Melodi Akhir 2018

Isyarat - @LyviLia

Judul lagu : Isyarat - Trisouls

*

           

Hati adalah bagian yang paling rapuh dalam diri manusia. Orang bilang, jikalau hati telah terluka, hanya cinta yang dapat menyembuhkannya. Tapi bagaimana jika cinta adalah alasan mengapa hati terluka? Menimbulkan luka yang tak kunjung sembuh walau diterjang waktu. Hati yang pecah menjadi berkeping-keping, tak akan utuh kembali seperti semula.

            Kejora menghela napasnya. Kini bukan hanya hatinya yang terasa sakit, namun kakinya juga terasa pegal setelah sekian lama berdiri di dalam kereta yang penuh dengan penumpang. Gadis berambut panjang itu mendekap buku-buku pelajarannya dengan erat. Pintu kereta akhirnya terbuka di stasiun. Kejora melangkahkan kakinya, berusaha untuk keluar dari kereta. Banyaknya penumpang yang keluar secara bersamaan membuat kepala Kejora terasa pusing karena harus berdesak-desakkan.

            Baru beberapa meter Kejora berhasil berjalan keluar dari kerumunan penumpang lainnya, seseorang menabraknya dengan kuat dari belakang. Ia terjatuh dan terduduk di lantai. Buku-buku di dekapannya kini berserakan di mana-mana. Kejora meringis pelan ketika berusaha menggerakkan pergelangan kaki kanannya.

            Di hadapannya, terlihat seorang pria sedang mengambil buku-buku Kejora dari lantai. Sepertinya pria itu yang menabraknya barusan. Pria itu mengulurkan tangannya hendak membantu Kejora berdiri, namun Kejora menolaknya. Gadis itu bangkit berdiri dengan susah payah, lalu mengambil buku-buku dari pria di hadapannya. Kejora tersenyum sebagai tanda bahwa ia baik-baik saja. Ia membenarkan posisi tas di bahu kirinya, lalu berjalan terseok-seok menuju sebuah bangku panjang.

            Kejora duduk di atas bangku tersebut dan membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidungnya. Ia menahan napas, berusaha untuk menahan air matanya juga. Air mata yang ia tahan sejak 2 jam yang lalu. Dan gagal. Akhirnya pertahanannya runtuh. Ia menumpahkan seluruh rasa sakit hatinya bersama dengan air mata yang membanjiri kedua pipinya.

            Pria tadi menatap Kejora dalam diam. Ia mengepalkan kedua tangannya, mengumpulkan keberanian. Dengan canggung, pria itu melangkah mendekati Kejora dan duduk di samping gadis itu. Mata pria itu terus memandangi Kejora yang masih meneteskan air mata.

            Setelah beberapa lama, Kejora menyadari kehadiran pria di sampingnya. Kejora terdiam ketika mendapati kedua mata pria itu yang masih saja memandanginya.

            "Aku gapapa, kok. Ini bukan gara-gara kamu. Aku lagi ada masalah aja tadi di kampus." Kejora menghapus air matanya sambil tertawa pelan, menertawakan dirinya sendiri yang terlihat bodoh karena menangis di hadapan orang yang tidak ia kenal.

            Pria itu mengeluarkan handphone-nya dan mengetik sesuatu, lalu ia menunjukkannya pada Kejora.

            Maaf, aku tuli. Aku bener-bener nggak sengaja nabrak kamu tadi. Kamu gapapa?

            Kejora terkejut. Tapi ia berhasil menyembunyikan rasa terkejutnya itu. Ia pun segera mengambil handphone-nya dan mengetik sesuatu.

            Aku gapapa, kok.

            Pria itu tersenyum sambil mengetik di handphone-nya dengan cepat. Ia menunjukkannya lagi pada Kejora.

            Bohong. Itu buktinya sampe nangis kayak gitu. Kaki kamu sakit, ya? Tadi aku liat kamu jalannya diseret-seret gitu.

            Kejora tertawa sambil menggelengkan kepalanya pelan.