Piece of Life - @Sky-Nari

75 10 0
                                    

Judul lagu: White Album

Penyanyi/pencipta: Ogiso Setsuna (CV: Yonezawa Madoka)



*


           

Suara angin terdengar cukup keras dari luar jendela kamarku. Aku merapatkan jaket yang sedari tadi aku gunakan bersama dengan selimut tebal berwarna biru tua di atas kasur. Setelah itu, aku menarik tirai biru muda yang ada di sampingku.

Tanpa bergeser dari tempatku memojokkan diri—di ujung atas kasur samping jendela—aku melihat butiran salju turun dengan derasnya di luar sana.

Surechigau mainichi ga fuete yuku keredo

Otagai no kimochi wa itsumo soba ni iru yo

Musim dingin kedua yang pernah kurasakan telah tiba sejak beberapa waktu yang lalu. Meski begitu, aku masih belum terbiasa dengan semua ini. Pasalnya, di negara asalku hanya ada guyuran air yang jatuh serentak di akhir tahun seperti ini. Aku jadi teringat hari-hari yang telah berlalu dan kini menumpuk layaknya salju. Di samping itu, masih ada perasaanku yang masih sama.

Futari aenakute mo heiki da nante

Tsuyogari iu kedo tameiki majiri ne

Perasaan yang sama sejak aku tak pernah bertemu dengannya lagi. Perlahan, hal itu membuat senyumanku terukir. Terlebih, saat aku mengingat kisah yang ada di balik semua itu. Kisah yang terhubung dengan perasaanku saat itu dan saat ini. Kisahku dan kisahnya.

Sekitar satu tahu yang lalau di pertengahan November saat ia berusaha menemuiku sebelum pergi ke tempat ini. Hal yang tak pernah aku duga sama sekali. Karena yang aku tahu, ia bukan orang yang seperti itu. Ditambah lagi, menemuiku—yang kupikir—akan menjadi hal yang paling tidak mungkin terjadi di dunia. Bukannya berlebihan, aku berpikir demikian karena ialah orangnya.

Namun, sampai saat ini kami belum lagi bertemu. Atau, lebih tepat lagi kalau takdir memang tidak mengizinkan kami untuk bertemu sampai saat ini.

Meski begitu, aku yakin kalau ia akan bersikap kuat dan bicara kalau ia akan baik-baik saja. Juga, ia tak mungkin mengatakan hal itu padaku. Hal itu lebih mustahil lagi. Di samping itu, aku tidak bisa menyangkal kalau aku ada di posisinya, itu sangatlah menyakitkan.

Sugite yuku kisetsu ni oitekita takaramono

Taisetsu na PIISU no kaketa PAZURU da ne
shiroi yuki ga machi ni yasashiku tsumoru you ni
ARUBAMU no kuuhaku wo zenbu umete shimaou

Namun aku tahu kalau kisah itu sama halnya dengan butiran-butiran salju yang turun. Jatuh dan melengkapi salju yang ada di bawahnya. Seperti serpihan puzzle yang sangat berharga layaknya harta karun. Karena, kalau tanpa serpihan itu. Puzzle ini tidak bisa dinamakan kisah kami.

Furitsumoru sabishisa ni makete shimaisou de

Tada hitori fuan na hibi wo sugoshitete mo

Memang, ada kalanya aku merasa kesepian dan jadi teringat tentangnya. Tanpa bisa bicara satu sama lain dan hanya bisa melihat kisahnya yang lewat di media sosial. Tapi, hari-hari memberatkan itu tetap saja berlalu.

Ia juga pasti tahu hal itu.

Daijoubu dayo tte kata wo tataite
anata wa egao de genki wo kureru ne

Tepukkan pada bahu dan senyumannya pun kadang kembali terasa. Dan, hal itu yang kadang membuatku bangkit. Sama seperti dirinya. Aku juga pasti akan baik-baik saja. Karena semua ini akan berlalu begitu saja. Lalu, menciptakan serpihan-serpihan puzzle yang baru.

Tatoe hanareteite mo sono kotoba ga aru kara

Kokoro kara shiawase to ieru fushigi da ne
awai yuki ga watashi no hisoka na omoi komete

Junpaku no arubamu no peeji somete kureru

Bahkan, meskipun sampai saat ini kami masih berpisah jauh dan akan terus berpisah jauh. Dari dalam lubuk hatiku, aku bahagia pernah menjadi bagian dari hidupnya dan aku bahagia  ia pernah menjadi bagian kecil dari hidupku. Karena, meski hanya serpihan kecil, kalau semua itu menghilang. Aku tak akan pernah seperti ini.

Hingga suatu saat nanti berjumpa kembali, biarkan aku mengisi halaman yang putih bersih ini sendiri. Aku pasti menunggu saat di mana kau menjadi serpihan puzzle hidupku lagi.

Sampai jumpa.

***

Melodi Akhir 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang