Rush hour, atau yang dalam bahasa indonesia adalah "jam sibuk". Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan bandara Ngurahrai Bali di akhir pekan ini. Ramai orang datang dan pergi selepas liburan, meninggalkan kenangan yang indah ditempat mereka berlibur. Terdengar suara panggilan keberangkatan maskapai tujuan Bali-Jakarta. para penumpang yang ada di ruang tunggu mulai berdiri mendekati pintu masuk pesawat. Seorang pemuda berusia 16 tahunan dengan wajah yang menarik dan sangat indonesia sekali, terlihat berlari kecil memasuki antrian. Sesekali dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat keadaan sekitar.
Didalam kabin matanya mulai berkeliaran mencari posisi dimana tempat duduknya. Kursi di kabin pesawat saat ia datang sudah ramai oleh penumpang. Ia berhenti di depan wanita yang berhijab.
"Ma... maaf ka, Kursi saya di sebelah kaka. Permisi". Dengan perasaan yang sedikit gugup pemuda tersebut memberanikan diri untuk bertanya pada gadis itu. Lalu gadis tersebut mengangkat kepalanya dan menatap kearah pemuda di hadapannya
"kaka.... kaka.. emang gw kakak lu!!!?". Dengan jutek nya dia membentak.
Pemuda itu mencoba untuk menarik napas panjang dan menahannya beberapa detik, pipinya mulai dia kembungkan kemudian ia hembuskan udara yang telah ia tarik kedalam paru-paru nya.
"Perasaan gw udah sopan, tapi masih salah aja kayak nya".
Dia berguman sambil menggelengkan kepala melewati gadis yang berada di samping kursi nya.
Setelah memasukan tas ke tempat penyimapanan tas yang ada diatas kursi nya. Pemuda muda itu duduk tepat di sebelah gadis tersebut.
"Maaf Mba kalau saya salah panggil". Sambil tersenyum tipis dan sedikit meledek. Pemuda itu merubah panggilan, dari "Kaka" menjadi "Mba". Mendegar pria tersebut memanggilanya dengan panggilan "Mba" gadis tersebut mengangkat tubuh yang ia sandarkan ke kursi. Sambil mengangguk-angguk dia menoleh ke arah pemuda yang ada disampingnya dan mengangkat tangan kanan nya sambil menunjuk kearah pemuda tersebut.
"Hey..!! emang gue Mba-mba apa?, sembarangan lu manggil gue!!". Dengan nada sedikit meninggi ia protes kepada Satura.
"Salah lagi deh gue".
"Salah lah..!!". dengan cepat gadis itu menjawab.
"Terus gw panggil lu apa dong?". Tanya pemuda tersebut.
"Kenalan dong!! jangan cemen jadi cowo!".
Pemuda tersebut tertawa ringan seraya mengusap muka dengan kedua telapak tangannya.
"Ya Allah...... iya..iya gue lupa".
"Lupa apanya?". Sambil mengerenyitkan dahinya, gadis tersebut bertanya.
"Lupa... kalau gw belom kenalan sama Lo. O..iya kenalin nama gue Satura. Tapi lu panggil aja gw Satu.
"Owh... nama lu Satura. Siap bangsat".
"By the way nama gue..."
Para penumpang yang terhormat, kami mohon perhatian anda sejenak! Sesuai dengan peaturan keselamatan penerbangan sipil kami harus menunjukan dan memperagakan kepada anda bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman, masker oksigen, pintu dan jendela darurat, baju pelampung, dan kartu keselamatan.
Saat ini seharusnya sabuk pengaman anda telah terpasang, kami harus menunjukan bagaimana cara menguncinya, mengertakan, dan melepaskan sabuk pengaman anda. Apabila tekanan udara dikabin ini berkurang secara tiba-tiba, maka masker oksigen akan keluar dari tempatnya sehingga terjangkau, tarik dengan kuat masker oksigen ke arah anda, pasang penutup di mulut dan hidung, kaitkan karetnya dikepala, dan bernapaslah seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Satu
FanfictionBertahan adalah cara terbaik untuk memenangkan sesuatu yang kita inginkan, terutama ingin mendapatkan perasaan orang lain, apalagi jika kita lemah. siapapun yang bertahan atau bisa menahan perasaan dia akan mendapatkan kebahagian pada akhirnya.