Bab 11

12 1 0
                                    

Hari hari berlalu, kondisi Riva mulai stabil, tapi ia masih belum juga sadarkan diri, Namun kesetiaan Nadira dan Riko selalu diberikan. Setelah pulang sekolah Dira dan Riko selalu setia datang ke Rumah sakit  untuk melihat kondisi Riva

"Pak Arman" panggil dokter

"Iya dok"

"Karena kondisi Riva sudah stabil ia di perbolehkan pulang dan di rawat di rumah"

"Alhamdulilah" ucap mereka bersamaan

"Om Dira sama Riko pulang ya"

"Oh iya Riko Dira hati hati ya"

"Iya Om, eh Om Riva mau di bawa pulang ke Riau?"

"Kaya nya ngga ko, repot kasian Riva, kaya nya om bawa ke rumah lama yg di jakarta"

"Bener om?? Kita boleh dateng liat riva kan"

"Boleh banget Dek Riko... Dek Dira juga boleh"

"Bener om? Yeeeeyyy" ucap Dira senang

"Kaya anak kecil deh" ucap Riko sambil mengacak Rambut Dira

"Biarin wleee"

"Udah ah ayo pulang"

"Yok bang" ujar Dira

"Ayok tpi plis jngn pangil abang pliis" ucap Riko dengan memelas

"Ngga ah udah bagus abang"

"Terserah deh" ucap Riko pasrah

*di jalan

"Bang..." ucap Dira

"Hm..."

"Liat sini napa"

"Apa sih Nadira Vira Sastraa"

"Riko Sastro Wiyokooo denger dulu, gue mau curhat nih" rengek Dira

"Ya udah cepet ngomong"

"Bang kok gua akhir akhir ini gk nyaman yah"

"Gak nyaman gimana" tanya Riko

"Ya gitu deh gue jadi kaya gimana gituu sama Riva, seolah olah hati gue gk mau gitu sama Riva"

"Nadira denger gue yah catet baik baik, lo sama Riva itu sahabat, jadi lo harus ngerti, keadaan dia sekarang itu lagi down, lagi buruk, lo harusnya support dia, dukung biar dia sembuh, oke. Be positive thiking"

"Iya bang"

*Di rumah Nadira

"Kok gue gk enak banget ya, gue kaya gk mau sama riva, padahal kita itu cocok, kita saling care tapi entah kenapa perasaan gue kaya gini" Batin Nadira

Riko Pov

"Kenapa gue jadi gini sih gue jadi egois, ambisi gue untuk menjadi yang terbaik buat Riva sama Nadira terlalu tinggi" Batin Riko

"Mending gue solat biar gue tenang" Riko bermonolog

Setelah selesai solat Riko mengerjakan PR nya dan terlintas ia ingin menuliskan surat untuk Riva, karena ia berfikir bagaimana nanti kalau Riva Siuman ia sedang tidak ada di samping nya

Teruntuk
Riva

Andai kau baca surat ini saat aku sedang tidak ada di samping mu.
Aku sangat senang kalau kamu bisa baca surat dari aku

Aku seneng kamu akhirnya sadar dan baca surat ini. Dan aku minta maaf karena saat kamu sadar aku gak ada di samping kamu. Asalkan kamu tahu ingin ku dari mu hanya satu

Pererat lah hubungan Kamu dengan Dira. Jangan seperti air dan api tak bisa bersatu

Dan suatu saat jika aku gak ada diantara kalian...

Itu berarti aku sedang pergi jauh, jauh dari keberadaan kalian saat itu

Riko pov end

*di SMP NUSA BANGSA

Riko sedang santai menikmati susu kotak rasa coklat yang ia beli (Riko itu suka sama susu coklat lho)
Sama kaya author dong haha

Nadira melihat Riko sedang duduk manis sambil minum susu kotak

"Hem itu Bang Iko gue jailin ah"

Dira mengendap endap dan

"Rikoo ada kucinggg"

Susu yang diminum Riko pun keluar dari mulut nya

"Uhuk uhuk uhukk" riko Tersedak

"Anjir lo emang ya Dir seneng liat kesiksa?" Bentak Riko

"Ye maaf bang.. Gue cuma bercanda"

"Bercanda boleh tapi jangan kelewatan bawa bawa kucing lagi udah tau gua Phobia, lo mau liat gue mati?" Tegas Riko

"Ya bang maaf" ucap dira

"Hah.. mood gua ancur tau gak" ucap Riko sambil melempar susu kotak nya yang tinggal setengah dan meninggalkan Dira

"Ko.. koo... Rikoo" ucap dira sambil mengejar Riko yang berjalan dengan langkah cepat
"Ko jangan ngambek elah...  nanti gue beliin susu coklat sama es krim coklat deh..." Tawar Dira

"Yang bener nih"

"Dih giliran susu aja langsung reda" ucap Nadira

"Ya udah gua ngambek"ucap riko sambil jalan namun di tahan dira

"Eh eh eh eh, iya iya"

"Baik deh" ucap riko sambil mengacak rambut nadira













Huagahhh
Gimana gimana nyambung gak sih?
Vote and comen yaww:"
Semoga sider di sadarkan ya rabb:"

 Dream'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang