis itu ketempat lapang dan penuh lumpur biasanya digunakan untuk bermain sepak bola. Disitu sangat sepi sekali tidak ada seorang pun yang lewat disitu anak sekolah biasanya memakai tempat itu untuk mengambil praktek nilai sepak bola saja, selain itu mereka hanya suka bermain basket dilapangan utama.
"Kakak mau apain aku?" tanya gadis itu.
"Gue? mau ngasih pelajaran ini ke lo" jawab Vanessa sambil mendorong gadis itu kelumpur. Kini mereka bertiga menodai gadis itu dengan lumpur. Alin yang melihatnya tercengang dan menutup mulutnya sedikit, tak disangka sangka mereka akan sekejam itu ternyata tidak hanya mulut mereka saja yang panas tetapi perlakuan mereka yang seperti neraka.
"Stoooooop," ucap Alin yang kini sudah tidak tahan melihat mereka. Ingin memberhentikan mereka. Gadis itu pun terlepas dari siksaan jahanamnya TS tidak punya cara lain gadis itu langsung pergi berlari sambil menutupi wajahnya dan menangis tak henti hentii. Vanesaa hanya tersenyum melihat gadis itu melarikan diri, Bela dan Tasya yang ingin menahan gadis itu pun dicegat oleh Vanesaa yang kini mengode bahwa ada tugas baru untuk mereka. Bela dan Tasya tersenyum picik pada Vanesaa dan menarik tangan Alin lalu menggeret Alin kelumpur yang berwarna coklat campur hitam pekat itu. Kali ini berbeda pada gadis tadi Alin digeret mengelilingi lapangan sambil terlungkup. Alin yang kini hanya bisa merasakan lumpur dimulutnya dia tidak bisa melawan mereka karena jika dia melawan keadaan akan lebih memburuk lagi. Tubuh Alin kini berlumuran lumpur, setelah lelah mereka mengitari lapangan berlumpur itu mereka mendudukkan Alin dengan melantingkan tubuh Alin dibawah pohon yang terdapat ditepi lapangan, hingga punggung Alin merasakan sakit terkena batang pohon yang sangat kuat.
"Ini hukuman lo, karena udah sok jadi pahlawan" ucap Vanesaa yang dari tadi tertawa melihat Alin menerima itu. Alin hanya tersenyum karena melihat gadis yang tadi dilumuri lumpur kini dia sedang memegang hpnya, Alin sangat mengerti gadis itu sedang memvidiokannya.
"Lo masih senyum?" Vanesaa kini mulai geram sambil menampar Alin berkali kali. Alin memilih untuk diam, geng TS pun meninggalkannya dengan keadaan seperti itu.
Alin pun berdiri dan memutuskan untuk kepancuran dekat lapangan berlumpur tadi karena jika dia kekamar mandi akan menjadi sorotan bagi murid murid SMP Bintara.
Alin yang sudah selesai membersihkan wajahnya kini berjalan menelusuri lorong kelas dan sudah tidak ada seorangpun yang berada disekolah ini. Alin baru sadar ternyata tadi sudah bunyi bel untuk pulang."Kak, makasih yaa udah nolongin aku" Alin yang ingin kekelas mengambil tas, tiba tiba mendengar seseorang dari belakang seolah berbicara dengan Alin.
"Ehh, iyaa. nama lo siapa?" tanya Alin.
"Yola kak," jawab gadis itu."Gue Ayla Airana Avlyn. panggil aja 'Alin'" sambil menjabat tangannya.
"Kakak anak baru yaa?" tanya Yola sambil mengikuti langkah Alin.
"Iyaa. lo kenapa mau disuruh sama TS? si nenek lampir ituu" jawaban Alin membuat Yola sedikit terkekeh.
"Yola pingin kayak mereka, Yola pingin terkenal kayak mereka, Yola pingin disukai banyak cowok kayak mereka" perkataan Yola membuat Alin sedikit geli dan tidak suka.
"Apa itu penting?" tanya Alin.
"Yola gakpunya temen kak, jadi Yola turutin apa yang disuruh kak Vanesa""Yaelah, lo kok goblok yaa. Punya teman atau gak itu mahh tergantung kepribadian kita, lo kan baik pasti banyak tuhh orang yang mau berteman sama lo, masak iya gaada temen"
"Semua pada jauhin Yola kak karena penampilan Yola kayak gini" jawab Yola.
"Coba dehh lo lepas kaca mata lo yang gede itu trus lo gerai rambut lo, pasti lo cantik dan lo juga harus bisa ngelawan orang yang menurut lo punya niatan jahat sama lo kayak geng TS tuh" ujar Alin meyakinkan Yola.
"Ehh iya kak nanti aku coba dehh" ucap Yola kini senang "ohh iya kak vidio tadi mau diapain?" tanya Yola.
"Kirim ke gue aja lewat WA" jawab Alin.
"Nomornya kak?"
"Ini" jawab lagi Alin
"Oke, kak kita bisa ketemu lagikan?" tanya Yola.
"Iyaa tentu" Alin sambil tersenyum.#flashback of
$$$
Hai guyss!!
Ini cerita Ayla di SMPnya yaa. jadi ada kelanjutannya lagi nantii.
Maaf masih banyak kekurangan dari penulis:).komen yang sopan yaa. karena saya suka baca komen orang.
Vomennya ditunggu lohhh:D
#Untuk Reader terimakasih sudah baca!!!💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
You are not alone
Teen FictionBesok ketika kau memesan kopi hitam akan kau rasakan pahit yang dia timpakan padamu. Kau dibuatnya meratap, tetapi kau takkan berhenti menyesap. Lebih baik menyimpan bahagia terpahit dari pada tidak sama sekali. *** Cerita ini bukantentang Ayla atau...