Luka yang berbekas

388 16 2
                                    


note..

MAAF YAH BARU UPDATE, SOALNYA AUTHORNYA LAGI PUSING PROBLEM, JADI NGGAK MOOD NULIS DEH.. MAAF YAH, MUDAH-MUDAHAN NEXT TIME UPDATENYA CEPAT YAH

SEMOGA MASIH ADA YANG MAU BACA CERITANYA..

THANKS..


       Tangan nya di borgol dan kedua kaki nya juga di borgol rantai.. Untuk seorang anak berusia 6 tahun, di perlakukan seperti tahan kelas berat dengan borgol besi yang otomatis sangat menyiksa untuk pemakainya saat berjalan. Namun xiaolin tidak menunjukan kesakitan ataupun kesulitan, saat berjalan dengan kedua tangan dan kaki di borgol. Wajahnya terlihat datar tidak ada ekspresi sama sekali, membuat takut Iwan salah satu dari 4 angota pasukan khusus bersenjata lengkap yang di tugaskan untuk mengawal xiaolin ke ruang rongten dan pemeriksaan lainnya.

      Sesampainya di depan pintu ruangan, iwan mengeluarkan kartu dan menempelkan pada alat yang ada di samping pintu, dan nggak lama pintu pun terbuka..

   " Masuk.." ucap Alex salah satu anggota yang di tugaskan, sambil mendorong Xiaolin masuk

     Di dalam ruangan semua menggunakan jas putih dan di ruangan semua sedang sibuk mengerjakan perkejaan masing-masing..

     Beberapa dokter bahkan sedang sibuk mengecek beberapa DNA dari berbagai darah yang di teliti.

  " Apakah kamu Xiaolin?" ucap Meiyang salah satu kepala penelitian yang bertugas di bagian DNA dan kromoson dalam tubuh manusia.

     Xiaolin hanya diam sambil memperhatikan wanita yang tepat berdiri di hadapannya. Wanita ini terlihat ber umur 30 tahun an dan dari cara berpakaian dan sikap orang di sekitarnya terhadapnya, Xiaolin bisa menyimpulkan bahwa wanita ini bukan orang biasa, dan dia pasti memiliki kedudukan yang penting di tempat ini.

   " Kenapa tanganya di borgol seperti ini? Kenapa kalian kejam, memperlakukan anak kecil seperti ini." Ucap Meiyang sambil memegang kedua tangan Xiaolin dan melihat seluruh pergelangan tangan Xiaolin merah dan luka akibat gesekan borgol yang melingkar di kedua tangannya

  " Ini perintah Bu.." ucap Iwan dengan sedikit gugup

  " Tolong kalian lepaskan borgol di tangan dan kakinya."

  " Tapi.." ucap Alex namun di potong langsung oleh Meiyang

  " Apa kalian berani membantah saya?!" ucap Meiyang penuh dengan penekanan dari nada suaranya.

     Iwan, Alex dan yang lainnya semua diam, sambil memandang satu sama lain, apakah mereka harus melepaskan atau tidak.

  " Kalian lepaskan sekarang, atau kalian mau terima konsekuensi telah membantah perintah saya!" ucap Meiyang dengan nada ancaman yang membuat iwan dan alex langsung segera melepaskan borgol di tangan dan kaki Xiaolin.

     Xiaolin yang melihat kejadian itu, semakin yakin, bahwa wanita ini bukan orang biasa dan kedudukannya sangat penting, namun dia masih tidak tau identitas wanita ini.

  " Kamu nggak usah takut dan khawatir lagi yah sekarang. Aku akan menjaga mu selama kamu menjadi anak baik." Ucap Meiyang dengan tersenyum manis. Namun hal itu semakin membuat Xiaolin waspada terhadapnya.

      Setelah mengobrol sedikit dengan Xiaolin, walapun hanya di jawab dengan anggukan oleh Xiaolin, namun terlihat sepertinya Meiyang puas dengan respon yang di berikan oleh Xiaolin.

      Meiyang membawah Xiaolin ke ruang ganti dan menggantikan Xiaolin dengan baju putih pasien yang di belakangnya hanya beberapa baju di kancing sehingga menunjukan punggung badan Xiaolin.

      Meiyang diam dan bingung terlihat dari raut wajahnya sangat sedih dan frustasi. Xiaolin melihat raut wajah Meiyang merasa bingung, kenapa dengan wanita ini. Beribu pertanyaan muncul di otaknya namun tak ada satupun membuat dia yakin dengan jawaban yang ada di hatinya, sehingga dia pun spontan bertanya.

   " Kenapa ibu diam dan sedih?"

   " Selama ini kamu sudah sangat menderita, maaf yah kalau kamu harus merasakan penderitaan selama ini." Ucap Meiyang sambil memeluk Xiaolin, dan xiaolin merasakan ada air menetes ke badannya.

   " Bagaimana bisa anak kecil di perlakukan begitu kejam, sehingga harus menerima luka-luka di seluruh tubuhnya." Ucap Meiyang sambil menangis dan memeluk xiaolin

     Xiaolin baru mengerti, bahwa Meiyang telah melihat bekas-bekas luka di sekujur tubuhnya yang dia telah alami selama pelatihan di Red Dragon.

     Awal-awal Xiaolin di Red dragon sangatlah buruk, dia sama sekali tidak bisa belah diri.. sehingga dia sering kali di pukuli oleh beberapa anak yang di kamp pelatihan dan Xiaolin sering sekali di cambuk oleh beberapa pengawas, apabilah dia gagal dalam melakukan tugasnya. Dia pun menajalani pelatihan belah diri yang sangat ketat dan kejam, bahkan dia latihan dan tanding dengan anak-anak kamp latihannya dengan menggunakan senjata benaran, sehingga sangat wajar di sekujur tubuhnya penuh dengan bekas luka cambukan dan besetan pisau bahkan ada bekas luka bakar. Namun dengan semua tekat dan kegigihan, xiaolin tidak menyerah dan terus berusaha sehingga dia menjadi yang terbaik di antara terbaik di semua bidang, sehingga membuat dirinya di angkat sebagai anak oleh Bos Red Dragon.

PRINCESS MEILIN Againts Heaven's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang