Bab 14

4 2 0
                                    

*Di sekolah

Riko bertemu Dira di lorong dan mencekal tangan nya

"Aww iko sakit gobss"rintih Dira

"Hehe maafin"ucap Riko

"Kenapa sih ko" tanya dira kesal

"Gue punya berita baik kok"

"Berita baik apa" tanya dira penasaran

"Riva sadar"ucap riko dengan mata yang berbinar

"Oh riva udah sadar"

Pancaran mata riko pun perlahan menjadi amarah

"Kok lu gitu sih, lo kok malah gak peduli sih" bentak Riko

"Gue peduli kok, kok lu ngegas sih"

"Kalo lo peduli lo dateng ke rumah Riva, dia selama ini berharap kamu dateng"

"Ck kaya yang gak ketemu 1 abad aja"

"Heh!! Bagaimanapun Riva itu sahabat lo woy, lo sadar gak sih selama ini lo udah nyakitin dia secara gk langsung dengan cara lo pergi ama temen temen lo yang lain, dan Riva yang selama ini dukung lo, support lo, bahagiain lo, lo sia sia in gitu aja hem? Lo mikir dong Dir dia selama ini berjuang buat lo dia lawan rasa sakit demi lo, lo Dir loo" Riko mengluarkan semua amarah nya pada Dira

"Hikss hiks kok lo bentak gue sih ko, orang tua gua aja gak pernah ngebentak gue, gue benci lo Riko!!!" Dira menangis, karena selama ini dia belum pernah di bentak seperti itu
Lalu Dira meninggalkan Riko

"Dira, dira, dira!! Akhhh nyesel gue bilang sambil ngebentak dia" gerutu Riko

Dengan frustasi Riko kembali ke kelas nya dengan keadaan tidak baik

*pulang sekolah

Riko pergi ke optik mata menggunakan sepeda gunungnya untuk memeriksa mata nya, karena akhir akhir ini dia merasa mata nya ada yang tidak beres dan ternyata benar dugaan nya ia mengalami miopia atau rabun jauh

Setelah dari optik ia ingin berkunjung sebentar ke rumah Riva sekedar mengambil gitar nya

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Riko

"Waalaikumsalam, I.. iko pftt lu pake kacamata culun bat anjir" Riva kini menertawakan Riko

"Ketawa ae terus sampe masuk UGD" ucap Riko kesal

"Maaf maaf masuk ko masuk hahaha" ucap Riva yang terus tertawa

Muka Riko terlihat cemberut layak nya anak kecil

"Ih jangan manyun jelek"

Riko tetap memajukan bibir bawah nya

"Ih ikoo, baik deh jangan manyun"

"Ambilin gitar gue" ucap Riko yang masih memajukan bibir bawah nya

"Oh iya gitar lo ada di kamar, bentar ya"

Riva pun keatas dan mengambil gitar Riko

"Nih ko gitar lo"

"Tasnya mana koplak" ucap riko di susul sebuah jitakan ke Riva

"Oh iya hehe" Riva menyengir Kuda

"Nih" ucap Riva

"Oh ya gue punya berita buruk tentang Dira"

"Berita apa ko" tanya Riva

"Dia jadi berubah, dia tadi gue ajak ke sini tapi ya di nolak mentah mentah" jelas Riko

"Ya ampun Dira"

"Oh iya Riv lo mau masuk sekolah kapan, lo balik ke Riau?"

"Minggu depan jadi sabtu besok gue balik ke Riau Insha allah"

"Riv gue pulang ya udah sore juga"

"Ih buru buru amat, tinggal ke komplek sebelah juga"

"Ya walaupun searah juga kita jauh woy"

"Ya udah sono balik, edek juga gue lama lama ada lo" ucap Riva

"Si anjir"

Skip
Di jalan

Saat dijalan Riko mengayuh sepeda nya dengan membawa gitar di punggung nya dan tas sekolah yang ia pangku di depan badan nya. Saat di jalan fikiran Riko mengambang jauh di udara, ia melamun, dan tidak menyadari lampu merah, ia terus mengayuh sepeda nya dan datang sebuah mobil sedan putih melaju kencang dan menghantam sepeda Riko, Riko tergeletak di jalan dengan darah di kepalanya, kacamatanya pecah, gitar nya pun ikut rusak semua orang berhenti melihat itu, secara Riko yang baru duduk di kelas 8 SMP sudah mengalami kecelakaan separah itu, dan saat itu juga Dira yang berada di dalam mobil yang sedang berhenti di lampu merah langsung turun dan menghampiri kerumunan yang ada di sekeliling Riko

"Permisi, permisi" ucap Dira

Dira terkejut bukan main saat melihat anak laki laki yang tertabrak itu Riko

"Rikoooo" jerit Dira histeris


Bushhhh
Hahahahaaha
Berapa lama nih gk upload:v
Semoga kalian senang membacanya ya
Budayakan vote●—●

 Dream'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang