Elisa harus bangun lebih awal, karena hari ini adalah hari pertama Elisa MOS atau Masa Orientasi Siswa. Elisa segera pergi mandi, setelah selesai mandi, memakai baju sekolah ia pun langsung menuju meja makan untuk sarapan pagi. Menu hari ini yang dibuat Bi Sumi adalah nasi goreng cumi dengan telur dadar level 5. Cukup membakar lidah.
Elisa pun makan dengan lahap beberapa saat kemudian, Kak Erick datang menuju meja makan. Ia duduk tepat didepan Elisa, pagi itu mereka hanya sarapan berdua. Karena kedua orang tua mereka yang masih diluar kota.
"Lis, kamu hari ini mos pertama kan." Tanya Kak Erick sambil menyendok nasi
"Iyah kak, hari ini Elisa mos pertama. Doain lancar ya kak.
"Iya de pasti. Nanti kamu pulang bareng kakak aja ya."
"Oke siap kak, ohya kak Elisa hari ini turun sekolah bareng Brayen."
"Haaa Brayen, siapa dia?" Tanya Kak Erick dengan makanan yang penuh dimulutnya.
"Dia itu kak cowok kelas XI IPS Kak, dia itu mau jemput Elisa kak dan dia kemarin juga kerumah kita kak. Entahlah tau darimana anak itu alamat rumah kita." Jelas Elisa panjang lebar.
"Oia sudah, tapi hati-hati ya. Kasih tahu kakak kalo dia macam-macam sama kamu, biar kakak habisin dia"
"Hm iyaya kak".
Setelah selesai sarapan, Elisa langsung mengambil perlengkapan sekolahnya hari ini dan memakai dasi, kaos kaki, dan sepatu. Sedangkan Kak Erick belum turun ke sekolah. Eliasa lalu melihat jam yang ada ditangannya itu, menujukkan pukul 06.40 dan lima menit lagi si Brayen datang menjemputnya. Ia memberi tahu terlebih dahulu kepada Pak Yugo sopir pribadinya itu agar tidak mengantar dan menjemputnya hari ini.
"Pak hari ini ga usah antar Elisa atau jemput Elisa ya, Elisa turun sekolah bareng temen dan pulangnya nanti juga Elisa ikut Kak Erick.
"Baik non." Sahut Pak Yugo
Tak lama kemudian berbunyi klakson mobil ferarri warna merah dengan plat mobil B 126 KI itu adalah mobil milik Brayen. Brayen pun keluar untuk membukakan pintu mobil untuk Elisa dan mempersilahkan Elisa masuk. Elisa pun masuk ke dalam mobil. Lalu Brayen masuk untuk menyetir mobil. Brayen pun menginjak pedak gas dan melaju.
Selama diperjalanan Elisa hanya diam tak berbicara, namun Brayen membuka bicara duluan.
"Elisa, aku mau ngomong sesuatu."
"Hm ngomong apaan?" Jawab Elisa dengan agak terbata-bata.
"Sebenarnya gue deketin lo, karena gue suka sama lo?" Brayen mengungkap kan perasaannya.
"Haaa? Lo suka gue? Elisa kaget mendengar ucapan Brayen
"Iyaa gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?"
"Apaaaaa?! Gue ga bisa jawab sekarang, kasih gue waktu."
"Hm yaudah gakpapa kok."
Setelah mendengar itu Elisa kaget dan jantungnya berdetak dengan kencang. Ia belum pernah merasakan detakan seperti ini. Kejadian saat Rian memegang tangannya tak seperti saat Brayen mengungkapkan perasaannya.
"Arrgghhhhhhhh, apakah ini cinta sebenarnya?"
Suasana kembali hening hingga mereka sampai kesekolah. Sesampainya disekolah, Brayen membukakan pintu untuk Elisa. Mereka pun berbarengan masuk sekolah, namun ditengah persimpangan sekolahnya itu Elisa harus berpisah dengan Brayen karena ia harua mengikuti MOS. Brayen melambaikan tangan kepada Elisa, begitu pun Elisa
Elisa berkumpul bersama anak lainnya, ia mendapati Chelsea dibaris paling belakang. Elisa pun mendekati Chelsea. Ternyata MOS pertama adalah upacara pembukaan, semua panitia upacara berkumpul didepan termasuk pembina upacara, yakni kepala sekolah. Banyak kakak-kakak OSIS yang ada didepan. Tak terkecuali Rian, ia menjadi pemimpin upacara.
Upacara dilakukan secara hikmat tanpa ada suara ricuh dari siswa lainnya. Upacara memakan waktu 2 jam, cukup membuat kaki terasa mau patah. Upacara berakhir.
Elisa beristirahat dibangku taman sekolahnya bersama Chelsea. Terdengar hentakan sepatu yang hendak menghampiri mereka, ia adalah Brayen, ia membawakan sebotol air mineral untuk Elisa.
"Nih buat lo." Brayen memberikan sebotol air mineral kepada Elisa.
Namun bisa dibaca raut wajah Chelsea yang sedikit jealous kepada Elisa.
"Thanks ya." Elisa senyum kepada Brayen dan mengambilnya botol air mineral yang ada du tangan Brayen lalu langsung meminumnya.
Brayen pun pergi saat setelah ia memberikan sebotol air mineral kepada Elisa.
Saat minuman yang diberi Brayen habis. Chelsea pun mengajak Elisa menuju kantin untuk makan karena perutnya sudah ngoceh alias kelaparan. Sesampai dikantin mereka memesan makanan dan terdengar pengumuman bahwa dipulangkanblebih awal dan mos dilanjutkan besok pagi karena guru-guru hari ini akan mengadakan rapat penting.
"Yesssssss!!!!." Nampak Elisa sangat senang.
Selesai makan, tak sengaja Kak Erick, Steven dan Rio lewat dihadapan mereka berdua, Kak Erick menghampiri Elisa
"Pulang sama kakak kan hari ini?" Tanya Kak Erick
"Iyah kak, ini Elisa mau ngambil tas ni."
"Oke kakak tunggu didepan jangan lama."
Elisa dan Chelsea menuju kelas untuk mengambil tas.
"Gue duluan ya Chelsea." Kata Elisa sambil melambaikan tangan
"Oke sampai ketemu besok ya." Chelsea membalas lambainnya.
Elisa lalu menghampiri Kak Erick yang berdiri didepan mobilnya, saat Elisa dekat mendekati Kak Erick, Kak Erick pun langsung merangkul Elisa dan membukakan pintu untuk Elisa. Sontak dari kejahuan ada seorang cewek yang terlihat kesal wajahnya sambil meremuk botol minuman yang ada ditangannya. Yaaaa dia adalah Sindy terlihat jelas wajahnya yang sangat marah dan jelous. Entah apa sebabnya.
"Tunggu lo besok!" Ucap Sindy
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka
RomanceElisa penasaran dengan seseorang yang ada dikolam renang hotel itu, dia hanya menyakin bahwa tak ada siapa-siapa disana. Karena semua siswa sedang merayakan prom night untuk pelepasan siswa-siswi kelas 12 diaula hotel bintang lima itu. Saat Elisa m...