Bab 2

22 4 0
                                    

Saat di sekolah mereka di perintah kan memilih minimal 1 Ekschool. Karena Riva menyukai Pramuka, Riva akan mengikuti Ekschool pramuka, begitu pun dengan Nadira.

Hari pertama sekolah

Para anggota pramuka pun berkumpul

Assalamualaikum. Wr. Wb
Salam pramuka
Pengumuman seluruh anggota pramuka kelas 7, 8 dan 9 harap segera berkumpul di sekretariat pramuka secepatnya
Terima kasih
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Salam Pramuka

Andri selaku pembina bantu di pramuka di SMP Nusa Bangsa

"Adek adek, karena di wilayah kita akan ada perkemahan hari pramuka, sekarang kita bagi regu ya"

"Iya kak" jawab anggota pramuka serempak

Setelah pembagian regu, Riva dan Nadira berada di regu yang sama, dengan keputusan Nadira lah yang menjadi Pinru ( Pemimpin Regu )

Saat itu Riva dan Nadira di perintahkan oleh Pratama ( Pimpinan Regu
Utama ) nya untuk menjemput salah seorang anggota

Karena anggota itu bersikeras tidak mau ikut dengan mereka, Riva dan Nadira pun memiliki pemikiran yang sama

Mereka saling bercanda dan berbagi cerita mereka masing masing

Semenjak itu timbul lah rasa dekat di antara mereka

Setelah mereka bersama di regunya mereka berdua mulai dekat dan timbul nyaman

*Saat salat dzuhur di masjid SMP NUSA BANGSA

Riva yang ada di depan pintu masjid terheran melihat sepasang sepatu yang entah siapa pemiliknya

Saat ia masuk ia terkejut melihat ternyata Nadira ada di dalam masjid itu

Nadira yang melihat Riva hanya tersipu malu

Makin hari mereka semakin dekat, dan tak lama mereka menjalin hubungan persahabatan, suka duka telah di lewati bersama.  Mereka saling ada satu sama lain, namun setelah beberapa bulan sekolah ada teman teman  Nadira yang ingin mengambil nya dari Riva.

Hal ini menambah beban fikiran Riva.

Hari senin
Pada Saat jam istirahat

Pada jam istirahat datang lah seorang Remaja laki laki bernama Riko Sastro Wiyoko atau akrab di panggil Iko

"Hai gue Riko Sastro Wiyoko, panggil aja Iko anggota Pramuka baru di sekolah ini"

"Riva Artha penggalang rakit Panggil aja Riva"

"Oh iya Riv gue liat lo murung kenapa? "

"Ga papa kok, gue cuma mikirin sahabat gua" ujar Riva

"Cerita aja Riv, Insha Allah gue bisa bantu lo"

Riva menjelaskan semua pada Riko, Riko mengerti semua dan memberi solusi

"Lo cuma punya dua pilihan berterus terang atau diam saja"

"Gue malu berterus terang ko" jawab Riva di susul dengan tetesan air mata

Riko yang melihat Riva menangis mencoba menghapus airmata nya dan menguatkan nya dengan memberikan bahu nya
Riva menangis di bahu Riko, Riko yang tak keberatan kini Riko merangkulnya

*kriing kriing

Bel masuk berbunyi

"Riv gue masuk kelas dulu yah, udah jangan nangis lagi oke jelek tau" ucap Riko usil

"Paan si lo rik, btw makasi udh mau jadi temen curhat gua"

"Oke bye see you"

"Paan sih see you too" ucap Riva malu

Riva yang biasa nya selalu semangat dalam belajar, untuk kali ini tidak, pelajaran Mr. Arif kini terasa sangat panjang Riva menaruh kepalanya di meja dengan tangan sebagai alas

*jam istirahat kedua

Riva hendak solat Dzuhur
Lagi lagi saat di depan pintu ia menemukan sepasang sepatu yang tak lain pemiliknya adalah Nadira

"Eh Riva" sapa Nadira dengan senyuman
Yang dibalas dengan senyuman terpaksa

Riko yang hendak masuk lewat pintu berlawanan melihat Riva dan Nadira Riko berharap Riva akan berterus terang, namun kenyataan nya tidak

Riko yang melihatnya merasa kasihan pada Riva ingin rasanya Riko membantunya

"Gue harus bantuin Riva" batin Riko

Riva yang menoleh ke arah Riko memanggilnya menyuruh masuk

"Iko.. sini masuk udah mau Adzan" panggil Riva

"Hah... ehh iya Riv" ujar Riko tergagap


Segini dulu ya guys:"
Otak gua lagi lemot
Ayo vote vote
Biar author semangat
Kalian penyemangat hidup author:v

 Dream'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang