#6

1.9K 35 1
                                    

Aku dan Sendy telah sampai di toko buku, aku pun mencari buku yang aku butuhkan, Sendy hanya mengikutiku dari belakang. Aku tak masalah dengan keberadaan Sendy, aku senang sekali akhirnya aku bisa pergi bersamanya.

Dua jam sudah aku selesaikan dengan mencari cari buku. Dan Sendy pun rasanya sudah sangat suntuk menungguku. Ia nampak sedang tertidur di atas sofa yang telah disediakan di toko buku tersebut. Lucu rasanya melihatnya seperti ini, aku pun tersenyum melihatnya.

"Ay, bangun aku udah beres kok, ayo pulang." ucapku sambil membangunkannya.

Ia pun terbangun dan menggesek gesek matanya seperti hal nya anak kecil yang sedang dibangunkan oleh ibunya.

"Hmmm, udah selesai ya?" tanyanya balik, dan aku hanya menggangguk saja.

"Iya udah kita makan dulu ya aku lapar."

Aku pun mengangguk lagi dan lagi.

------

Hari ini aku habiskan waktuku bersamanya, setelah 2 bulan ia acuhkan aku, dia cuek kepadaku. Rasanya aku wanita satu satunya yang beruntung di dunia ini. Aku sangat bahagia hari ini bisa mengahabiskan waktuku bersamanya.

Selepas pulang dari toko buku, kami pun pergi menuju tempat makan cepat saji. Ia yang membawakan makanan itu untukku. Kami pun makan dengan ditemani canda dan tawa.

Setelah makan, kami pun pergi untuk menonton film. Sebuah hal yang tak terduga untukku, kami menonton film horor waktu itu. Aku sangat takut, itu cerita yang seram kataku. Tapi katanya tidak, tidak ada seram seramnya. Oh berani sekali dia ya.

Saat menonton pun aku ketakutan dan dia menenangkanku. Dia mengelus elus kepalaku agar aku tak takut. Ia menggemgam tanganku, supaya aku berani. Dan ketika hantunya tidak muncul, dia mencubit pipiku yang chubby ini. Oh Tuhan, hari ini aku sangat bahagia sekali. Aku merindukan ini sejak 2 bulan yang lalu.

Sepulang menonton, kami pun bermain game, disana aku memberikan tantangan untuknya. Tantangannya yaitu, ia harus bermain game yang menari nari, dan saat itu ia harus mengikuti dance black pink. Disitu aku tertawa tawa melihatnya.

Sudah cukup rasanya kami bermain hari ini, akhirnya kami pun pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ia menggenggam tanganku dengan erat membawaku menuju parkiran motor.

Aku diantarkan pulang olehnya hingga sampai depan rumah. Awalnya aku ingin pergi bersamanya untuk menjelaskan semua isi hatiku kepadanya. Dan mengatakan bahwa aku ingin putus darinya. Tapi karena sikapnya yang seolah olah masih menginginkanku aku pun masuk lagi ke dalam pelukannya. Hingga aku pun percaya lagi dengannya, oh dasar bodoh sekali aku ini.

------

Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang